Imelda Yuli Yanti Fransiska : Inventory Control Dan Perencanaan Bahan Baku Di Industri Manufakturing Pada PT. Indofood Sukses Makmur – Medan, 2009.
3.5 Formulasi Model Persediaan
Karena pemesanan dilakukan 1 kali dalam 1 bulan, maka jumlah pemesanan setiap kali pesan adalah :
Q =
12 R
=
30.866.645, 51 12
= 2.572.220, 549 kg Di PT. Indofood Sukses Makmur biaya pesan tepung terigu yang dipesan dari
Belawan dihitung per sak. Tiap sak berisi 25 kg dan memiliki biaya Rp 120,- , maka biaya pesan dapat dihitung menjadi :
Biaya pesan C =
2.572.220, 549 25
x Rp 120 = Rp 12.346.659,-
Sehingga dengan cara biasa biaya total adalah : Total Cost TC = biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya penyimpanan
= .
. .
2 C R
H Q P R
Q +
+
= 500030.866.645,51 + 12.346.659 30.866.645, 51
2.572.220, 549 +
50000.152.572.220, 549 2
= Rp 154.333.227.600 + Rp 148.159.901 + Rp 964.582.706 = Rp 155.445.970.207,-
a. Metode Fixed Order Quantity atau Economic Order Quantity
Sekarang biaya total dengan menggunakan metode FOQ dihitung dengan terlebih dahulu menentukan jumlah bahan baku optimal yang harus dipesan, yaitu :
Imelda Yuli Yanti Fransiska : Inventory Control Dan Perencanaan Bahan Baku Di Industri Manufakturing Pada PT. Indofood Sukses Makmur – Medan, 2009.
Q = 2 .
. C R
P F = EOQ
Q =
2.12.346.65930.866.645, 51 5000.0.15
= 1.008.100,453 kg setiap kali pesan Total biaya tahunan dengan menggunakan Model persamaan metode FOQ:
Total Cost TC = biaya pembelian + biaya pemesanan + biaya penyimpanan =
. .
. 2
C R H Q
P R Q
+ +
= 5.00030.866.645,51 + 12.346.65930.866.645, 51
1.008.100,453 +
5.0000.151.008.100,453 2
= Rp 154.333.227.600,- + Rp 378.037.646,- + Rp 378.037.670,- = Rp 155.089.302.916,-
b. Metode Fixed Order Interval atau Economic Order Interval
Perencanaan persediaan bahan baku untuk bahan baku Tepung Terigu menggunakan metode FOI adalah sebagai berikut:
Dari hasil peramalan maka dapat dihitung biaya persediaan untuk periode Januari 2009 sampai dengan Desember 2009
C = biaya pemesanan yaitu sebesar Rp 12.346.659,- per sekali pesan R = total permintaan bahan baku kg selama periode Januari 2009 – Desember
2009 adalah 30.866.645,51 kg P = harga bahan baku yaitu sebesar Rp 5.000 kg
T = interval pemesanan yaitu 1 bulan F = fraksi biaya simpan yaitu 15 per tahun
H = biaya simpan
Imelda Yuli Yanti Fransiska : Inventory Control Dan Perencanaan Bahan Baku Di Industri Manufakturing Pada PT. Indofood Sukses Makmur – Medan, 2009.
L = 1 hari
Perhitungan interval pemesanan optimal bahan baku tepung terigu dengan menggunakan metode FOI atau EOI adalah sebagai berikut :
T = 2
. . C
P F R =
2 x 12.346.659 5.0000.1530.866.645, 51
= 0.0010667
= 0.0326 tahun
T dalam hari = 0.0326 x 300 hari kerja = 9.79 – 10 hari Banyaknya memesan dalam setahun :
m =
1 T
=
1 0.0326
= 30.67 – 31 kali
Economic Order Interval EOI dengan interval pemesanan yang optimal persamaan total biaya tahunan tepung terigu adalah sebagai berikut :
TC T = P.R + H.R.T = 5.00030.866.645,51 + 5.0000.1530.866.645,510.0326
= Rp 154.333.227.600 + Rp 754.689.483 = Rp 155.087.917.038,-
Selisih biaya yang dikeluarkan untuk bahan baku tepung terigu dengan menggunakan metode FOQ adalah :
= Rp 155.445.970.207 – Rp 155.089.302.916 = Rp 356.667.291,-
Imelda Yuli Yanti Fransiska : Inventory Control Dan Perencanaan Bahan Baku Di Industri Manufakturing Pada PT. Indofood Sukses Makmur – Medan, 2009.
Sedangkan dengan menggunakan metode FOI, selisih biayanya adalah : = Rp 155.445.970.207 – Rp 155.087.917.038
= Rp 358.053.169,-
c. Safety Stock