Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

siswa peroleh melalui proses pembelajaran khususnya pembelajaran agama yang memiliki peran penting dalam pengembangan sikap dan spiritual siswa. Pembelajaran Agama Islam adalah upaya sadar dan terencana dalam menyiapkan peserta didik untuk mengenal, memahami, menghayati, mengimani, bertaqwa, berahklak mulia, mengamalkan ajaran agama islam dari sumber utamanya yaitu kitab suci al-Quran dan al-Hadits, melalui kegiatan bimbingan, pengajaran latihan, serta penggunaan pengalaman. 3 Pembelajaran Agama Islam bertujuan meningkatkan keimanan, pemahaman, penghayatan dan pengamalan pesrta didik tentang agama islam, sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT serta berahklak mulia dlam kehidupan pribadi, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. 4 Jadi, pembelajaran PAI dalam rangka membentuk karakteristik serta spiritual seorang siswa perlu mendapatkan perhatian khusus dalam penyelenggaraannya, karena dengan kemampuan-kemampuan tersebut siswa membentengi diri mereka dari tantangan kehidupan di era globalisasi serta selalu meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Kemampuan siswa menyelesaikan permasalahan dirinya dan lingkungannya merupakan bukti nyata bahwa lembaga pendidikan telah berhasil menjalankan fungsinya. Pembelajaran PAI seharusnya tidak hanya mengedepankan konsep- konsep semata yang akan menimbulkan kejenuhan bagi setiap siswa, sedangkan yang terjadi pada kenyataannya masih banyak di sekolah-sekolah salah satunya SMP Nusantara Plus para guru masih menggunakan metode- metode klasik yang di dalamnya kurang menciptakan interaksi antara guru dan murid. Pembelajaran PAI harus lebih menyenangkan karena dengan demikian memungkinkan peserta didik lebih bersemangat untuk mengikuti 3 Ramayulis, Metode Pendidikan Agama Islam Jakarta,Kalam Muila, 2010 , hal. 21 4 Ibid, hal. 22 pembelajaran PAI. Terkadang siswa merasa jenuh dengan pembelajaran PAI yang hanya menggunakan metode-metode klasik seperti metode ceramah. Padahal, siswa dituntut untuk ikut serta aktif dalam kegiatan pembelajaran. Minimnya penerapan metode pembelajaran yang guru sampaikan pada mata pelajaran PAI di SMP Nusantara atau bahkan banyak guru yang kurang menguasai materi pelajaran yang akan disampaikan, kondisi sekolah yang kurang memadai atau bahkan kurangnya sarana pembelajaran di sekolah Nusantara ini, serta mungkin pembelajaran tersebut terlalu sering dilakukan di dalam ruang kelas sehingga dirasakan terlalu monoton. Kegiatan yang minim terkadang cepat membuat peserta didik merasa bosan, misalnya pelajaran PAI yang hanya dilakukan dalam kelas, mengharuskan siswanya duduk rapi, mendengarkan keterangan guru di papan tulis juga terkadang para guru di SMP Nusantara Plus hanya menjadikan buku dan ruang kelas sebagai satu-satunya sumber belajar. Padahal di luar kelas sana dapat dijadikan tempat belajar yang lebih menyenangkan dan lebih memberi keluasan bagi siswa dalam memperoleh pengalam dalam pembelajaran di bandingkan hanya di ruang kelas. Dampak negatif yang siswa alami tersebut dapat diminimalisasi atau dikurangi dan kemungkinan besar dapat diatasi dengan memperbaiki cara pengajaran atau merubah pendekatan pembelajaran, merawat dan melengkapi fasilitas belajar, serta membangun citra positif bahwa mata pelajaran agama itu menyenangkan sama dengan mata pelajaran lainnya, yakni meyakinkan bahwa pelajaran agama itu tidak membosankan. Pada dasarnya seorang guru hendaknya dapat menerapkan suatu pembelajaran yang di dalamnya dapat tercipta interaksi aktif antara guru dan siswa, sesama siswa serta siswa dengan lingkungannya. Dengan pembelajaran seperti ini diharapkan kemampuan pemahaman siswa terhadap agama dapat menjadi lebih baik. Di sisi lain rasa memiliki, mencintai lingkungan sekitar dapat juga tertanam. Pembelajaran Outdoor atau pembelajaran di luar kelas secara tidak langsung mengingatkan siswa bahwa belajar tidak selalu dilakukan di dalam ruangan kelas. Dengan pembelajaran seperti ini memberikan siswa ruang untuk mengeksplorasi dan memahami pembelajaran agama dengan baik. Karena dengan pembelajaran di luar kelas dapat menciptakan interaksi antar guru dengan murid, murid dengan murid serta murid dan lingkungannya. Dalam pembelajaran PAI secara nyaman dan menyenangkan dapat membuat siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Dengan mengupayakan agar siswa dapat tetap senang untuk belajar agama tentunya akan berdampak pada pemahaman siswa terhadap matari agama, sehingga akan tercapailah apa yang dinamakan kompetensi dalam pelajaran agama. Seorang guru hendaknya dapat menerapkan suatu pembelajran yang di dalamnya tercipta interaksi aktif dan menyenangkan antara guru dan siswa, siswa dan siswa serta siswa dan lingkungannya. Upaya menghadirkan pembelajaran PAI yang lebih menyenangkan serta mengurangi tingkat kejenuhan siswa, penulis mencoba menerapkan pembelajaran agama dengan pendekatan pembelajaran Outdoor. Pembelajaran Outdoor merupakan salah satu variasi pembelajaran yang memanfaatkan lingkungan di sekitar sekolah seperti taman sekolah, lapangan, tempat parkir, sehingga memungkinkan dapat mengurangi kejenuhan siswa. Pembelajaran Outdoor ini memanfaatkan interaksi siswa dengan lingkungan terbuka sebagai sumber belajar. Adapun yang dimaksud dengan pembelajaran Outdoor adalah suatu pembelajaran yang memanfaatkan kondisi di luar ruangan kelas. Pembelajaran ini memanfaatkan areal sekolah untuk dijadikan tempat belajar, oleh karenanya diharapkan dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan. Pendekatan ini berlandaskan pada pemikiran bahwa setiap tempat memiliki potensi untuk dijadikan tempat belajar, karena pembelajaran yang menyenangkan bisa lebih memotivasi siswa untuk dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru dengan baik. Menurut Adelia vera, dalam bukunya yang berjudul metode mengajar anak diluar kelas Outdoor Study mengungkapkan bahwa “ Outdoor Learning itu sendiri yaitu suatu kegiatan menyampaikan pelajaran di luar kelas, sehinga kegiatan belajar mengajar berlangsung di luar kelas.sebagian orang menyebutnya dengan Outing Class, yaitu suatu kegiatan yang melibatkan alam secara langsung untuk dijadikan sebagai sumber belajar “. 5 Dari hal-hal yang telah disebutkan di atas, penulis tertarik mengadakan penelitian di sekolah SMP Nusantara Plus, baik lapangan maupun kepustakaan dengan memilih judul “Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam S iswa” B. Identifikasi Masalah 1. Kurangnya penguasaan guru terhadap teori dan praktek pengelolaan kelas 2. Metode guru yang kurang kreatif dalam mengembangkan pembelajaran 3. Rendahnya hasil belajar agama siswa dalam belajar 4. Rendahnya perhatian siswa dalam mengikuti pembelajaran agama

