Uji Homogenitas Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Viii Di Smp Nusantara Plus Tangerang Selatan

diperoleh varians nilai diperoleh nilai varians posttest kelas kontrol adalah 8,8 dan varians postets kelas eksperimen adalah 5,7. Sehingga diperoleh nilai Fhitung 1,75 dengan taraf signifikan = 0,05 untuk dk 35 dan dk penyebut = 35 maka didapat Ftabel 1,53 maka karena F hitung pada posttest kelas kontrol dan eksperimen 1,53 1,75 dari F tabel maka Ho diterima jadi kedua distribusi populasi adalah mempunyai varians yang sama atau Homogen. 5. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan

a. Uji Hipotesis Penelitian

Setelah uji prasyarat dilakukan dan diketahui bahwa dua kelas berdistribusi normal dan homogen, maka pengujian selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan uji-t. Dari data hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata posttest kelas eksperimen ̅1 = 91,7 dengan varians = 5,74 sedangkan untuk kelas postest kontrol diperoleh nilai rata-rata ̅ = 83,75 dengan varians = 8,84. Ho menyatakan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata hasil belajar Fiqih yang diajar menggunakan metode pembelajaran Outdoor dengan siswa yang menggunakan metode pembelajaran konvensional dengan menggunakan uji-t. Bedasarkan pengujian nilai rata-rata hasil belajar Fiqih dengan menggunakan uji-t, diperoleh harga t hitung = 4,56 Lampiran 23. Dengan taraf signifikan = 0,05 dan derajat kebebasan db = 68 diperoleh nilai t tabel = 1,668 Lampiran 23. Sehingga t hitung berada diluar penerimaan Ho atau dengan kata lain Ho ditolak. Dengan rata-rata hasil belajar siswa yang menggunakan metode pembelajaran outdoor lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan dengan metode pembelajaran konvensional.

6. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan pengujian hipotesis yang dilakukan sebelumnya diperoleh bahwa H o ditolak. Dengan demikian, Hipotesis alternative Ha yang menyatakan hasil belajar Fiqih siswa yang diajar dengan menggunakan metode pembelajaran Outdoor lebih tinggi dari pada siswa yang diajarkan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada taraf signifikan 5. Artinya, sebelum diterapkan metode pembelajaran Outdoor, Kegiatan belajar mengajar masih terfokus oleh guru. Siswa kurang aktif dalam mengikuti proses pembelajaran. Akan tetapi setelah diterapkan metode pembelajaran Outdoor untuk kelas eksperimen proses pembelajaran lebih aktif dan kreatif dibanding kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional. Hal ini terbukti dengan beberapa faktor, diantaranya siswa lebih semangat dengan adanya metode Outdoor ini tumbuhnya semangat belajar dan perhatian yang lebih serius, serta mengurangi rasa kejenuhan. Sebagaimana yang terlampir dalam gambar dibawah ini. Sebagaimana hasil yang telah dijelaskan diatas, dijelaskan bahwa Ha diterima sehingga terdapat perbedaan yang signifikan terhadap hasil belajar Fiqih siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Outdoor dan mata pelajaran fiqih dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional pada konsep tentang zakat.