Penelitian Relevan LANDASAN TEORI

39

BAB III TINJAUAN NOVEL

A. Biografi Ahmad Tohari

Ahmad Tohari adalah seorang pengarang kelahiran Banyumas, 13 Juni 1948. Pengarang ini lebih dekat dengan pengalaman hidup di desanya. Ia lebih banyak mengangkat persoalan budaya, politik, sosial, seni, dan perempuan dalam karya sastranya. Perempuan sebagai kajian tematik dalam novelnya, tidak terlepas dari kasus-kasus perempuan, seperti kekerasan dalam rumah tangga, atau pelecehan seksual. 1 Pendidikan terakhir tamat SMA di Purwokerto 1962. Pernah bekerja di majalah Keluarga dan menjadi redaktur majalah Amanah di Jakarta 1986. Cerpennya Jasa-Jasa Buat Sanwirya mendapat Hadiah Hiburan Sayembara Kincir Emas 1975 yang diselenggarakan Radio Nederland Wereldomroep. Novelnya, Di Kaki Bukit Cibalak 1986 mendapat salah satu hadiah Sayembara Penulisan Roman DKJ 1979, dan novelnya yang lain Kubah 1980 dan Jantera Bianglala 1986 meraih hadiah Yayasan Buku Utaman Departemen P K tahun 1980 dan 1986. 2 Karya-karyanya banyak mendapatkan hadiah, seperti cerpennya yang berjudu l “Jasa-Jasa buat Sanwirya” memenangi Hadiah Harapan Sayembara Cerpen Kincir Emas Radio Nederland Werelomroep 1977. Novel Di Kaki Bukit Cibalak memperoleh salah satu hadiah Sayembara Penulisan Roman yang diselenggarakan oleh Dewan Kesenian Jakarta tahun 1979. Novel Kubah yang diterbitkan oleh Pustaka Jaya, mendapat hadiah dari Yayasan Buku Utama sebagai bacaan terbaik dalam bidang fiksi tahun 1980.Novel Jantera Bianglala dinyatakan sebagai fiksi terbaik 1986, dan melalui novel Berkisar Merah, Ahmad Tohari meraih Hadiah Sastra ASEAN tahun 1995. 1 I Nyoman Yasa, Teori Sastra dan Penerapannya, Bandung: Karya Putra, 2012, h. 137. 2 Dewan Redaksi Ensiklopedi Sastra Indonesia, Ensiklopedi Sastra Indonesia, Bandung: Titian Ilmu, 2004, h. 24-25. Karya-karyanya mulai dipublikasikan tahun1970-an. Beberapa cerpennya dimuat di Kompas. Yang membuat semangat menulisnya menggebu- gebu adalah saat cerpennya “Jasa-Jasa buat Sanwirya”, menang dalam lomba cerpen yang diadakan oleh Radio Nederland.Setelah itu, karya- karya yang ditulisnya banyak mendapat hadiah. Sampai sekarang Ahmad Tohari masih aktif menulis. Berkaitan dengan aktivitasnya di dunia tulis-menulis, tahun 1990 Ahmad Tohari mengikuti International Writing Program di Lowa, Amerika Serikat, selama tiga bulan. Karya-karya Ahmad Tohari yang telah diterjemahkan ke dalam bahasa asing, misalnya, Ronggeng Dukuh Paruk dan Kubah diterbitkan dalam bahasa Jepang atas biaya Toyota Ford Foundation oleh Imura Cultural Co. Ltd. Tokyo, Jepang. Selain itu, trilogi novelnya telah diterjemahkan ke dalam bahasa Belanda dan Jerman. Novel Ronggeng Dukuh Paruk sudah diterjemahkan untuk pasar bersama Eropa. 3

