Pengaruh Iklan IM3 Terhadap Brand Awareness pada Siswa/i SMA Negeri 2 Medan

(1)

DRAFT SKRIPSI

PENGARUH IKLAN IM3 TERHADAP BRAND AWARENESS

PADA SISWA/I SMA NEGERI 2 MEDAN

Oleh :

EKA SOSIALINA SIMATUPANG 080521015

PROGRAM STUDI STRATA-I MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2011


(2)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Pengaruh Iklan IM3 Terhadap Brand Awareness pada Siswa/i SMA Negeri 2 Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan TV IM3 terhadap brand awareness. Variabel iklan TV yang mempengaruhi brand awareness adalah heard words and sound effect (X1), music (X2), seen words (X3),

pictures (X4), colours (X5), dan movement (X6).

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode statistik dengan pola hubungan pengaruh. Data primer pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, menggunakan skala pengukuran likert. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 17.0 yang digunakan untuk melakukan uji t dan koefisien determinan (R2).

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode stratified sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklan TV terhadap brand awaeness pada siswa/i SMA Negeri 2 Medan sebesar 75,5 %

Kata kunci: brand awareness, heard words and sound effect, music, seen words, pictures, colour, dan movement.


(3)

ABSTRACT

This study entitled “Influence of IM3 Advertisement to Brand Awareness to students of SMA Negeri 2 Medan.” This study aims to know influence of IM3

advertisement to Brand Awareness. Variables of television advertisement that influence

Brand Awareness are heard words and sound effect, music, seen words, pictures, colours and movement.

This study used data collection techniques by questionnaires and documentation study. The data analysis technique is used descriptive method and statistical method with the pattern of reletionship influence. Primary data in this study obtained by spreading a questionnaire / list of statements, using a Likert scale of measurement and statistically processed using SPSS for windows version of 17:00 which is to calculate the t test and coefficient of determinant (R2).

The sampling technique used in this study was stratified sampling method. The results showed that there are positive and significant influence between television advertisement and brand awareness to students of SMA Negeri 2 Medan 75.5%.


(4)

DAFTAR ISI

Halaman

Daftar isi ... i

Daftar table ... iii

Daftar gambar ... iv

Daftar lampiran ... v

Daftar singkatan... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1

...

Latar

Belakang ... 1

1.2

...

Perumus

an Masalah ... 7

1.3

...

Tujuan

Penelitian ... 8

1.4

...

Manfaat

Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Pengertian Iklan ... 9

2.1.1 Tujuan Periklanan ... 11

2.1.2 Fungsi Iklan... 13

2.1.3 Media Iklan ... 13

2.2 Stimuli Iklan ... 16

2.3 Brand Awareness ... 21

2.4 Penelitian Terdahulu ... 25

2.5 Kerangka Konseptual ... 26

2.6 Hipotesis Penelitian ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1 Jenis Penelitian... 29

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29

3.3 Batasan Operasional ... 29

3.4 Defenisi Operasional ... 30

3.5 Skala Pengukuran Variable ... 32

3.6 Populasi Dan Sampel ... 33

3.6.1 Populasi ... 33

3.6.2 Sampel ... 34

3.7 Jenis Data ... 35

3.8 Metode Pengumpulan Data ... 35

3.9 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 36

3.9.1 Uji Validitas ... 36

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 36

3.10 Teknis Analisis ... 37

3.10.1 Analisis Deskriptif ... 37

3.10.2 Analisis Regresi ... 37


(5)

3.10.4 Pengujian Hipotesis ... 40

BAB IV HASIL PEMBAHASAN ... 42

4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 42

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 42

4.1.2 Bidang Kegiatan Perusahaan ... 44

4.2 Hasil Penelitian ... 53

4.2.1 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 53

4.2.2 Analisis Deskriptif ... 56

4.2.3 Metode Analisis Statistik ... 58

4.2.4 Analisis Regresi Linier Berganda ... 74

4.2.5 Koefisien Determinan (R

2

) ... 76

4.2.6 Pengujian Hipotesis ... 78

4.3 Pembahasan ... 81

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

5.1 Kesimpulan ... 87

5.2 Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN


(6)

DAFTAR TABEL

No.Tabel Judul Halaman

1.1 Belanja Iklan Kuartal I – 2010 ... 3

1.2 Versi Iklan IM3 ... 6

1.3 Belanja Iklan Telekomunikasi Semester I Tahun 2007 dan 2008 .... 6

3.1 Operasionalisasi Variabel ... 31

3.2 Daftar Populasi ... 33

4.1 Susunan Direksi PT. Indosat Tbk. ... 43

4.2 Paket

Matrix

Unlimited ... 46

4.3 Tarif

Mentari

Paket 50 (Nasional) ... 47

4.4 Tarif IM3 ... 48

4.5 Validitas untuk Variabel iklan IM3 (MU24H itu IM3) (X) ... 54

4.6 Validitas untuk Variabel

Brand Awareness

(Y) ... 55

4.7 Nilai R

alpha

untuk Variabel Iklan IM3 (X) dan

Brand Awareness

(Y) ... 56

4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 56

4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 57

4.10 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelas ... 57

4.11 Media Sumber Informasi Mengenal Produk Pilihan Responden... 58

4.12 Crosstabs Jenis Kelamin dan Media Sumber Informasi Mengenal

Produk Pilihan Responden ... 58

4.13 Crosstabs Umur dan Media Sumber Informasi Mengenal Produk

Pilihan Responden ... 59

4.14 Media yang Memberikan Informasi Paling Baik Tentang

IM3

(Mu24h itu IM3) ... 59

4.15 Crosstabs Jenis Kelamin dan Media yang Memberikan Informasi

Paling Baik Tentang

IM3

(Mu24H itu IM3) ... 60

4.16 Crosstabs Umur dan Media yang Memberikan Informasi Paling

Baik Tentang

IM3

(Mu24H itu IM3) ... 60

4.17

Brand

Paling Disenangi Responden... 60

4.18 Crosstabs Jenis Kelamin dan

Brand

Paling Disenangi Responden .. 61

4.19 Crosstabs Umur dan

Brand

Paling Disenangi Responden ... 61

4.20

Top of Mind Advertising

TOM_Ad ... 62

4.21 Crosstabs Jenis Kelamin dan

Top of Mind Advertising

TOM_Ad ... 62

4.22 Crosstabs Umur dan

Top of Mind Advertising

TOM_Ad ... 62

4.23 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap

heard and sound effect

(X

1

) ... 63

4.24 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap

Music

(X

2

) ... 64

4.25 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap

Words

atau

Seenword

(X

3

) ... 65

4.26 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap

Pictures

(Gambar) (X

4

) ... 66

4.27 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap

Colors

(warna) (X

5

) .... 67

4.28 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap

Movements


(7)

(Gerakan) (X

6

) ... 68

4.29 Distribusi Tanggapan Responden Terhadap

brand awareness

(Y) .. 69

4.30 Collinearity Statistics ... 72

4.31 Uji Glejser... 73

4.32 Hasil Regresi Linear Berganda ... 74

4.33 Koefisien Determinan (R

2

) ... 77

4.34 Hasil Uji F Hitung ... 78


(8)

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar

Judul Halaman

2.1 Piramida Brand Awareness ... 24

2.2 Kerangka Konseptual ... 28


(9)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini guna memenuhi salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi ini penulis mengangkat judul “Pengaruh Pengaruh Iklan IM3 Terhadap Brand Awareness pada Siswa/I SMA Negeri 2 Medan.”

Penulis tidak luput dari cobaan dan hambatan dalam penulisan skripsi ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orangtua, Alm. Ir. A. Simatupang dan C. Nasution dan abang serta kakak saya tersayang yang dengan sabar memberikan doa dan semangat. Namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak maka skripsi ini dapat terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis berterima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dr. Endang S. Rini, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak, Syafrizal Helmi Situmorang, SE. M.Si selaku Dosen Pembimbing yang telah bersedia memberikan waktu, saran, tenaga dan pemikirannya untuk membantu penulis didalam penyempurnaan skripsi ini.

4. Ibu Dr. Beby Karina Fawzeea, SE. MM selaku Dosen Penguji I yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk membantu penulis didalam penulisan skripsi ini.


(10)

5. Ibu Dra. Frida Ramadhini, MM selaku Dosen Penguji II yang telah menyediakan waktu, tenaga dan pemikirannya untuk membantu penulis didalam penulisan skripsi ini.

6. Seluruh dosen pengajar dan staf pegawai Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

7. Cici, Ai, dan Rini yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini dan teman-teman yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, karena keterbatasan pengetahuan penulis dalam pengulasan skripsi ini. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan peneliti selanjutnya, khususnya mahasiswa Fakultas Ekonomi Departemen Manejemen Universitas Sumatera Utara.

Medan, Juni 2011 Penulis


(11)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul “ Pengaruh Iklan IM3 Terhadap Brand Awareness pada Siswa/i SMA Negeri 2 Medan”. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh iklan TV IM3 terhadap brand awareness. Variabel iklan TV yang mempengaruhi brand awareness adalah heard words and sound effect (X1), music (X2), seen words (X3),

pictures (X4), colours (X5), dan movement (X6).

Penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner dan studi pustaka. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode statistik dengan pola hubungan pengaruh. Data primer pada penelitian ini diperoleh dengan menyebarkan kuesioner, menggunakan skala pengukuran likert. Data yang terkumpul diolah dengan menggunakan program komputer SPSS for windows versi 17.0 yang digunakan untuk melakukan uji t dan koefisien determinan (R2).

Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode stratified sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklan TV terhadap brand awaeness pada siswa/i SMA Negeri 2 Medan sebesar 75,5 %

Kata kunci: brand awareness, heard words and sound effect, music, seen words, pictures, colour, dan movement.


