R N 15 tahun A S 17 tahun

sering melakukan pelukan dan rabaan, namun lebih sering melakukan ciuman. Bercumbu dan bersetubuh dilakukan tergantung kondisi yang ia anggap memungkinkan. Karena kerap mengakses film-film porno, I mengaku meniru gaya-gaya dari film-film porno yang telah ia lihat dalam melakukan relasi seksual dengan pasangannya.

5. R N 15 tahun

RN yang masih tercatat sebagai murid kelas tiga SMP ini tidak mengetahui pengertian pornografi namun mengetahui bentuk-bentuknya, hanya saja ia menyebutkan dua macam, yaitu gambar porno dan film porno. Yang sering ia akses adalah film karena ia menganggap film porno gampang untuk ditiru. ”... Pornografi di internet yang pernah saya akses atau ditonton adalah gambar dan film porno saja. Yang lainnya saya tidak pernah mengakses. Yang lebih sering di akses adalah film porno. Karena film porno gampang ditiru, lebih nyata, lebih jelas, dan lebih membangkitkan hasrat seksual saya…” 9 R N telah mengenal pornografi sejak SD, namun mengenal pornografi di internet sejak kelas 2 SMP. R N telah mengetahui bentuk- bentuk perilaku seksual. “…Kalau pelukan sih pernah, pegangan tangan sering. Kalau ciuman dan rabaan, tidak pernah apalagi bercumbu atau bersetubuh. Namun yang lebih sering saya lakukan dengan pasangan saya adalah pelukan…” 10 9 Wawancara pribadi dengan R N, Cisetu, 25 April 2010. 10 Wawancara pribadi dengan R N, Cisetu, 25 April 2010. Dalam menyalurkan hasrat seksualnya setelah mengakses pornografi, R N kerap melakukan fantasi erotis dan terkadang melakukan onani. Dalam pengakuannya, ia melakukan onani sekitar 1-2 kali dalam seminggu.

6. A S 17 tahun

A S tidak mengerti tentang pengertian pornografi namun ia menyebutkan bentuk-bentuk pornografi adalah film porno dan gambar porno. Yang sering diakses oleh A S adalah film porno karena film menurut dia bisa langsung dilihat secara nyata dan lebih jelas. ”… Yang saya akses di internet hanya gambar porno dan film porno dan yang paling sering diakses adalah film porno. Karena film porno bisa langsung dilihat, sangat menyenangkan, lebih nyata, dan lebih detail jadi hasrat seksual saya jadi bangkit…” 11 A S adalah penjaga warung internet warnet sehingga ia memiliki komputer khusus untuk dirinya dengan memiliki layanan internet. Pemilik warnet tidak memeriksa isi komputer A S, sehingga A S bebas mengakses pornografi. Ia telah mengenal pornografi internet sejak kelas 2 SMP dari teman-temannya. Ia tidak mengetahui pengertian perilaku seksual namun mengetahui bentuk-bentuk perilaku seksual. Menurut pengakuannya, ia melakukan persetubuhan hingga 2-3 kali dalam seminggu. “…Saya tidak melakukan masturbasi, memang sih saya sering berkhayal melakukan hubungan seksual, tapi tidak pernah sampai melakukan onani. Kalau pelukan ciuman, bercumbu, bahkan sampai 11 Wawancara pribadi dengan A S, Cisetu, 25 April 2010. melakukan penetrasi pun saya sering. Namun saya tidak melakukan masturbasi atau onani. Tapi yang lebih sering saya lakukan adalah ciuman, tiap ketemu pasti disempetkan untuk berciuman. Berhubungan badan pun sering, bisa sampai 2 atau bahkan 3 kali dalam seminggu…” 12 Menurut A S, dalam menyalurkan hasrat seksualnya setelah mengakses film porno, ia menelpon pacar untuk sekedar ngobrol mesra atau pergi menemuinya dan melakukan relasi seksual.

7. R H 18 tahun