juga pelatihan pertolongan pertama untuk menangani overdosis serta pelatihan mengenai metadon yaitu cara mengkonsumsi obat yang tidak menggunakan jarum
suntik melainkan dengan cara diminum.
5.2.4. Peran Teman Sebaya
Segi utama yang perlu diperhatikan adalah bahwa manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial. Sejak dilahirkan, ia membutuhkan pergaulan dengan
orang lain untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan biologisnya, makanan, minuman, dan lain-lain. Apabila seorang individu mulai bergaul dengan kawan-kawan
sebayanya, ia pun tidak lagi hanya menerima kontak sosial itu, tetapi ia juga dapat memberikan kontak sosial. Ia mulai mengerti bahwa di dalam kelompok
sepermainannya terdapat peraturan-peraturan tertentu, norma-norma sosial yang hendaknya ia patuhi dengan rela guna dapat melanjutkan hubungannya dengan
kelompok tersebut dengan lancar. Ia pun turut membentuk norma-norma pergaulan tertentu yang sesuai dengan interaksi kelompok.
Teman sebaya peer sebagai sebuah kelompok sosial sering didefinisikan sebagai semua orang yang memiliki kesamaan ciri-ciri seperti kesamaan tingkat usia.
Akan tetapi oleh Lewis dan Rosenblum dalam Samsunuwiyati 2005, definisi teman sebaya lebih ditekankan pada kesamaan tingkah laku atau psikologis. Ada empat
fungsi teman sebaya, yaitu : 1.
Hubungan teman sebaya sebagai sumber emosi emotional resources, baik untuk memperoleh rasa senang maupun untuk beradaptasi terhadap stress.
Universitas Sumatera Utara
2. Hubungan teman sebaya sebagai sumber kognitif cognitive resources
untuk pemecahan masalah dan perolehan pengetahuan. 3.
Hubungan teman sebaya sebagai konteks dimana keterampilan sosial dasar misalnya keterampilan komunikasi sosial, keterampilan kerjasama, dan
keterampilan masuk kelompok diperoleh atau ditingkatkan; dan 4.
Hubungan teman sebaya sebagai landasan untuk terjalinnya bentuk-bentuk hubungan lainnya misalnya hubungan dengan saudara kandung yang
lebih harmonis Anonim, 2009. Dari hasil penelitian, bahwa sebagian besar peran teman sebaya responden
cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian bahwa sebagian besar teman sebaya responden memberikan informasi dan mengajak responden untuk mengikuti
program terapi rumatan metadon, selain itu teman sebaya responden juga menemani responden ke klinik terapi metadon dan juga sering mengingatkan responden agar
rutin mengikuti terapi metadon. Namun, berdasarkan hasil penelitian bahwa sebagian besar teman sebaya responden yang juga adalah pengguna Napza suntik juga sering
mengajak responden agar memakai Napza lain selama mengikuti terapi metadon.
5.2.5. Sumber Informasi