(12)

ABSTRACT

This study entitled “Influence of IM3 Advertisement to Brand Awareness to students of SMA Negeri 2 Medan.” This study aims to know influence of IM3

advertisement to Brand Awareness. Variables of television advertisement that influence

Brand Awareness are heard words and sound effect, music, seen words, pictures, colours and movement.

This study used data collection techniques by questionnaires and documentation study. The data analysis technique is used descriptive method and statistical method with the pattern of reletionship influence. Primary data in this study obtained by spreading a questionnaire / list of statements, using a Likert scale of measurement and statistically processed using SPSS for windows version of 17:00 which is to calculate the t test and coefficient of determinant (R2).

The sampling technique used in this study was stratified sampling method. The results showed that there are positive and significant influence between television advertisement and brand awareness to students of SMA Negeri 2 Medan 75.5%.


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan dan kemajuan teknologi, media komunikasi kini berkembang semakin pesat. Salah satu media komunikasi yang terus berkembang dan semakin canggih adalah telepon. Telepon adalah alat komunikasi yang memungkinkan seseorang dapat berbicara langsung dengan orang lain walaupun terpisah oleh jarak yang sangat jauh. Saat ini perkembangan telepon sudah sampai pada tingkat pemakaian telepon tanpa kabel atau telepon seluler.

Penggunaan telepon seluler membutuhkan suatu jasa penyelenggara telekomunikasi atau operator. Operator inilah yang nantinya menyediakan jasa dengan sistem yang dimilikinya, sehingga penggunaan telepon seluler bisa berfungsi. Persaingan yang semakin ketat dalam industri seluler menjadikan masing-masing operator seluler berusaha membangun dan mempertahankan kesetiaan pelanggan. Dalam hal ini perusahaan bukan saja mampu memberikan berbagai nilai atau benefit untuk membuat pelanggan memilih merek, tetapi perusahaan juga harus terus-menerus melakukan berbagai upaya untuk membangun merek dan memuaskan konsumennya.

Perusahaan harus benar-benar jeli membaca keinginan dan kebutuhan sesungguhnya dari para konsumen dalam membangun loyalitas konsumen. Jangan sampai produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan keadaan pasar. Selain keunggulan produk yang dapat memberikan nilai tambah lain yang bisa memuaskan konsumennya, perusahaan juga selalu memperkenalkan mereknya yaitu dengan pendekatan komunikasi iklan.


(14)

Iklan merupakan cara yang efektif untuk menyebarkan pesan atau memberi informasi suatu merek kepada konsumen. Iklan dirancang untuk mengkomunikasikan simbol-simbol dan citra yang menunjukan bagaimana merek tersebut bisa memberikan benefit sehingga dapat menciptakan sikap positif terhadap merek tersebut, dan mendorong konsumen untuk mencoba produk tersebut.

Iklan berfungsi untuk mempengaruhi konsumen agar melakukan pembelian ulang terhadap merek yang telah menjadi pilihannya. Iklan juga dapat dipakai untuk membangun citra jangka panjang dan mampu menjangkau calon konsumen walau letaknya berjauhan. Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai sebuah kesan tertentu tentang apa yang diiklankan. Dalam hal ini pemasar berusaha untuk menciptakan iklan sebaik-baiknya, karena kadang-kadang konsumen membeli suatu barang tidak memperhatikan nilai ekonomisnya namun hanya semata-mata untuk mempertahankan atau meningkatkan gengsi.

Menurut Nielsen Media Indonesia besarnya belanja iklan televisi, koran, dan majalah pada tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1

Belanja Iklan Kuartal I - 2010

Media Periklanan Tahun 2010 (dalam Triliyun)

Tahun 2010 (dalam %)

Televisi 8 62

Koran 4,6 35

Majalah 0.403 3

Total 13 100 Sumber : www.tempointeraktif.com (20 April 2010) diolah penulis


(15)

Berdasarkan tabel 1.1 dapat dikatakan bahwa biaya iklan yang dikeluarkan oleh berbagai perusahaan melalui media televisi lebih besar dibandingkan media periklanan koran dan majalah. Hal ini membuktikan kalau media televisi merupakan media yang paling disukai oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan produk melalui iklan.

Iklan yang ditayangkan di media TV diharapkan mendapat tempat di hati atau disukai oleh pemirsa. Sikap pemirsa terhadap iklan dapat diteliti melalui perasaan suka atau tidak suka terhadap elemen-elemen (stimuli-stimuli) yang ditampilkan pada iklan. Sikap terhadap iklan bekerja melalui sebuah proses tanggapan atau reaksi pemirsa terhadap elemen-elemen periklanan. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pemirsa akan merespon stimuli yang terkandung dalam suatu iklan melalui elemen iklan, yang terdiri dari:

1.

Heard and sound effect

merupakan persepsi pemirsa terhadap

kata-kata atau suara yang terdengar pada saat iklan IM3 (MU24H itu IM3)

ditayangkan di TV.

2.

Music

merupakan persepsi pemirsa terhadap irama atau lagu yang

diperdengarkan pada saat iklan IM3 (MU24H itu IM3)

ditayangkan di

Televisi.

3.

Seen words

merupakan persepsi pemirsa terhadap kata-kata atau

tulisan yang ditampilkan pada saat iklan IM3 (MU24H itu IM3)

ditayangkan di TV.

4.

Pictures

merupakan persepsi pemirsa terhadap gambar atau obyek

yang ditampilkan pada saat iklan IM3 (MU24H itu IM3)

ditayangkan


(16)

5.

Colours

merupakan persepsi pemirsa terhadap warna-warna dari

gambar atau obyek yang ditampilkan pada saat iklan IM3 (MU24H itu

IM3)

ditayangkan di TV.

6.

Movement

merupakan persepsi pemirsa terhadap gerakan dari setiap

adegan yang ditampilkan pada saat iklan

IM3 (MU24H itu IM3)

ditayangkan di TV.

Iklan yang dilakukan oleh perusahaan telekomunikasi selular dalam

memasarkan kartu

Global System Mobile (GSM)

juga mengalami persaingan

bisnis yang semakin tajam. Beberapa tahun terakhir ini banyak perusahaan

memproduksi dan memasarkan kartu

GSM

diantaranya

Indosat

(Mentari, IM3 dan

Matrix),

Telkomsel

(

simPATI

dan kartu AS),

Excelcomindo

(XL, Bebas, Jempol),

3 (Three), dan

Axis

. Masing-masing perusahaan berlomba-lomba mempengaruhi

target pasar dengan memasang iklan di berbagai media.

Indosat Multi Media Mobile

(

IM3

) merupakan layanan selular prabayar

yang terjangkau dengan fleksibilitas isi ulang. Kartu

GSM

prabayar pilihan

generasi muda trendi. Menghadirkan berbagai fitur inovatif dengan nilai super

hemat menjadikan Indosat operator pertama yang meluncurkan GPRS, MMS,

Video Streaming

hingga

java games

di seluruh Indonesia. Kini hadir dengan

layanan

broadband

, layanan paket data dengan kecepatan tinggi hingga 2 Mbps

dengan beragam paket pilihan sesuai kebutuhan.

IM3

telah mengeluarkan berbagai iklan produk andalannya seperti

IM3

Online,

IM3

meraih mimpi,

IM3

Idol,

IM3

Langsung On Line dan IM3 (MU24H

itu IM3)

.

Hal ini tentu tidak terlepas dari strategi manajemen yang baik dari

Indosat. Salah satu strategi pemasaran yang cukup berpengaruh adalah periklanan.


(17)

Masing-masing produk tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan, akan tetapi

dalam hal ini penulis hanya membatasi penelitian mengenai ” IM3 (MU24H itu

IM3)

”.

Tabel 1.2

Versi Iklan

IM3

Versi Iklan TV Gambar

IM3 Online

IM3 meraih mimpi

IM3 Idol

IM3 Langsung On Line

IM3 (MU24H itu IM3)


(18)

Tabel 1.3

Belanja Iklan Telekomunikasi Semester I Tahun 2007 dan 2008

Operator Selular

Tahun 2007 (dalam Miliar)

Tahun 2008 (dalam Miliar)

Persentase Peningkatan

IM3 38 119 209

Flexi 64 110 72

SimPATI 95 101 7

Total 197 330 288

Sumber : www.tempointeraktif.com (20 April 2010) diolah penulis

IM3 memperoleh Top Brand Award 2010 untuk kategori Simcard GSM Prabayar. Melalui penghargaan, produk Indosat ini dinilai cukup dikenal secara luas oleh konsumen (top mind share), memiliki pasar yang besar (top market share), serta memiliki tingkat loyalitas konsumen yang tinggi (top commitment share) (VIVAnews.com 25 Juli 2010).

Persaingan iklan kartu

GSM

yang ketat

di berbagai media, menuntut para

produsen kartu

GSM

untuk merancang program periklanan yang menarik minat

dan menimbulkan citra yang positif atas produk yang dipromosikan. Iklan yang

dibuat harus dapat mempengaruhi

brand awareness

(kesadaran merek)

masyarakat. Apabila

brand awareness

telah terbentuk maka akan menimbulkan

perilaku konsumen dan memudahkan proses pengambilan keputusan pembelian

konsumen atas suatu produk.

