Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

 Tujuan operasional. Tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu 22 Jadi Pendidikan Agama Islam disekolahMadrasah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang Agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam hal keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara serta untuk dapat melanjutkan pada jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 23

5. Ruang Lingkup Pendidikan Agama Islam

Menurut Abdullah Nasikh Ulwan secara umum ruang lingkup materi pendidikan Islam itu terdiri dari tujuh unsur, yaitu: a. Pendidikan keimanan b. Pendidikan moral c. Pendidikan fisikjasmani d. Pendidikan rasioakal e. Pendidikan kejiwaan f. Pendidikan seksual. 24 Sedangkan ruang lingkup materi pembelajaran PAI pada dasarnya mencakup tujuh unsur pokok, yaitu: a. Al-Quran hadits b. Keimanan c. Syariah d. Ibadah e. Muamalah f. Akhlak 22 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet ke-1, hal 19 23 Abdul Majid dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, hal. 135 24 Heri Jauhari Muchtar, Fiqih Pendidikan, hal. 15 g. Tarikh sejarah Islam. 25 Pada tingkat Sekolah Dasar SD penekanan diberikan kepada empat unsur pokok yaitu: Keimanan, Ibadah, Al-Qur’an. Sedangkan pada Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP dan Sekolah Menengah Atas SMA disamping ke empat unsur pokok diatas maka unsur pokok syari’ah semakin dikembangkan. Unsur pokok tarikh diberikan secara seimbang pada setiap satuan pendidikan. 26 Dalam kaitannya dengan KTSP, Depdiknas telah menyiapkan standar kompetensi dasar berbagai mata pelajaran untuk dijadikan acuan oleh para guru dalam mengembangkan KTSP pada satuan pendidikan masing- masing. Adapun Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran untuk SMP adalah sebagai berikut: a. Mengamalkan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan remaja b. Menerapkan nilai-nilai kejujuran dan keadilan c. Memahami keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi d. Berkomunikasi dan berinteraksi secara befektif dan satuan yang mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan. e. Menerapkan hidup sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang sesuai dengan tuntutan agamanya f. Memanfaatkan lingkungan sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara bertanggung jawab g. Menghargai perbedaan pendapat dalam menjalankan ajaran agama. 27 25 Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004, Cet ke-3, hal. 79 26 Ramayulis, Metodologi Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2005 Cet ke-4, hal 23 27 E. Mulyasa, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2007, cet. Ke-3, hal. 99-100

B. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam

1. Metode pengajaran

Metode berasal dari dua kata yaitu “Meta” dan “Hodos” berarti jalan atau cara. Jadi metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui. 28 Dalam kamus umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. 29 Sedangkan menurut Mahmud Yunus sebagaimana yang dikutip Armai Arief, metode adalah jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam lingkup ilmu pengetahuan dan lainnya. 30 Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa metode mengandung arti adanya urutan kerja terencana, sistematis dan merupakan hasil eksperimen ilmiyah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Semakin tepat metode yang digunakan maka semakin efektif pula dalam pencapaian tujuan. Metode pengajaran dalam pembelajaran pendidikan agama Islam yang dimaksud dalam uraian ini adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengajarkan mata pelajaran pendidikan agama Islam kepada siswa. Adapun macam-macam metode dapat dipergunakan dalam pengajaran agama adalah metode ceramah, diskusi, demonstrasi, sosiodrama, driil, dan tanya jawab. a. Metode ceramah Yang dimaksud dengan metode cerah ialah menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan kepada siswa atau khalayak ramai. 31 28 Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara, 1992, Cet ke-4, h. 61 29 Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet ke-3, h. 87 30 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:Ciputat Pers, 2002, Cet ke-1, 87 31 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:Ciputat Pers, 2002, Cet ke-1, h. 135