Peran Petugas Kesehatan Peran LSM Pendamping

dana selama mengikuti terapi metadon dan selalu memberikan saran agar responden rutin mengikuti terapi tersebut. Namun berdasarkan hasil penelitian, bahwa keluarga responden hanya sebagian kecil yang pernah mendampingi responden untuk ikut terapi metadon guna memantau responden dalam meminum metadon dan mengamati kemajuankemunduran yang dialami oleh responden selama mengikuti terapi. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Puspita 2008 mengenai dinamika program rumatan metadon di RSKO Jakarta, yang menyatakan bahwa dukungan keluarga sangat mempengaruhi pasien terapi metadon untuk menggunakan metadon. Notoatmodjo 1985 menyatakan bahwa orang yang didukung keluarga dalam melakukan suatu hal, cenderung akan melakukan peraturan yang telah ditentukan, begitu juga dengan pengobatan, bila didukung keluarga akan teratur minum obat, karena selalu diingatkan untuk minum obat.

5.2.2. Peran Petugas Kesehatan

Dari hasil penelitian, bahwa sebagian besar peran petugas kesehatan di PTRM RSUP H. Adam Malik Medan cukup baik dalam hal memberikan informasi mengenai metadon yang akan diminum oleh responden, memberikan anjuran agar rutin mengikuti terapi metadon, dan memberi pertolongan ketika responden mengalami efek samping setelah minum metadon. Namun berdasarkan hasil wawancara terhadap responden, bahwa petugas kesehatan hanya memberikan konseling jika dianggap perlu atau keinginan pasien untuk melakukan konseling dengan dokter. Kesembuhan responden dari ketergantungan Napza tidak hanya dengan diberikan metadon namun Universitas Sumatera Utara perlu dukungan secara psikologis agar responden benar-benar ingin sembuh dari ketergantungan Napza. Menurut Joenoes 1998, seorang petugas kesehatan yang tidak komunikatif terhadap pasien, akan menyebabkan pasien tidak mematuhi atau tidak menggunakan obat yang diberikan kepadanya. Penyuluhan yang efektif diberikan petugas kesehatan akan memberikan motivasi untuk patuh oleh penderita.

5.2.3. Peran LSM Pendamping

Ha rm Reduction adalah pendekatan kesehatan secara umum untuk mengatasi akibat buruk penggunaan narkoba suntik. Harm Reduction mempunyai beberapa kegiatan, salah satunya adalah Penjangkauan dan Pendampingan Outreach. Pelaksana program penjangkauan dan pendampingan adalah sebuah tim yang terdiri dari petugas lapangan dan koordinator penjangkauan. Petugas lapangan bisa individu yang mempunyai latar belakang mantan penasun atau individu yang mempunyai kemampuan dan kesediaan untuk masuk dalam komunitas penasun. Kegiatan penjangkauan dan pendampingan dapat diselenggarakan oleh lembaga pemerintah maupun lembaga non pemerintah, bahkan LSM atau organisasi kemasyarakatan. Adapun tujuan dari kegiatan penjangkauan dan pendampingan outreach adalah : 1. Membuka akses sebesar mungkin pada komunitas penasun yang berada di komunitas. Universitas Sumatera Utara 2. Memberikan informasi yang memadai mengenai bahaya HIVAIDS dan dampak buruk Napza sehingga menimbulkan kesadaran penasun untuk mengurangi risiko terhadap dampak buruk yang mungkin muncul. 3. Memotivasi dan melibatkan penasun untuk mengurangi risiko perilaku penggunaan Napza suntik melalui berbagai upaya yang memungkinkan untuk dicoba. 4. Memberi dukungan secara terus-menerus pada penasun untuk mempertahankan perubahan perilaku lebih aman yang mungkin terjadi. 5. Melibatkan penasun agar secara aktif melakukan penyebaran informasi dan membentuk kepedulian sesama, sehingga ikut terlibat dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIVAIDS. Dari hasil penelitian, bahwa sebagian besar peran LSM Pendamping cukup baik dalam memberikan penjelasan mengenai program terapi rumatan metadon dan mengajak responden untuk ikut dalam terapi tersebut. Adapun salah satu dari pencegahan dampak buruk penyalahgunaan Napza adalah program terapi rumatan metadon. Seluruh responden pernah mendapatkan penyuluhan mengenai dampak buruk penyalahgunaan Napza dan mengadakan konseling secara pribadi dari LSM Pendamping. Hampir sebagian besar responden pernah di dampingi oleh LSM Pendamping ke terapi metadon. Berdasarkan hasil penelitian Lubis 2009 mengenai peranan Galatea dalam pencegahan penularan HIVAIDS di kalangan pengguna narkoba suntik kota Medan, menyatakan bahwa Galatea pernah mengadakan pelatihan mengenai P3K, namun pelatihan ini bukan mengenai kecelakaan saja tapi Universitas Sumatera Utara juga pelatihan pertolongan pertama untuk menangani overdosis serta pelatihan mengenai metadon yaitu cara mengkonsumsi obat yang tidak menggunakan jarum suntik melainkan dengan cara diminum.

5.2.4. Peran Teman Sebaya