Iklan TV telah menjadi suatu media untuk mengkomunikasikan mengenai suatu produk kepada konsumen, akan tetapi belum tentu setiap iklan yang telah dilakukan akan dapat mempengaruhi konsumen dengan baik. Oleh karena itu efektivitas sebuah iklan


(19)

tentunya dapat dilihat dari brand awareness (kesadaran merek) yang dicapai. Berdasarkan fenomena yang terjadi, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul : “PENGARUH IKLAN IM3 TERHADAP BRAND AWARENESS”. Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan survei terhadap siswa/i SMA Negeri 2 Medan.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian dalam latar belakang penelitian maka perumusan masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah : Apakah iklan TV IM3 (MU24H itu IM3) berpengaruh terhadap brandawareness pada siswa/i SMA Negeri 2 Medan.

1.3

Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan permasalahan, maka penulis menetapkan tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklan IM3 (MU24H itu IM3)

terhadap kesadaran merek

(brand awareness)

pada siswa/i SMA Negeri 2 Medan.

1.4

Manfaat Penelitian

1.4.1

Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi dan masukan

bagi perusahaan tentang iklan yang telah dilakukan bisa

mempengaruhi perilaku konsumen dan sebagai bahan pertimbangan

untuk pembuatan iklan yang lebih menarik bagi konsumen.


(20)

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk menerapkan

teori-teori yang diperoleh selama di bangku kuliah serta memperluas

wawasan penulis mengenai iklan dan pengaruhnya terhadap

brand

awareness

.

1.4.3

Bagi pihak lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi dan

perbandingan bagi peneliti lain yang berminat untuk melakukan

penelitian di bidang yang sama di masa yang akan datang.


(21)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Pengertian Iklan

Promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang terdiri atas lima variabel, yaitu: advertising, sales promotion, personal selling, publishing, direct marketing. Bauran komunikasi pemasaran (disebut juga bauran promosi) terdiri dari 5 (lima) kiat utama (Kotler dan Armstrong, 1997:205) yaitu:

1. Advertising, yaitu semua bentuk persentasi non-personal dan promosi ide, barang, atau jasa oleh sponsor yang ditunjuk dengan mendapat bayaran.

2. Sales promotion, yaitu insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau pembelian produk dan jasa.

3. Public relations and publicity, yaitu berbagai program yang dirancang untuk mempromosikan dan/atau melindungi citra perusahaan atau produk individualnya. 4. Personal selling, yaitu interaksi langsung antara satu atau lebih calon pembeli dengan

tujuan melakukan penjualan.

5. Direct marketing, yaitu penggunaan surat, telepon, dan alat penghubung nonpersonal lain untuk berkomunikasi dengan atau mendapatkan respon dari pelanggan dan calon tertentu.

Dari kelima variabel tersebut

advertising

(periklanan) merupakan alat

promosi yang paling umum dan paling banyak digunakan khususnya untuk

produk konsumsi. Meskipun tidak secara langsung berakibat pada pembelian

,

advertising

merupakan sarana untuk membantu pemasaran yang efektif untuk

menjalin komunikasi antara perusahaan dengan konsumen dalam usahanya untuk

menghadapi pesaing.


(22)

Secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang menawarkan

suatu produk yang ditujukan pada masyarakat melalui suatu media. Iklan

merupakan komponen dalam bauran promosi, dimana promosi sendiri adalah

termasuk dalam salah satu komponen bauran pemasaran. Pada dasarnya iklan

dapat digunakan untuk menambah kegunaan informasi pada suatu penawaran

produk. Disamping itu iklan juga sebagai sarana informasi, juga merupakan alat

persuasif atau alat membujuk agar masyarakat mau membeli maupun mencoba

produk yang diiklankan. Di lain pihak iklan dapat di pakai sebagai alat untuk

menciptakan kesan dan sebagai alat untuk memuaskan keinginan dan kebutuhan

konsumen.

Pengertian iklan telah banyak di kemukakan oleh para ahli, masing-masing melihat dari sudut pandang yang berbeda, namun pendapat tersebut pengandung pengertian yang sama. Iklan adalah komunikasi non individu dengan sejumlah biaya, melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non laba, serta individu – individu (Swastha, 2000:245). Sedangkan menurut Sulaksana (2003:90) iklan adalah semua bentuk persentasi non personal yang mempromosikan gagasan, barang, atau jasa yang dibiayai pihak sponsor tertentu.

Iklan merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk mempengaruhi setiap lapisan atau anggota masyarakat. Iklan bisa membantu mencapai hampir semua sasaran komunikasi. Iklan merupakan sarana ampuh untuk membangun kesadaran konsumen (Brannan, 2004:51). Berdasarkan pengertian tersebut maka iklan adalah bagian dari bauran promosi dimana promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran yang digunakan oleh perusahaan untuk menyampaikan sebuah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat melalui media untuk membujuk orang untuk membeli.


(23)

2.1.1

Tujuan Periklanan

Secara konseptual, tujuan periklanan pada umumnya dapat digolongkan menjadi 3 (tiga) bagian, yaitu : ”Informative advertising, persuasive advertising, and reminder advertising” (Kotler dan Armstrong, 2001:154-156). Tiga tujuan periklanan tersebut secara singkat dijelaskan sebagai berikut :

1. Informative Advertising (Periklanan Informatif)

Digunakan habis-habisan pada saat suatu kategori produk yang baru mulai diperkenalkan, tujuannya adalah membangun permintaan awal. Beberapa kemungkinan tujuan informative advertising ini, yaitu :

a. Menginformasikan pasar tentang produk baru. b. Mengemukakan kegunaan baru sebuah produk. c. Menginformasikan perubahan harga ke pasar. d. Menjelaskan cara kerja produk.

e. Menggambarkan jasa yang tersedia. f. Memperbaiki kesan yang salah. g. Mengurangi keraguan pembeli. h. Membangun citra perusahaan.

2. Persuasive Advertising (Periklanan Persuasif)

Periklanan yang digunakan untuk membangun permintaan selektif akan suatu merek dengan cara meyakinkan konsumen bahwa merek tersebut adalah merek terbaik di kelasnya. Beberapa kemungkinan tujuan persuasive advertising, yaitu :

a. Membangun preferensi merek.

b. Mendorong agar beralih ke merek Anda.


(24)

d. Membujuk pembeli untuk membeli sekarang. e. Membujuk pembeli untuk menerima kunjungan. 3. Reminder Advertising (Iklan Pengingat)

Iklan yang digunakan untuk menjaga agar konsumen tetap berpikir mengenai suatu produk. Beberapa kemungkinan tujuan reminder advertising, yaitu:

a. Mengingatkan pelanggan bahwa produk bisa saja dibutuhkan dalam waktu dekat. b. Mengingatkan pelanggan dimana harus membeli produk.

c. Agar produk tetap diingat pelanggan walaupun penjualan sedang sepi. d. Menjaga agar kesadaran akan produk tetap menjadi hal utama.

2.1.2

Fungsi Iklan

Adapun beberapa fungsi iklan antara lain :

1.

Memberikan informasi.

Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dan memberikan

informasi kepada konsumen.

2.

Membujuk atau mempengaruhi.

Iklan akan membuat konsumen tertarik dengan produk yang ditawarkan.

3.

Menciptakan kesan tertentu.

Dengan sebuah iklan, orang akan mempunyai suatu kesan tertentu tentang

apa yang diiklankan

4.

Memuaskan keinginan.

Periklanan merupakan suatu alat yang bisa dipakai untuk mencapai tujuan,

dan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan.


(25)

Periklanan adalah suatu alat untuk membuka komunikasi dua arah antara

penjual dan pembeli, sehingga keinginan mereka dapat terpenuhi dalam

cara yang efisien dan efektif (Swastha, 2000:246–249).

2.1.3

Media Iklan

Media periklanan adalah sebuah lembaga yang mempunyai kegiatan usaha menciptakan dan menyelenggarakan media (alat komunikasi / penerangan) yang ditujukan kepada orang banyak atau masyarakat umum. Beberapa contoh media dari media adalah : televisi, radio, majalah, dan surat kabar (Swastha, 2000:257). Dalam kenyataannya sering kita jumpai bahwa perusahaan sering menggunakan beberapa media sekaligus dalam periklanan. Disamping menggunakan media elektronik juga menggunakan media cetak. Hal ini dipandang perlu karena masing-masing jenis media memiliki karakterisitik yang berbeda. Media televisi dapat mengiklankan dengan suara dan gambar yang bergerak sekalipun hanya dinikmati sebentar (beberapa detik).

a.

Media Iklan Televisi.

Perangkat televisi dari hari ke hari kian menjadi sumber informasi yang utama di dalam keluarga. Sektor komunikasi terus berkembang seiring dengan perkembangan tehnologi dan perkembangan perekonomian. Televisi merupakan salah satu media yang disukai oleh perusahaan-perusahaan dalam mengiklankan produknya agar lebih di kenal oleh masyarakat. Karena, sebab yang ditimbulkannya, sangat mudah dilihat, dan juga karena kemampuanya menceritakan sesuatu.

Dalam kondisi pasar yang memiliki banyak pilihan, satu-satunya sumber informasi bagi konsumen adalah iklan. Namun karena keterbatasan daya ingat manusia, maka sebuah iklan harus memuat pesan yang sederhana serta memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat. Salah satu cara yang dilakukan adalah membuat iklan menjadi


(26)

beberapa versi, akan tetapi memiliki konsep iklan yang sama dengan yang lainya, iklan itu sendiri harus dapat mendekatkan diri pada emosi konsumennya.

Iklan televisi mempunyai beberapa kelebihan-kelebihan. Kelebihan iklan televisi antara lain : dapat dinikmati oleh siapa saja, waktu dan siaranya sudah tertentu. Dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak (Swastha, 2000:255).

