4. Pendidik
Menurut Langeveld, “pendidik adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pendidikan atau kedewasaan seorang anak”. Jadi
sebenarnya seseorang disebut pendidik itu karena adanya peranan dan tanggung jawab dalam mendidik seorang anak.
Mendidik adalah suatu tugas yang luhur. Oleh karena itu seseorang yang bertugas sebagai pendidik haruslah mempunyai kesenangan
bekerjabergaul dengan orang lainanak serta mempunyai sifat kasih sayang kepada orang lainanak.
43
Seperti yang dimiliki guru pendidikan agama Islam di SMP Darussalam Muhibuddin Mutawali. Muhibuddin
adalah sesosok pendidik yang sudah dewasa, sehat jasmani rohani, jujur, bertanggung jawab, juga sabar dan sayang terhadap anak didiknya.
Dalam islam kedudukan pendidik sangat tinggi sehingga ditempatkan dibawah kedudukan nabi dan rasul, itu karena guru selalu
terkait dengan ilmu pengetahuan, sedangkan islam amat sangat menghargai pengetahuan.
5. Kurikulum
Untuk mewujudkan suatu tujuan dalam pendidikan maka diperlukan suatu komponen yaitu kurikulum. Kurikulumk merupakan
suatu komponen yang memiliki peran penting dalam system pendidikan, sebab dalam kurikulum bukan hanya dirumuskan tentang tujuan yang
harus dicapai sehingga memperjelas arah pendidikan, akan tetapi juga memberikan pemahaman tentang pengalaman belajar yang harus dimiliki
setiap siswa. Oleh karena itu, fungsi dan peran kurikulum sangat penting dan setiap pengembangan kurikulum pada jenjangn manapun harus
didasarkan pada asas-asas tertentu.
44
Istilah kurikulum semula berasal dari istilah dunia atletik yaitu curere yang berarti berlari, istilah tersebut erat hubungannya dengan kata
43
Alisuf Sabri, Ilmu Pendidikan, hal. 8
44
Wina Sanjaya, Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2008, cet ke 1, h. 27
curier atau kurir yang berarti penghubung seseorang untuk menyampaikan sesuatu pada orang atau tempat lain. Seorang kurir harus menempuh suatu
perjalanan untuk mencapai tujuan, maka istilah kurikulum kemudian diartikan sebagai suatu jarak yang harus ditempuh.
45
William B Ragan, sebagaimana dikutib Armai Arif berpendapat bahwa kurikulum meliputi seluruh program dan kehidupan di sekolah.
Kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran, tapi seluruh kehidupan di kelas.
46
John Dewey sejak lama telah menggunakan istilah kurikulum dan hubungannya dengan anak didik. Dewey menegaskan bahwakurikulum
merupakan suatu
rekonstruksi berkelanjutan
yang memaparkan
pengalaman belajar anak didik melalui suatu susunan pengetahuan yang terorganisasikan dengan baik yang biasanya disebut kurikulum.
47
Hilda Taba berpendapat kurikulum adalah pernyataan tentang tujuan-tujuan pendidikan yang bersifat umum dan khusus dan materinya
dipilih dan diorganisasikan berdasarkan suatu pola tertentu untuk kepentingan belajar dan mengajar. Biasanya dalam suatu kurikulum sudah
termasuk program penilai hasilnya.
48
Dalam Undang-undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaran kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.
49
Dan kurikulum merupakan salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan kualitas murid dalam suatu lembaga pendidikan, karena
45
M Ahmad et, el. Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pustaka Setia, 1988, cet. Ke-1, h. 10
46
Armai Arif, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Perss, 2002, cet. Ke-1, hal. 30
47
M Ahmad et, el. Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pustaka Setia, 1988, cet. Ke-1, h. 13
48
M Ahmad et, el. Pengembangan Kurikulum, Bandung: Pustaka Setia, 1988, cet. Ke-1, h. 14
49
Undang-undang Repubilik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokus Media, 2006, h. 4
kurikulum berkaitan dengan penentuaan arah, isi, dan proses pendidikan yang pada akhirnya menentukan kualifikasi lulusan suatu lembaga
pendidikan.
50
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengaju pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Dari beberapa defenisi yang telah dikemukakan, bahwa kurikulum merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan pendidikan, sehingga
dalam proses pembelajaran pada jenjang pendidikan berpegang pada kurikulum yang ada.
Pada pasal 37 Undang-undang Republik Indonesia tenteng Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa isi kurikulum pendidikan dasar
dan menengah wajib memuat: a. Pendidikan Agama
b. Pendidikan kewarganegaraan c. Bahasa
d. Matematika e. Ilmu pengetahuan alam
f. Ilmu pengetahuan sosial g. Seni dan budaya
h. Pendidikan jasmani dan olahraga i. Keterampilankejujuran, dan
j. Muatan lokal.
51
Kebijakan pemerintah dalam pendidikan agam islam disekolah- sekolah, kaitannya dengan jam waktu pelajaran yang tersedia baik dari
mulai sekolah tingkat dasar, menengah, maupun perguruan tinggi. Pendidikan agama hanya disediakan waktu pembelajaran yang sangat
sedikit. Dan kurikulum pendidikan yang selalu berubah-ubah ini juga sangat mempengaruhi terhadap pemberhasilan pendidikan di negri ini.
Bagaimana mungkin dengan waktu yang sedikit, target dari pendidikan agama dimana salah satu tujuan pelajaran tersebut adalah
memberikan kemampuan dasar kepada siswa tentang agama dalam mengembangkan kehidupan beragama sehingga menjadi manusia yang
50
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2002, cet. Ke-4.
51
Undang-undang Repubilik Indonesia Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokus Media, 2006, h. 20
beriman dan bertaqwa akan tercapai. Oleh karena itu, untuk mencapai yang menjadi target dan tujuan pendidikan, perlu adanya system
pendidikan agama yang terpadu, yaitu memperhatikan segala unsur yang dapat menunjang keberhasilan pendidikan tersebut.
Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuan- ketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu Al-Qur’an
dan Hadits Nabi Saw dalil Naqli. Dengan melalui metode ijtihad dalil naqli para ulama mengembangkan prinsip-prinsip PAI tersebut dengan
lebih rinci dan mendetail dalam bentuk fikih dan hasil-hasil ijtihad lainnya.
Karakteristik mata pelajaran PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syariah dan akhlak. Aqidah merupakan
penjabaran dari konsep Iman; merupakan penjabaran dari konsep Islam; dan akhlak merupakan penjabaran dari Ihsan. Dari ketiga prinsip dasar
itulah berkembang berbagai kajian keislaman ilmu-ilmu agama seperti Ilmu Kalam Theologi Islam, Ushuluddin, Ilmu Tauhid yang merupakan
pengembangan dari aqidah, Ilmu Fiqh yang merupakan pengembangan dari Ilmu syariah dan Ilmng teru Akhlak Etika Islam, Moralitas Islam
yang merupakan pengembangan dari akhlak, termasuk kajian-kajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat
dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP.
52
Itulah gambaran tentang kurikulum, khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.
52
Depdiknas, Badan Standar Nasional Pendidikan, tp,2006, h.2
C. Kerangka Berfikir