C. Pembatasan Masalah

Agar dapat lebih mengarah secara mendalam, maka dalam penelitian ini perlu membatasi masalah pada: 1. Pembelajaran Outdoor yang dimaksud dalam penelitian ini adalah menggunakan dan memanfaatkan fasilitas yang ada kemudian digunakansebagai sarana meningkatkan proses belajar mengajar. 5 Adelia vera, Metode Mengajar Anak di Luar Kelas Outdoor Study , DIVA Press : Jogjakarta, 2012 , hal. 17 2. Sedangkan hasil belajar yang dimaksud adalah hasil prestasi belajar pada bidang studi Pendidikan Agama Islam pada mata pelajaran fiqihdi kelas VIII tahun ajaran 2013-2014 SMP Nusantara Plus di lihat dari hasil.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi dan pembatasan masalah, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan adalah “Apakah terdapat pengaruh pembelajaran Outdoor terhadap hasil belajar bidang studi Pendidikan Agama Islam” ? E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan penelitian Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan pembelajaran Outdoor pada pelajaran fiqih terhadap hasil belajarnya. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian dari penelitian ini antara lain: a. Memberikan dampat positif pada siswa agar lebih bersemangat dalam belajar PAI. b. Memberikan salah satu alternatif pembelajaran kepada guru khususnya guru agama sehingga pembelajaran outdoor ini dapat diterapkan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran PAI. c. Bagi masyarakat yang mempunyai perhatian terhadap dunia pendidikan diharapkan dapat membangkitkan kesadaran mereka untuk ikut serta dalam mewujudkan pendidikan.