Iklan televisi biasanya mempunyai empat komponen yang penting dalam

mendesain tampilannya, yaitu terdiri dari : gaya penyampaian, nada penyampaian,

pilihan kata-kata, dan unsur format. Keempat komponen tersebut merupakan

bagian dari kreativitas dalam menyampaikan suatu citra dan pesan yang terpadu

dalam melakanakan pesan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001:160-164) para pembuat atau

pemasang iklan televisi harus mempunyai konsep kreatif. Biasanya, penulis

naskah iklan dan pengarah seni akan bekerja sama untuk menghasilkan banyak

konsep kreatif, dengan harapan salah satu dari konsep-konsep tersebut akan

menjadi ide besar yang menarik. Oleh karena itu para pembuat iklan harus

menentukan gaya penyampaian, nada penyampaian, pilihan kata, dan unsur

format yang terbaik, agar pesan yang akan digunakan untuk membuat iklan

televisi dapat menarik perhatian pemirsa.

Iklan televisi mempunyai beberapa kelebihan. Kelebihan iklan televisi antara lain : dapat dinikmati oleh siapa saja, waktu dan siaranya sudah tertntu. Dapat memberikan kombinasi antara suara dengan gambar yang bergerak (Swastha, 2000:255). Jika iklan televisi begitu berpengaruh, bahkan terkesan sebagai media iklan yang efektif, maka dengan sendirinya kita akan bertanya-tanya, mengapa media pers sampai saat ini masih terus dominan sebagai wahana iklan, hal ini disebabkan karena iklan-iklan ditelevisi juga


(27)

mempunyai kelemahan antara lain : biayanya relatif tinggi, hanya dapat dinikmati sebentar, dan kurang fleksibel.

2.2

Stimuli Iklan

Iklan yang ditayangkan di media TV diharapkan mendapat tempat dihati atau disukai oleh pemirsa. Sikap pemirsa terhadap iklan dapat diteliti melalui perasaan suka atau tidak suka terhadap stimuli-stimuli yang ditampilkan pada iklan. Sikap terhadap iklan bekerja melalui sebuah proses tanggapan atau reaksi pemirsa terhadap elemen-elemen (stimuli-stimuli) dari periklanan. Tanggapan dan reaksi ini dapat diartikan pada saat pemirsa sedang melihat, mendengar, atau berfikir tentang suatu iklan. Rossiter dan Percy (1997:197) menyatakan, “Processing responses are made to stimulus details (elements) contained in the advertisement. These elements or stimuli, depending on the advertising medium, can be pictures (still or video), words (seen or head), music or other special effects, that comprise the various details of the ad”. Maksudnya, proses tanggapan pemirsa terjadi oleh stimuli (rangsangan) yang terkandung dalam iklan. Stimuli ini tergantung pada media iklan, dapat berupa gambar atau warna, kata-kata yang terdengar (suara) atau kata-kata yang tertulis, musik, dan special efek lain atau gerakan, yang terdiri dari variasi detail iklan. Dari pernyataan tersebut dapat dikatakan bahwa pemirsa akan merespon stimuli yang terkandung dalam suatu iklan melalui elemen iklan, yang terdiri dari : heard and sound effect, music, words, pictures, colour, dan movements. Pernyataan tersebut diperjelas oleh Rossiter dan Percy (1997:209) bahwa, “Six stimulus of ad :heard and sound effect, music, words, pictures, colour, and movements”.

Enam stimuli iklan dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Heard and sound effect (kata-kata/suara yang terdengar)

Heard and sound effect adalah kata-kata/suara yang terdengar, maksudnya adalah karakter dan penekanan suara didukung dengan gaya penyampaian dalam kata-kata yang


(28)

terdengar, merupakan elemen iklan yang penting, karena mengandung arti emosional dan dapat menimbulkan pesan-pesan dalam pikiran pemirsa. Penilaian heard and sound effect, merupakan persepsi pemirsa terhadap kata-kata atau suara yang terdengar pada saat iklan ditayangkan di media elektronik (TV atau radio). Heard and sound effect dapat berupa pesan yang dikomunikasikan. Suara yang jelas, enak didengar, berisi pesan yang jujur, menghindari slogan-slogan yang tak berarti akan mudah diingat oleh pemirsa dan sangat efektif membentuk brand awareness (kesadaran merek).

2. Music (Musik)

Music adalah alunan lagu yang berirama, baik dari suara manusia maupun dari alat-alat. Musik dapat berupa jingle (bunyi-bunyian) atau musik latar belakang. Penilaian

music merupakan persepsi pemirsa terhadap irama atau lagu

yang diperdengarkan pada saat iklan ditayangkan di media elektronik (TV atau radio). Nyanyian membuat kata-kata lebih mudah diingat, karena iramanya. Musik dan lagu telah menjadi komponen penting dalam dunia periklanan hampir sejak suara direkam pertama kali. Musik latar, jingle, lagu-lagu dan aransemen klasik digunakan untuk menarik perhatian, menyalurkan pesan-pesan penjualan, menentukan tekanan emosional, dan mempengaruhi suasana hati pendengar. Musik membentuk berbagai fungsi komunikasi yang meliputi cara untuk menarik perhatian, menjadikan konsumen berada dalam perasaan positif, membuat konsumen lebih dapat menerima pesan-pesan dalam iklan, dan bahkan mengkomunikasikan arti produk yang diiklankan. Fungsi lagu pada prinsipnya adalah pendukung komunikasi. Cara berkomunikasi dalam iklan TV bisa secara audio-visual. Disiniah lagu-lagu berperan, sebagai salah satu unsur penting dalam

menyampaikan pesan kepada audiens dan membangun brand personality

(kepribadian merek) suatu produk. Lagu itu sendiri juga bisa menjadi “bahasa visual”, karena bisa menggambarkan mood maupun feeling.


(29)

Lagu yang dipakai dalam iklan, biasanya diaransemen ulang, dengan pertimbangan aransemen ulang ini tergantung lagu aslinya seperti apa, selanjutnya disesuaikan dengan tema komunikasi iklan. “ Lagu terkenal dalam iklan dapat membantu menarik perhatian dan mengembalikan ingatan, serta menjadikan merek mudah diingat “ (Sutherland dan Sylvester, 2004:139).

3. Words atau Seenword (kata-kata yang terlihat)

Words (seenword) atau kata-kata yang terlihat berbentuk tulisan, yang dapat dibaca, diingat, dan akan melekat dalam ingatan pemirsa, sehingga mampu mendukung manfaat produk yang diiklankan.

Penilaian words (kata-kata) merupakan persepsi pemirsa terhadap kata-kata atau tulisan yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan di TV, yang mampu mendukung manfaat produk. Tulisan kata-kata yang terlalu panjang dan tidak jelas, tidak akan mampu dibaca bahkan tidak akan mampu dipahami dengan baik oleh pemirsa. Hal tersebut menyebabkan iklan tidak efektif. Kata-kata yang ditulis hendaknya dibuat sesederhana mungkin dan wajar, tetapi dapat mengungkapkan pesan, sehingga tidak terlalu memancing imajinasi pemirsa. Manusia atau pemirsa menghendaki gagasan yang wajar tetapi cerdas, sehingga mudah diingat dan menarik perhatian.

4. Pictures ( Gambar )

Pictures adalah gambar dalam suatu tayangan iklan yang dilihat pemirsa atau masyarakat, yang meliputi obyek figur, lokasi, dan latar belakang yang dipakai. Penilaian

pictures (gambar) merupakan persepsi pemirsa terhadap gambar atau obyek yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan, baik pada media cetak maupun media elektronik (TV atau Web iklan di internet). TV merupakan media audio-visual, yaitu media yang sanggup mengkomunikasikan kepada pemirsa suara dan gambar dari suatu pesan atau beberapa pesan pada saat bersamaan (pada detik yang sama). Kelebihan TV tersebut


(30)

hendaknya dimanfaatkan untuk menampilkan citra-citra produk dan jasa secara luar biasa, untuk menarik perhatian pemirsa yang sebelumnya tidak pernah terfikir dalam benak pemirsa. Gambar adegan tayangan iklan di TV harus dibuat semenarik mungkin agar menimbulkan kesan di hati pemirsa atau masyarakat. Gambar adegan tayangan iklan hendaknya mampu memberikan informasi pesan iklan dengan baik.

5. Colour (Warna)

Colour, yang dimaksud dengan warna adalah komposisi warna dan keserasian warna dari gambar dan tulisan, termasuk pengaturan cahaya yang terdapat dalam tayangan iklan. Penilaian colours (warna) merupakan persepsi pemirsa terhadap warna-warna dari gambar atau obyek yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan di TV atau media cetak lain. Tidak hanya gambar partai memiliki warna dominan, tetapi suatu produk yang dipasarkan juga memiliki warna yang dominan. Warna dominan merupakan suatu indikasi untuk membedakan suatu produk dengan produk yang lain. Biasanya warna-warna yang ditayangkan dalam iklan diserasikan dengan warna dominan produk, agar produk yang ditayangkan mudah diingat. Disamping warna dominan, tayangan iklan di TV hendaknya juga dibuat kaya warna, dan perpaduan warna tayangan iklan harus serasi dengan background (latar belakang).

6. Movements (Gerakan)

Movements adalah adegan yang disajikan dalam tayangan iklan, yang digunakan dengan tujuan memperjelas maksud dari iklan tersebut, sesuai dengan suara dan irama atau lagu yag diperdengarkan. Penilaian movement (gerakan) merupakan persepsi pemirsa terhadap gerakan dari setiap adegan yang ditampilkan pada saat iklan ditayangkan.

