Coba Pelayanan Terapi Rumatan Metadon, salah satu permasalahan dalam penerapan Program Terapi Rumatan Metadon ini adalah kepatuhan pasien. Berdasarkan
Surveilans Terpadu Biologi Perilaku STBP tahun 2007 menyatakan bahwa penasun yang terjangkau PTRM saat ini cukup besar, tetapi banyak yang terjangkau oleh
program tersebut juga tetap menyuntik. Hal ini bisa saja disebabkan karena keinginan pasien yang kuat untuk terus menggunakan narkoba dan lingkungan sosial yang
mempengaruhi untuk terus menggunakan narkoba. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk mengangkat
topik terapi metadon sebagai usaha preventif yang merupakan salah satu cara untuk meningkatkan derajat kesehatan penasun. Program Terapi Rumatan Metadon akan
memperlihatkan hasil yang optimal bilamana diikuti sesuai dengan anjuran dari petugas kesehatan, untuk itu perlu kiranya diketahui tentang perilaku pengguna
Napza suntik di dalam mengikuti program terapi rumatan metadon di RSUP H. Adam Malik Medan agar dapat mengungkap potensi dan risiko yang ada serta menjadi
bahan untuk membuat rencana intervensi terhadap perilaku tersebut.
1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi perumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perilaku pengguna Napza
suntik di dalam mengikuti program terapi rumatan metadon di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010.
Universitas Sumatera Utara
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui perilaku pengguna Napza suntik di dalam mengikuti program terapi rumatan metadon di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2010.
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui gambaran faktor internal penasun di dalam mengikuti
program terapi rumatan metadon. 2.
Untuk mengetahui gambaran faktor eksternal penasun di dalam mengikuti program terapi rumatan metadon.
3. Untuk mengetahui pengetahuan penasun di dalam mengikuti program
terapi rumatan metadon. 4.
Untuk mengetahui sikap penasun di dalam mengikuti program terapi rumatan metadon.
5. Untuk mengetahui tindakan penasun di dalam mengikuti program terapi
rumatan metadon.
1.4. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah : 1.
Sebagai bahan masukan kepada Dinas Kesehatan kota Medan, Badan Narkotika Nasional, dan Komisi Penanggulangan AIDS terkait dalam
pencegahan dampak buruk penyalahgunaan narkoba dengan terapi metadon.
Universitas Sumatera Utara
2. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain untuk melaksanakan penelitian
lebih lanjut tentang penggunaan terapi metadon.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Konsep Perilaku
Skinner 1938 yang dikutip oleh Notoatmodjo 1993, merumuskan bahwa perilaku merupakan respons atau reaksi seseorang terhadap stimulus rangsangan dari
luar. Perilaku manusia terjadi melalui proses stimulus, organisme, dan respon sehingga teori Skinner ini disebut “S-O-R” Stimulus-Organisme-Respons.
Berdasarkan teori “S-O-R” tersebut, maka perilaku manusia dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu :
a Perilaku Tertutup Covert Behaviour
Perilaku tertutup terjadi bila respons stimulus tersebut masih belum dapat diamati orang lain dari luar secara jelas. Respon seseorang masih terbatas
dalam bentuk perhatian, perasaan, persepsi, pengetahuan, dan sikap terhadap stimulus bersangkutan.
b Perilaku Terbuka Overt Behaviour
Perilaku terbuka ini terjadi bila respon terhadap stimulus tersebut sudah berupa tindakan atau praktik ini dapat diamati orang lain dari luar atau
“observeable behaviour”. Bentuk operasional dari perilaku dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu :
1. Perilaku dalam bentuk pengetahuan, yaitu dengan mengetahui situasi dan
rangsangan. 2.
Perilaku dalam bentuk sikap, yaitu tanggapan perasaan terhadap keadaan atau rangsangan dari luar diri si subjek sehingga alam itu sendiri akan mencetak
Universitas Sumatera Utara