B. Pandangan Hidup Ahmad Tohari

Ronggeng Dukuh Paruk adalah novel yang berlatar budaya, dengan perempuan diposisikan sebagai pelaku dalam pemertahanan budaya lokal di daerah tersebut. Pemposisian perempuan sebagai pelaku dalam pemertahanan budaya melalui peran ronggeng penari perempuan yang dapat dikencani lelaki dalam kesenian tradisional yang ketika menari diiringi gamelan. Novel Ronggeng Dukuh Paruk dikontruksi dari tiga buah cerita yang saling terkait trilogy.Tiga cerita yang tergabung dalam trilogi adalah 1 Catatan Buat Emak, 2 Lintang Kemukus Dini Hari, dan 3 Jantera Bianglala.Srintil, tokoh utama, hanya menuruti perintah dukun ronggeng, Nyai Kartareja, walaupun indung telurnya dipijat hingga Srintil tidak hamil atau melahirkan anak. Srintil digambarkan sebagai tokoh perempuan yang 3 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Ensiklopedia Sastra Indonesia Modern, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009, h. 15-17. selalu ditindas dan dimanfaatkan oleh Nyai Kartareja dukun ronggeng agar ia bisa hidup dan melangsungkan kehidupan. Ronggeng menurut Dukuh Paruk adalah perempuan yang menari dengan semangat berahi yang tinggi. Selain itu, ronggeng harus melayani seks lelaki yang haus ketika istri-istri mereka tidak dapat memuaskan nafsunya. Oleh karena itu, siapa pun perempuan itu, termasuk Srintil, harus melaui persyaratan ritual, yakni melalui tahapan ritual bukak-kalmbu. Bukak-klambu adalah upacara dalam bentuk sayembara diperuntukan kepada para lelaki yang ingin menikmati tubuh perawan. Laki-laki yang mengikuti sayembara ini harus memberikan mas kawin atau harta kepada dukun ronggeng. Setelah itu, laki-laki itu berhak untuk menikmati virginitas seorang perempuan calon ronggeng. 4 Srintil, sebagai tokoh utama Ronggeng Dukuh Paruk adalah seorang penari tayub. Ia hidup dalam dua dunia yang berbeda. Dipuja dan dicerca. Srintil seakan memang dilahirkan untuk menjadi ronggeng. Dalam konteks ini, apakah Srintil masih dapat dikatakan bahwa seorang perempuan yang lemah dan tak berdaya. Sangat sulit untuk menjelaskan dan memastikan siapa yang dieksploitasi dari siapa pula yang mengeksploitasi. Jika dalam proses interaksi tersebut hanya dipandang sepihak yang berperan, berarti menafikan peran lain yang tak kalah penting. Adanya Srintil dengan segala variasi kehidupannya, menyadarkan kita untuk membaca secara wajar sebuah identitas. Bukankah identitas itu sendiri sebuah kecairan atau kecairan itu pula sebenarnya yang lebih sesuai dijadikan sebagai identitas. 5 Ahmad Tohari menulis Ronggeng Dukuh Paruk seperti sebuah filosofi “sesuatu yang harus dikandung dalam jiwa harus dikeluarkan, hamil sastra merupakan kelahiran karya sastra yang merupakan sesuatu yang alami dan dialektis”. Novel ini ditulis atas nama pertanggungjawaban moral Ahmad 4 Ibid.,h. 138-142. 5 Novi Anoegrajekti, Estetika Sastra, Seni, dan Budaya¸ Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Jakarta, 2008, h. 151-156. Tohari sebagai pengarang terhadap tragedi besar yang terjadi pada tahun 1965. Kesaksian dan pewartaan atas nama kemanusiaan. Hampir semua karya Ahmad Tohari terilhami oleh pengalaman-pengalaman sendiri yang merupakan hasil pembacaan lahir batin atas lingkungan yang kemudian diperkaya dengan idealisme dan komitmen kemanusiaan. Penulisan trilogi Ronggeng Dukuh Paruk memerlukan waktu beberapa tahun. Boleh jadi karena novel ini harus mengungkapkan sesuatu yang amat serius sehingga memerlukan waktu, tenaga, dan pemikiran yang lebih banyak serta harus sekian kali ditulis ulang. 6 Ronggeng Dukuh Paruk yang mengusik jiwa Ahmad Tohari sejak SMA mulai mendesak-desak untuk ditulis. Padahal pada masa yang sama Ahmad Tohari sedang menduduki posisi sebagai seorang redaktur di harian Merdeka, Jakarta. Namun, karena desakan dari dalam begitu kuat jabatan redaktur pun ditinggalkan. Ia pulang kampung dengan membawa mesin tik. Dan di kampung pulalah ia menyelesaikan Ronggeng Dukuh Paruk selama lima tahun. Sebelum terbit sebagai buku, Ronggeng Dukuh Paruk terlebih dahulu muncul sebagai cerita bersambung di harian Kompas. Hal ini membantu promosi selain menjadikan honorarium yang ia terima dua kali lebih besar. Tahun 1983, buku pertama Ronggeng Dukuh Paruk difilmkan. Meskipun film ini kurang berhasil, sekali lagi Ronggeng Dukuh Paruk telah dipromosikan lebih luas. Maka buku kedua Lintang Kemukus Dinihari dan buku ketiga Jantera Bianglala segera bisa diterima oleh masyarakat pembaca. Lalu pada tahun 2011, Ronggeng Dukuh Paruk kembali diadaptasi dalam sebuah film berjudul Sang Penari. Film Sang Penari yang disutradarai oleh Ifa Isfansyah mendapat respon yang sangat baik dari masyarakat. 6 Pamusuk Eneste, Proses Kreatif: Mengapa dan Bagaimana Saya Mengarang Jilid 4, Jakarta: KPG, 2009, h. 117-121.

Dokumen yang terkait

Konflik batin tokoh utama dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari serta implikasinya terhadap pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di MTS Al-Mansuriyah, Kec Pinang, Kota Tangerang

4 44 99

Ronggeng dalam kebudayaan Banyumas dalam novel Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari dan implikasinya terhadap pembelajaran sastra di SMA

9 242 140

PENANDA KOHESI SUBSTITUSI DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI DAN IMPLIKASINYA PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)

0 32 311

TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI (Tinjauan Sosiologi Sastra dan Nilai Pendidikan)

0 6 16

REALISASI KESANTUNAN BERBAHASA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI

3 14 178

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastr

0 2 12

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH Konflik Batin Tokoh Utama Dalam Novel Ronggeng Dukuh Paruk Karya Ahmad Tohari: Tinjauan Psikologi Sastra Dan Implementasinya Sebagai Bahan Ajar Sastra Di SMA.

0 2 14

KONFLIK BATIN TOKOH SRINTIL DALAM NOVEL RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI: TINJAUAN PSIKOLOGI SASTRA.

0 2 21

REPRESENTASI DISKRIMINASI PEREMPUAN DALAM NOVEL “RONGGENG DUKUH PARUK” (Studi Semiologi Tentang Representasi Diskriminasi Perempuan Dalam Novel “Ronggeng Dukuh Paruk” Karya Ahmad Tohari).

2 7 121

View of DIKSI SEKSUALITAS DALAM NOVEL TRILOGI RONGGENG DUKUH PARUK KARYA AHMAD TOHARI

0 0 10