Movement iklan hendaknya kaya gerakan yang mampu melahirkan semangat pada diri pemirsa, sesuai dengan musik yang disajikan atau sesuai dengan suara (heard and sound effect) yang diperdengarkan. Sesuai dengan yang dikemukakan pada sub-sub bab di muka, gerak irama yang cepat dengan banyak potongan dan aneka skenario memberi


(31)

dampak gairah (semangat) yang besar, misalnya cocok untuk iklan restoran cepat saji, minuman kesehatan, multivitamin. Sebaliknya gerak irama yang lebih lamban mungkin lebih sesuai untuk produk alat-alat kecantikan, bahan-bahan masakan. Iklan TV harus mengkomunikasikan perbedaan produk, manfaat produk, dan alasan konsumen untuk membeli. Itulah sebabnya, perbedaan konsep tersebut yang hendaknya dapat diwujudkan dalam gerakan yang ditampilkan pada iklan di TV.

2.3

Brand Awareness

Menurut Aaker (1997:22), ekuitas merek adalah seperangkat aset dan liabilitas merek yang berkaitan dengan suatu merek, nama dan simbolnya, yang menambah atau mengurangi nilai yang diberikan oleh sebuah barang atau jasa kepada perusahaan atau para pelanggan perusahaan. Ekuitas merek bersumber pada lima komponen, yaitu :

1)

Brand Awareness

(Kesadaran Merek)

Mengacu pada sejauh mana sebuah merek dikenal atau tinggal di benak pelanggan. Kesadaran ini dapat diukur dengan beberapa tingkat antara lain :

a. Brand recognition

Sejauh mana sebuah merek akrab dikenal berdasarkan eksposur masa lalu.

b. Brand recall

Mencerminkan nama-nama merek yang diingat bila kelas-kelas produk

tertentu disebutkan. Brand recall dapat diukur melalui dua cara yaitu :

1. Pengingatan kembali tanpa bantuan (unaided recall)


(32)

2)

Brand Association

Mecerminkan asosiasi yang dibuat oleh pelanggan terhadap sebuah merek tertentu. Asosiasi merek dikendalikan oleh identitas merek. Asosiasi merek yang kuat dapat membantu pelanggan memproses dan menerima informasi menjadi alasan membeli serta menciptakan sikap atau perasaan positif terhadap merek bersangkutan.

3)

Perceived Quality

(kesan kualitas)

Persepsi pelanggan terhadap kualitas dan superioritas produk relatif terhadap pesaing.

4)

Brand Loyalty

(loyalitas merek)

Loyalitas merek mencerminkan komitmen psikologis pelanggan atau konsumen terhadap merek tertentu dan merupakan harapan atau keinginan dan tujuan para produsen atau perusahaan dari pelanggan perusahaan tersebut. Loyalitas merek juga merupakan dimensi inti dari ekuitas merek. Pelanggan yang loyal akan menjadi hambatan masuk bagi pesaing, memungkinkan ditetapkannya harga premium, tersedianya waktu untuk menggapai inovasi dari para pesaing, dan bisa menjadi benteng perlindungan dari kemungkinan kompetensi harga. Selain itu, loyalias merek berdampak pada biaya pemasaran yang lebih efisien yaitu biaya mempertahankan pelanggan jauh lebih murah dari pada menarik pelanggan baru.

5)

Aset-aset merek yang lain seperti

trademark, paten,

dan

relationship

dengan komponen saluran distribusi.

Menurut Aaker (1997:66) ekuitas merek menciptakan nilai yang sama baiknya bagi perusahaan maupun konsumen. Seperti halnya manfaat yang telah diberikan ekuitas merek akan menguatkan proses informasi, rasa percaya diri dan pencapaian kepuasan dari pelanggan (bagi pelanggan). Sedangkan untuk perusahaan akan menguatkan efisiensi dan


(33)

efektivitas program, loyalitas merek, harga atau laba, perluasan merek, peningkatan perdagangan dan keuntungan kompetitif.

Brand awareness dapat diartikan sebagai kesadaran konsumen akan keberadanan nama merek dalam benaknya ketika konsumen memikirkan suatu kategori produk (recognition) dan merupakan nama yang paling mudah diingatnya untuk kategori tersebut (recall).

Mengacu pada sejauh mana sebuah merek dikenal atau tinggal di benak pelanggan. Kesadaran ini dapat diukur dengan beberapa tingkat antara lain :

a.

Brand recognition

Sejauh mana sebuah merek akrab dikenal berdasarkan eksposur masa lalu.

b.

Brand recall

Mencerminkan nama-nama merek yang diingat bila kelas-kelas produk tertentu disebutkan. Brand recall dapat diukur melalui dua cara

yaitu :

1. Pengingatan kembali tanpa bantuan (unaided recall) 2. Pengingatan kembali dengan bantuan (aided recall)

Meningkatkan kesadaran merek adalah suatu mekanisme untuk memperluas pasar merek. Kesadaran juga mempengaruhi persepsi dan tingkah laku. Kesadaran merek merupakan kunci pembuka untuk masuk ke elemen lainnya. Jadi jika kesadaran merek itu sangat rendah hampir dipastikan bahwa ekuitas mereknya (brand equity) juga rendah. Peran kesadaran merek dalam keseluruhan brand equity tergantung dari sejauh mana tingkat kesadaran yang dicapai oleh suatu merek.


(34)

Tingkat kesadaran secara berurutan dapat digambarkan sebagai suatu piramida seperti dibawah ini.

Top OfMind Brand Recall Brand Recognition

Unware of Brand

Sumber : Situmorang (2008:125)

Gambar 2.1 Piramida Brand Awareness

Penjelasan mengenai piramida kesadaran merek (brand awareness) dari tingkat terendah sampai tingkat tertinggi adalah :

a) Unware of brand (tidak menyadari merek)

Merupakan tingkat yang paling terendah dalam piramida kesadaran merek, dimana konsumen tidak menyadari akan adanya suatu merek.

b) Brand recognition (pengenalan merek).

Tingkat minimal dari kesadaran merek. Hal ini penting pada saat seseorang pembeli memilih suatu merek pada saat melakukan pembelian.


(35)

Pengingatan kembali terhadap merek didasarkan pada permintaan seseorang untuk menyebutkan merek tertentu dalam suatu kelas produk.

d) Top of mind ( pikiran puncak ).

Apabila seseorang ditanya secara langsung tanpa diberi bantuan pengingatan dan ia dapat menyebutkan satu nama merek, maka merek yang dapat disebutkan pertama kali merupakan puncak pikiran. Dengan kata lain, merek tersebut merupakan merek utama dari berbagai merek yang ada didalam benak konsumen.

2.4 Penelitian Terdahulu

Indah (2007) melakukan penelitian yang berjudul : “ Pengaruh periklan Flexi Combo terhadap awareness mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU”. Bertujuan untuk mengetahui dan menganalisa pengaruh periklanan Flexi Combo terhadap awareness mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU. Hasil pengujian secara parsial menunjukan bahwa periklanan Flexi Combo memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap awareness mahasiswa Manajemen Fakultas Ekonomi USU.

Sari (2009) melakukan penelitian yang berjudul : “Pengaruh Iklan TV simPATI

PeDe Terhadap Brand Awareness (Studi Kasus Mahasiswa Reguler S-I Ilmu Komunikasi dan Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU)”. Hasil pengujian secara serentak menunjukan bahwa variabel heard and sound effect, music, words, pictures, colours, movement berpengaruh secara signifikan terhadap brand awareness pada mahasiswa reguler S-1 FISIP Universitas Sumatera Utara. Dan terdapat pengaruh heard words and sound effects, music, seen words, pictures, colours, movement secara parsial terhadap brand awareness pada mahasiswa reguler S-1 FISIP Universitas Sumatera Utara. Dan hipotesis 2 dalam penelitian yang menyatakan bahwa variabel heard words


(36)

2.5

Kerangka Konseptual

Iklan adalah pesan yang menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu media. Iklan bersifat persuasif, dimana pada tiap bagian iklan, pesan yang disampaikan berusaha untuk mempengaruhi pemirsa. Dikatakan oleh Sutherland dan Sylvester (2004:81), Iklan mampu mempengaruhi image, perilaku, sikap, dan persepsi pemirsa terhadap merek.

Ahli psikologi seperti Krathwohl, Bloom, dan Masia dalam Arikunto (2005:183) membedakan domain afektif menjadi lima tingkat, yaitu : receiving (attending),

responding, valuing, organization, dan characterization. Awareness adalah bagian dari

receiving yang artinya : mengamati, menyadari, dan merasakan yang diartikan sebagai mengindera keberadaannya.

Sikap terhadap iklan bekerja melalui sebuah proses tanggapan atau reaksi pemirsa terhadap elemen-elemen periklanan. Tanggapan dan reaksi ini dapat diartikan pada saat pemirsa sedang melihat, mendengar atau berfikir tentang sutau iklan. Rossiter dan Percy (1997:197) menyatakan, “Processing responses are made to stimulus details (elements) contained in the advertaisement. These elements or stimuli, depending on the advertising medium, can be pictures (still or video), words (seen or heard), music or other special effects, that comprise the various details of the ad”. Maksudnya, proses tanggapan pemirsa terjadi oleh stimuli (rangsangan) yang terkandung dalam iklan. Stimuli ini tergantung pada media iklan, dapat berupa gambar atau warna, kata-kata yang terdengar (suara) atau kata-kata yang tertulis, musik, dan spesial efek lain atau gerakan, yang terdiri dari variasi detail iklan. Disamping itu pada penelitian ini variabel Brand Awareness (kesadaran merek) mengacu pada sejauh mana sebuah merek dikenal atau tinggal di benak pelanggan ataupun pemirsa yang akan merespon stimuli yang terkandung dalam suatu iklan melalui elemen iklan, yang terdiri dari : heard words and sound effect, music, words, pictures, colour, and movements.


