3. Psikotropika adalah zat atau bahan aktif bukan narkotika, bekerja pada
sistem saraf pusat otak dan dapat menyebabkan perasaan khas pada aktifitas mental dan perilaku serta dapat menimbulkan ketagihan atau
bahan ketergantungan. Zat yang termasuk golongan ini menurut Karsono 2004 antara lain : psikostimulan shabu-shabu, ekstasi, amphetamine,
inhalansia seperti aerosol, bensin, perekat, solvent, butyl nitrites pengharum ruangan. Obat penenang dan obat tidur nipam, mogadon,
diazepam, bromazepam, nitrazepam, flunitrazepam, estazolam, pil KB, dan obat antidepresi.
4. Zat adiktif adalah zat atau bahan aktif bukan narkotika atau psikotropika,
bekerja pada
system saraf
pusat dan
dapat menimbulkan
ketergantunganketagihan. Zat yang termasuk dalam golongan ini antara lain : nikotin, LSD Lysergic acid diethylamide, psilosin, psilosibin,
meskalin, dan lain-lain.
2.4.3. Pengguna Napza Suntik Penasun
Istilah penasun berasal dari pengguna Napza suntik yang umumnya disebut IDU Injecting Drug User yang berarti individu yang menggunakan obat terlarang
narkotika dengan cara disuntikkan menggunakan alat suntik ke dalam aliran darah. Penyuntikan narkoba telah menjadi hal yang umum sejak akhir abad 20, dan
melibatkan sekitar 5-10 juta orang di 125 negara. Di seluruh dunia, Napza yang umum dipakai melalui suntikan adalah heroin, amfetamin, dan kokain walaupun
Universitas Sumatera Utara
banyak Napza yang lain yang juga disuntikkan, khususnya termasuk obat penenang dan obat farmasi lainnya Lubis, 2009.
2.4.4. Napza Suntik
Secara umum Napza suntik adalah penyalahgunaan narkotika yang cara mengkonsumsinya adalah dengan memasukkan obat-obatan berbahaya ke dalam
tubuh melalui alat bantu jarum suntik. Narkotika yang dipakai adalah termasuk dalam jenis narkotika yang masuk pada golongan I yaitu heroin. Pada kadar yang lebih
rendah dikenal dengan sebutan putaw dan ini adalah jenis yang paling banyak dikonsumsi oleh para pengguna Napza suntik Lubis, 2009.
2.4.5. Cara Penyalahgunaan Narkoba
Cara penyalahgunaan narkoba biasanya disesuaikan dengan bentuk dan jenis dari narkoba itu sendiri, sebagaimana diketahui bahwa narkoba terdiri dari berbagai
jenis dan bentuk, ada yang berbentuk tablet, serbuk, cair. Putaw dan heroin merupakan jenis narkoba yang berbentuk serbuk berwarna putih. Bahan berbahaya
sejenis ini dikonsumsi dengan berbagai cara dan alat, berikut merupakan cara penyalahgunaan dari heroin dan putaw :
a. Serbuk heroin atau putaw dicampur dengan air. Setelah tercampur, larutan
tersebut disaring menggunakan kapas, lalu air hasil saringannya disedot menggunakan alat suntik, untuk kemudian cairan tersebut disuntikkan ke
dalam urat nadi tangan. b.
Serbuk putaw atau heroin diletakkan di atas kertas aluminium foil, kemudian bagian bawah dari kertas aluminium foil yang telah ditaburi
serbuk putaw tersebut dibakar. Setelah berasap, asap tersebut dihirup
Universitas Sumatera Utara
dengan menggunakan bong atau sejenis pipa yang terbuat dari plastik atau kaca yang dirancang khusus untuk menggunakan putaw. Jika tidak tersedia
pipa kaca, sebagian konsumen memakai uang kertas yang masih kuat dan keras. Ada juga yang memakai langsung menyedot serbuk tersebut melalui
mulut atau hidung Utami, Sanjaya, dan Nazlatunihayah, 2006.
2.4.6. Efek yang Timbul Akibat Penggunaan Heroin