4. Pengaruh Pornografi
Jika dilihat dari segi psikologis pornografi dapat berakibat pada melemahnya fungsi pengendalian diri terutama terhadap naluri agresivitas
fisik maupun seksual. Pornografi dapat memicu dan merupakan provokator tindakan-
tindakan agresivitas seksual sebagai akibat lepasnya kontrol diri. Oleh karena itu, pornografi yang terbuka dan terus-menerus akan berdampak
pada meningkatnya : a. Perzinaan
b. Pergaulan bebas c. Perselingkuhan
d. Kehamilan diluar nikah e. Aborsi
f. Anak yang dilahirkan diluar nikah g. Kekerasan seksual perkosaan
h. Perilaku seksual menyimpang homoseksual, lesbianism, pedophilia,
sadism, masochisme, fetishisme, voyeurism
i. Penyakit Kelamin termasuk HIVAIDS.
6
Hal senada disampaikan oleh Neng Djubaedah, dalam bukunya yang berjudul pornografi pornoaksi ditinjau dari hukum islam,
menyebutkan bahwasanya “tindak pidana pornografi dan pornoaksi tidak hanya sekedar
mencemarkan dan menodai nama baik serta merugikan kehormatan orang lain, akan tetapi lebih dari itu, yaitu mendorong dirii pelaku maupun
orang lain untuk melakukan perbuatan-perbuatan haram lainnya, perbuatan yang mencemarkan dan atau menodai diri sendiri dan atau orang lain
dalam masyarakat, diantaranya pembunuhan, perzinaan, pemerkosaan, dan aborsi.
7
Masih dalam Bukunya Neng Djubaidah yang mengutip pernyataan dari mantan Rektor Institut Ilmu Alquran, menyebutkan bahwa
Menurut M. Ali Yafie, Rektor Institut Ilmu Alquran dan Dewan Syari’ah Nasional menyatakan bahwa Amerika menyerang Irak
6
Hawari. Konsep agama islam menanggulangi HIV AIDS, h. 25-26
7
Neng Djubaedah. Pornografi Pornoaksi Ditinjau dari Hukum Islam. Jakarta: Prenada Media, 2003, h. 121
merupakan kezaliman dengan senjata modern terlengkap, sedangkan tindak pidana pornografi dan tindak pidana pornoaksi merupakan
kezaliman tanpa senjata. Kandungan makna dari ungkapan kata-kata M. Ali adalah, dapat ditafsirkan bahwa dalam tindak pidana pornografi
maupun pornoaksi terkandung unsur berbahaya yang labih berbahaya dibandingkan rudal-rudal yang ditembakan dan dijatuhkan Amerika
Serikat ke Negara Irak. Karena, senjata yang dibawa dan digunakan pornografi dan pornoaksi adalah merupakan senjata berbahaya yang
tersamar dalam kenikmatan duniawi yang merasuk dan merusak jiwa, kalbu, dan akal, serta menodai, merusak dan dapat membunuh akidah,
syari’ah, dan akhlak.
8
Jika dilihat dari segi finansial, maka orang-orang yang mengakses pornografi atau melakukan cabul lainnya akan menghabiskan banyak uang
untuk mendapatkan kesenangannya itu. Mereka juga bisa menghabiskan banyak waktu untuk mengakses pornografi
B. Media Internet