(37)

Jelaslah bahwa iklan dilakukan pada media massa untuk memperkenalkan dan memberitahukan mengenai keberadaan produk seperti IM3 (MU24H itu IM3) pada audiens. Iklan yang diamati oleh audiens, meningkatkan kesadaran mengenai keberadaan produk, kemudian mendorong audiens untuk merasakan produk (dalam hal ini merasakan berarti menggunakan produk sehingga audiens mengerti dan percaya mengenai keunggulan IM3 (MU24H itu IM3). Kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut :

IKLAN IM3 (MU24H itu IM3)(X)

1.

Heard and sound effect

2.

Music

3.

Seen words

BRAND AWARENESS (Y)

4.

Pictures

5.

Colour

6.

Movements

Gambar 2.2 Kerangka konseptual

Sumber : Rossiter dan Percy (1997:197), Lupiyoadi (2001:108), Sutherland dan Sylvester (2004:81) diolah penulis

2.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang ada dan akan diuji kebenarannya secara ilmiah. Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan di atas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah : Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara iklan IM3 (MU24H itu IM3) terhadap brand awareness pada siswa/i SMA Negeri 2 Medan


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian asosiatif yakni penelitian yang menghubungan antara dua variabel atau lebih. Dan termasuk penelitian survey eksplanatori yaitu penyelidikan kausalitas dengan cara mendasarkan pada pengamatan terhadap akibat yang terjadi, dan mencari faktor-faktor yang mungkin menjadi penyebabnya, melalui data tertentu. (Ginting dan Situmorang, 2008:56)

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMA Negeri 2 Jl. Karang Sari No 435 Medan. Penelitian dimulai dari bulan Juli 2010 sampai dengan bulan Juli 2011.

3.3 Batasan Operasional

Penelitian ini secara operasional dibatasi atas dua variabel untuk membentuk kesatuan dan kesesusian dalam penelitian.

a. Variabel Bebas (

Independent Variable

)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi penyebab terjadinya perubahan atau timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2001:33). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah iklan IM3 (MU24H itu


(39)

b. Variabel Terikat (

Dependent Variable

)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2001:33). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah brand awareness IM3 (MU24H itu IM3).

3.4 Defenisi Operasional

Defenisi operasional diperlukan untuk menjelaskan variabel yang sudah

diidentifikasikan sebagai upaya pemahaman dalam penelitian.


(40)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel

Sub Variabel

Defenisi

Indikator

Skala

Ukur

Iklan IM3

(MU24H

itu IM3)

(X)

Heard and

sound effect

Persepsi

pemirsa

terhadap

kata-kata atau suara

yang terdengar

pada saat iklan

IM3

(MU24H

itu

IM3

)

ditayangkan di

TV.

1.Penekanan suara

penyampaian

cukup baik

2. Pengucapan

kata-kata

mengandung

pesan yang jujur

Skala

Likert

Music

Persepsi

pemirsa

terhadap irama

atau lagu yang

mengiringi

iklan

IM3

(MU24H itu

IM3

)

ditayangkan di

TV.

1. Musik yang

mengiringi enak

di dengar

2. Musik yang

mengiringi

cukup menarik

perhatian

Skala

Likert

Seen words

Persepsi

pemirsa

terhadap

kata-kata atau

tulisan yang

ditampilkan

pada saat iklan

IM3

(MU24H

itu

IM3

)

ditayangkan di

TV.

1. Tulisan

kata-kata mudah

dibaca

2. Penulisan

kata-kata

mengandung

pesan

3. Penggunaan

kata-kata

mudah diingat

Skala

Likert

Pictures

Persepsi

pemirsa

terhadap

gambar atau

obyek yang

ditampilkan

1.

Latar pada iklan

sudah sesuai

2. Figur iklan sudah

tepat

3. Adegan tayangan iklan mudah

Skala

Likert


(41)

pada saat iklan

diingat

Colour

Persepsi

pemirsa

terhadap

warna-warna dari

gambar atau

obyek yang

ditampilkan

pada saat iklan

1.

Dominasi warna

sudah sesuai

2.

Warna latar

serasi dengan

warna produk

Skala

Likert

Movements

Persepsi

pemirsa

terhadap

gerakan dari

setiap adegan

yang

ditampilkan

pada saat iklan

1.

Gerakan sesuai

dengan suara

yang

diperdengarkan

2.

Gerakan sesuai

dengan musik

yang

diperdengarkan

Skala

Likert

Brand

Awareness

(Y)

1.

Top of mind

2.

Brand recall

3.

Brand

recognation

4.

Unware of

brand

Sejauh mana

sebuah merek

dikenal atau

tinggal di

benak

pelanggan.

1.

Pikiran akan

tertuju pada

IM3

2.

Merek yang

sering

diiklankan

membuat ingat

pada produk

3.

Menyadari

produk

memberikan

keuntungan

4.

Merek lebih

baik

dibandingkan

merek yang lain

Skala

Likert

Sumber : Rossiter dan Percy (1997:197), Lupiyoadi (2001:108), Sutherland dan Sylvester (2004:81) diolah penulis.

3.5

Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran indikator variabel dalam penelitian ini menggunakan skala

likert, yaitu dengan menyusun pertanyaan atau pernyataan yang masing-masing


(42)

digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau

sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian ini, kuesioner

disusun dengan menggunakan skala Likert dengan skor sebagai berikut :

a.

Sangat setuju

: diberi skor 5

b.

Setuju

: diberi skor 4

c.

Kurang setuju

: diberi skor 3

d.

Tidak setuju

: diberi skor 2

e.

Sangat tidak setuju : diberi skor 1

3.6

Populasi dan Sampel

3.6.1

Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2001:72). Populasi

dalam penelitian adalah siswa/i SMA Negeri 2 Medan, yang berjumlah 1408

orang.

Tabel 3.2

Daftar Populasi

Kelas Jumlah (orang) Persentase (%)

X 492 35

XI 478 34

XII 438 31

Total 1408 100


(43)

3.6.2

Sampel

Pada pelaksanaannya, penelitian ini menggunakan cara probabilitas, yaitu

dengan menggunakan teknik

stratified sampling

.

Stratified sampling

digunakan

apabila didalam populasi terdapat kelompok-kelompok subjek dan antara satu

kelompok dengan kelompok yang lain tampak adanya strata atau tingkatan

(Arikunto, 2007:96).

Jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini dihitung dengan

menggunakan rumus Slovin (Ginting dan Situmorang, 2008:132) yaitu :

n =

2

1 Ne

N +

Keterangan :

n = jumlah sampel

N = ukuran populasi

e

= standard error (10%)

Dengan menggunakan rumus diatas dihasilkan sejumlah sampel sebagai berikut:

n =

2

1 , 0 1408 1 1408 x +

n =

01 , 0 1408 1 1408 x +

n =

08

,

15

1408

n = 93.36 (dibulatkan 93)

Total sampel dibulatkan menjadi 93 orang untuk menghindari pengurangan sampel.


(44)

3.7

Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari:

2.5.1

Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh secara langsung dari

responden, dalam penelitian ini data primer diperoleh dari penyebaran

kuesioner.

2.5.2

Data Skunder

Data skunder merupakan data yang dikumpulkan dari pihak-pihak lain.

Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari literatur dan sumber lain

yang mendukung antara lain internet.

3.8

Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut :

a.

Angket (Kuesioner)

Merupakan teknik pengumpulan data dengan member daftar pertanyaan

kepada responden, jawaban tersebut kemudian diberi skor sesuai dengan

skala Likert.

b.

Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan dengan mempelajari dan mengambil data literatur

terkait dan sumber-sumber lain yang dianggap dapat memberikan

informasi mengenai penelitian ini seperti buku-buku, literatur dan internet.


(45)

Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir

pertanyaan yang ada dalam kuesioner, apakah butir pertanyaan tersebut valid dan

reliabel. Apabila terdapat butir yang tidak valid dan reliabel, maka

butir-butir tersebut harus diganti dengan pertanyaan lain. Untuk menguji kuesioner

dalam penelitian ini digunakan

SPSS for Windows versi

17.0.

3.9.1

Uji Validitas

Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa

yang ingin diukur (Arikunto, 2007:170). Pada penelitian ini jumlah responden

yang digunakan adalah sebanyak 30 orang yang berasal dari luar sampel yaitu

siswa/i SMA N 2 Medan. Kriteria dalam validitas suatu kuesioner adalah sebagai

berikut :

Jika r

hitung

> r

tabel

maka pertanyaan tersebut valid.

Jika r

hitung

< r

tabel

maka pertanyaan tersebut tidak valid.

3.9.2

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Ginting dan Situmorang,

2008:176). Suatu alat ukur disebut mempunyai reliabilitas tinggi atau dapat

dipercaya jika alat ukur itu mantap, dalam pengertian bahwa alat ukur tersebut

stabil, dapat diandalkan (

dependability

) dan dapat diramalkan (

predictability

).

Tidak berubah-ubah pengukurannya dan dapat diandalkan karena

penggunaan alat ukur tersebut berkali-kali akan memberikan hasil yang serupa.

Makin kecil kesalahan pengukuran, makin reliabel alat pengukuran dan

sebaliknya. Besar kecilnya kesalahan pengukuran dapat diketahui antara lain dari

indeks korelasi antara pengukuran pertama dan kedua. Bila angka korelasi (r)


(46)

dikuadratkan, hasil kuadrat ini disebut dengan koefisien determinasi. Makin tinggi

angka korelasi, makin rendah kesalahan pengukuran. Pengujian reliabilitas

dilakukan dengan kriteria sebagai berikut:

Jika r

alpha

> r

tabel

maka kuesioner

reliabel

.

Jika r

alpha

< r

tabel

maka kuesioner tidak

reliabel

.

3.10

Teknis Analisis

Teknis analisis

merupakan cara yang digunakan untuk menganalisis data

dan menginterpretasikan data.

