B. Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
1. Metode pengajaran
Metode berasal dari dua kata yaitu “Meta” dan “Hodos” berarti jalan atau cara. Jadi metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui.
28
Dalam kamus umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu
maksud.
29
Sedangkan menurut Mahmud Yunus sebagaimana yang dikutip Armai Arief, metode adalah jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang
supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam lingkup ilmu pengetahuan dan lainnya.
30
Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa metode mengandung arti adanya urutan kerja terencana, sistematis dan merupakan hasil
eksperimen ilmiyah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Semakin tepat metode yang digunakan maka semakin efektif pula dalam
pencapaian tujuan. Metode pengajaran dalam pembelajaran pendidikan agama Islam
yang dimaksud dalam uraian ini adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengajarkan mata pelajaran pendidikan agama Islam kepada siswa.
Adapun macam-macam metode dapat dipergunakan dalam pengajaran agama adalah metode ceramah, diskusi, demonstrasi, sosiodrama, driil,
dan tanya jawab. a. Metode ceramah
Yang dimaksud dengan metode cerah ialah menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan kepada siswa atau khalayak
ramai.
31
28
Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bina Aksara, 1992, Cet ke-4, h. 61
29
Depdiknas, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994, Cet ke-3, h. 87
30
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:Ciputat Pers, 2002, Cet ke-1, 87
31
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:Ciputat Pers, 2002, Cet ke-1, h. 135
Ciri yang menonjol dalam metode ceramah, dalam pelaksanaan pengajaran di kelas adalah peranan guru tampak sangat dominan.
Adapun murid mendengarkan dengan teliti dan mencatat isi ceramah yang disampaikan oleh guru di depan kelas.
32
Metode ceramah diberikan apabila suatu materi membutuhkan penjelasan agar materi tersebut di mengerti oleh siswanya.
b. Metode diskusi Diskusi yaitu suatu proses yang melibatkan dua individual atau
lebih, berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan, saling bertukar informasi information sharing, saling mempertahankan pendapat self
maintenance dalam memecahkan sebuah masalah tertentu prolem solving.
33
Sedangkan metode diskusi dalam proses belajar mengajar adalah sebuah cara yang dilakukan dalam mempelajari bahan dan menyampaikan
materi dengan jalan mendiskusikannya, dengan tujuan dapat menimbulkan pengertian serta perubahan tingkah laku pada siswa.
34
Dengan demikian, bahwa metode diskusi adalah salah satu metode alternatif atau cara yang dapat dipakai oleh seorang guru di kelas dengan
tujuan dapat memecahkan suatu masalah berdasarkan pendapat para siswa. c. Metode Demonstrasi
Yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan alat peragaan meragakan, untuk
memperjelas suatu pengertian atau cara untuk memperlihatkan bagaimana untuk melakukan dan jalannya suatu proses pembuatan tertentu kepada
siswa. To show atau memperkenalkanmempertontonkan.
35
32
Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Asing, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995, Cet ke-1, h. 41
33
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:Ciputat Pers, 2002, Cet ke-1, h. 145
34
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:Ciputat Pers, 2002, Cet ke-1, h. 145
35
Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Asing, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995, Cet ke-1, h. 49
Metode demonstrasi dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan juga dapat memusatkan
perhatian anak didik. d. Sosiodrama
Sosiodrama adalah suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan
memainkan peran seperti yang terdapat dalam kehidupan masyarakat sosial.
36
Dalam pendidikan agama metode sosiodrama ini efektif dalam menyajikan pelajaran akhlak, sejarah Islam dan topik-topik lainnya. Dalam
pelajaran sejarah, misalnya guru menggambarkan kisah sahabat khalifah Abu Bakar ketika beliau masuk Islam. Kisah tersebut tentu amat menarik
jika disajikan melalui sosiodrama.
37
Manfaat metode
ini yaitu
agar melatih
anak untuk
mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian, dan juga metode ini akan lebih menarik perhatian anak, sehingga suasana kelas akan lebih
hidup. e. Metode Driil
Metode Driil latihan siap pengertiannya sering dikacaukan dengan istiah ulangan. Padahal maksud keduanya berbeda. Latihan siap
driil dimaksudkan yaitu agar pengetahuan siswa dan kecakapan tertentu dapat menjadi miliknya, dan benar-benar dikuasai siswa. Dengan kata
lain metode driil adalah suatu cara menyajikan bahan pelajaran dengan jalancara melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil dalam
melaksanakan tugas latihan yang diberikan.
38
36
Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta:Ciputat Pers, 2002, Cet ke-1, h. 180
37
Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Asing, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995, Cet ke-1, h. 54
38
Tayar Yusuf, Metodologi Pengajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Asing, Jakarta: PT Raja Grafindo, 1995, Cet ke-1, h. 64
f. Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab adalah penyampaian pelajaran dengan cara
guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau suatu metode di dalam pendidikan dimana guru bertanya sedangkan murid menjawab
tentang materi yang ingin di perolehnya.
39
Pada metode ini bisa pula diatur pertanyaan yang diajukan siswa lalu dijawab siswa lainnya. Keunggulan metode tanya jawab yaitu situasi
kelas menjadi hidup dinamis, karena siswa aktif berpikir dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan dan juga melatih agar
siswa berani menyampaikan buah pikirannya.
2. Materi pembelajaran pendidikan agama Islam di kelas VIII SMP