3.10.1

Analisis Deskriptif

Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk

mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan

gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan (Arikunto, 2007:234).

3.10.2

Analisis Regresi

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan analisis regresi linier sederhana. Secara sistematis, model persamaan regresi dirumuskan sebagai berikut:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + b5X5 +b6X6 +e

Dimana :

Y

=

Brand Awareness

a = konstanta

b1,2,3,4,5,6 = Koefisien regresi variabel X1,2,3,4,5,6

X

1

=

Heard and sound effect


(47)

X

3

=

Seen words

X

4

=

Pictures

X

5

=

Colour

X

6

=

Movements

e

= Standar error

Sebelum menganalisis data dengan regresi linear berganda maka sebelumnya data tersebut harus memenuhi syarat uji asumsi klasik, meliputi:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai

Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikan 5% artinya variabel residual berdistribusi normal (Situmorang, 2009:62).

2. Uji Multikolinearitas

Multikolinearitas artinya adanya hubungan linear yang sempurna atau pasti diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi atau singkatnya dapat diartikan sebagai hubungan linear antara variabel eksplanatoris dari suatu model regresi adalah sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Tolerance mengukur variabilitas variabel terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen


(48)

lainnya. Nilai umum yang biasa dipakai adalah Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5 maka tidak terjadi multikolinearitas (Situmorang, 2009:104).

3. Uji Heteroskedastisitas

Tujuan uji heteroskedastisitas adalah ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, dan ini yang seharusnya terjadi maka dikatakan ada homoskedastisitas sedangkan jika varians tidak sama dikatakan terjadi heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadinya heteroskedastisitas. Jika probabilitas signifikannya di atas tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak mengarah adanya heteroskedastisitas (Situmorang, 2009:73).

3.10.3 Koefisien Determinan (R2)

Koefisien Determinan (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model untuk menjelaskan variabel terikat. Nilai koefisien determinasi diantara nol dan satu (0<R2<1). Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan variabel yang diteliti amat terbatas, sebaliknya semakin mendekati angka 1 (satu) maka model semakin baik.

3.10.4 Pengujian Hipotesis

Model regresi yang telah memenuhi syarat asumsi klasik tersebut akan digunakan untuk menganalisis, melalui pengujian hipotesis sebagai berikut:


(49)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel terikat. Bentuk pengujiannya adalah:

a) H0 : b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = b6 = 0, artinya secara simultan tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha : b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ b6 ≠ 0, artinya secara simultan terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika Fhitung ≤ Ftabel pada α = 5% Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

2. Uji Signifikan Parsial (Uji-t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial (individual) terhadap variasi variabel dependen. Bentuk pengujiannya adalah:

a) H0 : bi = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

b) Ha : bi ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan yaitu:

Ho diterima jika -ttabel ≤ thitung ≤ ttabel pada α = 5%


(50)

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN

4.1

Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. adalah sebuah perusahaan penyelenggara jasa Indosat merupakan perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar kedua di

Indonesia untuk jasa seluler

saham Indosat adalah: Publik (45,19%), ST Telemedia melalui Indonesia Communications Limited (40,37%), serta Pemerintah Republik Indonesia (14,44%), termasuk saham Seri A. Indosat juga mencatatkan sahamnya di sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulakan operasinya pada tahun tahu oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan telekomunikasi internasional seperti

PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Awal beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan deregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Pada tahun Indosat Multi Media Mobile (IM3) dan ia menjadi pelopor GPRS dan multimedia di


(51)

Indonesia, dan pada tahun yang sama Indosat memegang kendali penuh PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo).

Pada akhir tahun PMA. Pada bulan seluler bagi Indosat merupakan jenis layanan yang memberikan penerimaan paling besar, yakni hingga mencapai 75% dari seluruh penerimaan pada tahun

tahuGSM (yakni melalui

Mentari dan IM3) dan 3,7% pasar operator CDMA (melalui StarOne). Jajaran direksi dari PT. Indosat Tbk. dapat dilihat pada tabel 3.1 berikut ini:

Tabel 4.1

Susunan Direksi PT. Indosat Tbk.

Nama Jabatan

Harry Sasongko Tirtotjondro Direktur Utama Peter Wladyslaw Kuncewicz Direktur

Stephen Edward Hobbs Direktur

Fadzri Sentosa Direktur

Laszlo Imre Barta Direktur


(52)

4.1.2 Bidang Kegiatan Perusahaan

Solusi yang ditawarkan mencerminkan pemahaman Indosat atas kebutuhan pelanggan serta komitmen dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan masyarakat. Mulai dari kemudahan komunikasi telepon, hingga akses internet tanpa batas, tempat dan waktu. Indosat senantiasa berupaya mengembangkan solusi inovatif yang dirancang untuk melebihi ekspektasi para pelanggan.

a.

Layanan yang disediakan

1.

Teknologi

1)

GPRS

(

General Packet Radio Service

), adalah teknologi komunikasi

data yang melengkapi jaringan

GSM

yang telah ada sebelumnya,

dengan penarifan komunikasi data yang lebih ekonomis, sehingga

dapat menjelajah dunia internet dengan nyaman.

2)

Teknologi

3G

merupakan generasi ketiga dari teknologi

GSM

,

yang mampu mentransfer data lebih cepat dibandingkan dengan

generasi sebelumnya. Layanan yang dihasilkan antara lain:

a ) Video Call

Pembicaraan dengan melihat wajah lawan bicara dengan dukungan

handphone tertentu (dengan 1 camera tidak dapat melihat wajah lawan bicara).

b) Mobile TV

Layanan akses siaran televisi melalui jaringan 3G Telkomsel. Dengan layanan ini pelanggan dapat menikmati siaran televisi dari berbagai channel melalui handphonenya. Siaran Televisi tersebut sama dengan yang disaksikan di televisi biasa. Layanan TV yang dapat di akses


(53)

antara lain : RCTI, GlobalTV, MNC TV, SCTV, O Channel, Space Toon

dan Indosiar

b.

Produk – produk yang dihasilkan

a)

Matrix

(

The Freedom to be You

)

Matrix

,

GSM

pascabayar dengan mobilitas yang semakin tinggi,

sambungan lebih cepat, liputan lebih luas dan kualitas sinyal maupun

suara yang lebih jernih serta akses 3G/3.5G. Dilengkapi dengan kapasitas

SIM card yang lebih besar dan menu

browser

yang canggih yang akan

membawa pelanggan ke dimensi baru

Personal Data Communication

.

Jaringan

Matrix

yang mencakup lima benua di dunia, memungkinkan

Matrix

untuk dibawa ke luar negeri dan seluruh wilayah Indonesia.

Matrix

merupakan kartu

GSM

pasca bayar untuk para profesional

dan masyarakat bermobilitas tinggi, memiliki jangkauan jelajah

internasional terluas di lebih dari 120 negara di dunia dan menyajikan

beragam layanan "

hi-tech

" bagi pelanggan yang banyak memanfaatkan

fitur canggih.

1)

Fitur-fitur

Fitur-fitur

Matrix

yang dapat dinikmati antara lain,

high speed

Internet

,

M-Banking

,

3G Services

,

International Roaming

,

Flatcall

01016, dan Poin Plus-Plus.

2)

Tarif


(54)

Tabel 4.2

Paket

Matrix

Unlimited

Paket Abonemen Keuntungan

Matrix Unlimited 1

(mendaftarkan 1 nomor pilihan)

Rp. 75.000 • Nelpon tanpa batas ke 1 nomor pilihan.

• Gratis 100 menit nelpon ke sesama nomor Indosat.

• Gratis 100 SMS ke sesama nomor Indosat dan operator lain.

Matrix Unlimited 2

(mendaftarkan 2 nomor pilihan)

Rp. 125.000 • Nelpon tanpa batas ke 2 nomor pilihan.

• Gratis 200 menit nelpon ke sesama nomor Indosat.

• Gratis 200 SMS ke sesama nomor Indosat dan operator lain.

Matrix Unlimited Group 2

@Rp. 60.000/ Anggota

• Berlaku untuk semua anggota group • Nelpon tanpa batas ke sesama

anggota(2 anggota).

• Gratis 100 menit nelpon ke sesama nomor Indosat.

• Gratis 100 SMS ke sesama nomor Indosat dan operator lain.

Matrix Unlimited Group 3

@Rp. 100.000 /anggota

• Berlaku untuk semua anggota group • Nelpon tanpa batas ke sesama

anggota(3 anggota).

• Gratis 200 menit nelpon ke sesama nomor Indosat.

• Gratis 200 SMS ke sesama nomor Indosat dan operator lain.

Sumber : www.indosat.com (7 Nopember 2010) diolah penulis

b)

Mentari (Lengkap Melengkapi Hidup)

Mentari

merupakan kartu prabayar

GSM

/selular di Indonesia yang

dikeluarkan oleh Indosat dan dapat digunakan di seluruh wilayah

Indonesia.

Mentari

bahkan juga dapat dipergunakan saat international

roaming

di banyak negara. Berbagai fasilitas disediakan untuk kemudahan


(55)

mengandung nilai Kepercayaan, Kekeluargaan dan Ekonomis, serta

memiliki fitur dan layanan yang lengkap.

1)

Tarif

Pelanggan

Mentari

dapat menikmati tarif Nelpon & SMS Rp 50,

langsung tanpa registrasi (24 Jam) dengan bergabung dalam

Mentari

Paket 50 (Nasional)

.

Tabel 4.3

Tarif

Mentari

Paket 50 (Nasional)

Tujuan

Tarif (Rupiah)

Pukul 00:00 - 17:00 Pukul 17:00 - 24:00 PANGGILAN

- Sesama Indosat Lokal Rp 50 /menit Rp 50 /30 detik - Sesama Indosat SLJJ

Rp 50 /3 detik - Operator Lain

- PSTN SMS

- Semua Operator Rp 50 /SMS

Sumber : www.indosat.com (7 Nopember 2010) diolah penulis

c) IM3 (No Limits)

IM3 merupakan kartu GSM Prabayar pilihan generasi muda trendi. Menghadirkan berbagai fitur inovatif dengan nilai super hemat. Menjadikan Indosat operator pertama yang meluncurkan GPRS (MMS, Video Streaming

hingga java games) di seluruh Indonesia. Kini hadir dengan layanan broadband, layanan paket data dengan kecepatan tinggi hingga 2 Mpbs dengan beragam paket pilihan sesuai kebutuhan.


(56)

1) Tarif

Tabel 4.4 Tarif IM3

Tarif Nelpon di Jawa

Tujuan Jam Tarif

Ke Sesama Indosat

00:00 - 11:00 Rp 24 /menit

11:00 - 17:00 Rp 24 /4 detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp 24 /menit sampai menit ke-10 17:00 - 24:00 Rp 24 /2 detik untuk 2 menit pertama,

selanjutnya Rp 24 /menit sampai meni ke-10 Ke Op. Lain 00:00 - 24:00 Rp 240 /15 detik

Tarif nelpon di Sumatera, Kalimantan, Maluku dan Papua (kecuali Sumut, NAD dan Kaltim)

Tujuan Jam Lokal Antar Region Sumbagsel, Kalimantan, Maluku, Papua Sumbar, Riau dan Kepulauan Riau Ke Sesama Indosat

00:00-11:00 Rp 24 /menit

11:00-17:00 Rp 24 /15 detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp 24 /menit sampai menit ke-10

Rp 24 /4 detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp 24 /menit sampai menit ke-10

17:00-24:00 Rp 24 /6 detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp 24 /menit sampai menit ke-10

Rp 24 /2 detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp 24 /menit sampai menit ke-10

Ke Operator Lain


(57)

Tarif nelpon di Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Tujuan Jam Lokal Antar Region Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo Sulawesi Tengah & Sulawesi Tenggara Bali & Nusa Tenggara Ke Sesama Indosat 00:00-06:00

Rp 0 untuk 24 detik pertama,

selanjutnya Rp 24 /menit

Rp 0 untuk 24 detik pertama, selanjutnya Rp 24 /menit

Rp 24 /menit

06:00-11:00

Rp 0 untuk 24 detik pertama,

Rp 24/20 dtk untuk 2 menit berikutnya,

selanjutnya Rp 24 /menit

11:00-17:00

Rp 24 /15 detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp 24 /menit

Rp 0 untuk 24 detik pertama, Rp 24 /15 detik untuk 2 menit berikutnya, selanjutnya Rp 24 /menit

Rp 24 /menit

Rp 24 /4 detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp 24 /menit sampai menit ke-10 17:00-24:00

Rp 24 /4 detik untuk 3 menit pertama selanjutnya Rp 24 /menit

Rp 24 /6 detik untuk 2 menit pertama selanjutnya Rp 24 /menit

Rp 24 /4 detik untuk 2 menit pertama, selanjutnya Rp 24 /menit sampai menit ke-10


(1)

Valid 2.00 17 18.3 18.3 18.3

3.00 7 7.5 7.5 25.8

4.00 66 71.0 71.0 96.8

5.00 3 3.2 3.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00008

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 10 10.8 10.8 10.8

3.00 15 16.1 16.1 26.9

4.00 65 69.9 69.9 96.8

5.00 3 3.2 3.2 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00009

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 3 3.2 3.2 3.2

3.00 22 23.7 23.7 26.9

4.00 57 61.3 61.3 88.2

5.00 11 11.8 11.8 100.0


(2)

VAR00010

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 3 3.2 3.2 3.2

3.00 9 9.7 9.7 12.9

4.00 66 71.0 71.0 83.9

5.00 15 16.1 16.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00011

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 8 8.6 8.6 8.6

4.00 63 67.7 67.7 76.3

5.00 22 23.7 23.7 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00012

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 35 37.6 37.6 37.6

4.00 54 58.1 58.1 95.7

5.00 4 4.3 4.3 100.0


(3)

Valid 3.00 13 14.0 14.0 14.0

4.00 55 59.1 59.1 73.1

5.00 25 26.9 26.9 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00014

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 6 6.5 6.5 6.5

4.00 67 72.0 72.0 78.5

5.00 20 21.5 21.5 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00015

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 18 19.4 19.4 19.4

4.00 60 64.5 64.5 83.9

5.00 15 16.1 16.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00016

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 23 24.7 24.7 24.7

4.00 62 66.7 66.7 91.4

5.00 8 8.6 8.6 100.0


(4)

VAR00017

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 23 24.7 24.7 24.7

4.00 69 74.2 74.2 98.9

5.00 1 1.1 1.1 100.0

Total 93 100.0 100.0

VAR00018

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 32 34.4 34.4 34.4

4.00 61 65.6 65.6 100.0

Total 93 100.0 100.0

CROSSTABS

VAR00001 * VAR00003 Crosstabulation Count

VAR00003

Total Majalah Radio Surat kabar Televisi

VAR00001 laki-laki 0 3 2 33 38

perempuan 3 7 0 45 55

Total 3 10 2 78 93

VAR00001 * VAR00004 Crosstabulation Count

VAR00004

Total Baliho Majalah Radio Surat kabar Televisi

VAR00001 laki-laki 3 0 6 2 27 38


(5)

Total

As Axis Im3 Mentari Simpati Xl

VAR00001 laki-laki 1 1 23 1 4 8 38

perempuan 12 2 25 1 13 2 55

Total 13 3 48 2 17 10 93

VAR00001 * VAR00006 Crosstabulation Count

VAR00006

Total Im3 (MU24H itu

im3)

Im3 Online - Saykoji

Meraih Mimpi - Idol

Meraih Mimpi - J Rocks

VAR00001 laki-laki 13 7 10 8 38

perempuan 25 9 4 17 55

Total 38 16 14 25 93

VAR00002 * VAR00003 Crosstabulation Count

VAR00003

Total Majalah Radio Surat kabar Televisi

VAR00002 15.00 0 1 0 23 24

16.00 1 6 0 31 38

17.00 1 2 1 22 26

18.00 1 1 1 2 5


(6)

VAR00002 * VAR00004 Crosstabulation Count

VAR00004

Total Baliho Majalah Radio Surat kabar Televisi

VAR00002 15.00 2 1 5 0 16 24

16.00 1 1 6 0 30 38

17.00 0 2 5 2 17 26

18.00 0 1 1 1 2 5

Total 3 5 17 3 65 93

VAR00002 * VAR00005 Crosstabulation Count

VAR00005

Total

As Axis Im3 Mentari Simpati Xl

VAR00002 15.00 6 2 7 0 5 4 24

16.00 3 1 21 0 10 3 38

17.00 4 0 16 1 2 3 26

18.00 0 0 4 1 0 0 5

Total 13 3 48 2 17 10 93

VAR00002 * VAR00006 Crosstabulation Count

VAR00006

Total Im3 (MU24H itu

im3)

Im3 Online - Saykoji

Meraih Mimpi - Idol

Meraih Mimpi - J Rocks

VAR00002 15.00 12 4 4 4 24

16.00 17 6 4 11 38

17.00 6 6 5 9 26

18.00 3 0 1 1 5


Dokumen yang terkait

Tayangan Iklan dan Brand Awareness Khalayak (Studi Korelasional Iklan NutriSari Versi Joshua Suherman Di Televisi Swasta Indonesia Terhadap Brand Awareness Para Atlet Baseball dan Softball PengCab Perbasasi Medan)

5 84 111

Pengaruh Iklan Media Luar Ruang Terhadap Perilaku Merokok Siswa di SMA Negeri 2 Medan Tahun 2012

41 154 111

Pengaruh Brand Awareness Dan Brand Association Terhadap Keputusan Pembelian Sampo Clear Men Pada Mahasiswa Pendidikan Jasmani Sekolah S1 Universitas Negeri Medan

0 32 96

Pengaruh Brand Awareness dan Brand Association Terhadap Keputusan Pembelian Sampo Clear Men Pada Mahasiswa Pendidikan Jasmani Sekolah S1 Universitas Negeri Medan

0 43 96

Iklan Dan Brand Awareness Siswa (Studi Korelasional Iklan “Pocari Sweat versi Irfan Bachdim” Di Televisi Terhadap Brand Awareness Murid – Murid SD Negeri 106837 Melati II Perbaungan)

2 55 107

Pengaruh Iklan IM3 Terhadap Brand Awareness pada Siswa/i SMA Negeri 2 Medan

5 42 118

Pengaruh Celebrity Endorser Igor Saykoji Terhadap Brand Awareness Pada Kartu IM3 (Studi Kasus Karyawan Sogo Department Store Sun Plaza, Medan)

3 52 107

Iklan Dan Brand Awareness Khalayak (Studi Korelasional Iklan “Mie Gelas“ Versi Luna Maya Di Televisi Terhadap Brand Awareness Khalayak di SMA Negri 13 Medan)

0 35 102

Pengaruh Sponsorship Program TV X Factor Indonesia Season 2 Terhadap Brand Awareness OPPO Smartphone Pada Pengunjung Plaza Medan Fair Medan

4 66 110

Tayangan Iklan dan Brand Awareness Khalayak (Studi Korelasional Iklan NutriSari Versi Joshua Suherman Di Televisi Swasta Indonesia Terhadap Brand Awareness Para Atlet Baseball dan Softball PengCab Perbasasi Medan)

0 0 15