Imelda Yuli Yanti Fransiska : Inventory Control Dan Perencanaan Bahan Baku Di Industri Manufakturing Pada PT. Indofood Sukses Makmur – Medan, 2009.
1.7 TINJAUAN PUSTAKA
Makridakis S, Wheelwright S.C dan Mcgee V.E [1991], dalam bukunya menjelaskan bahwa metode peramalan dapat diterapkan bila 3 kondisi berikut dapat dipenuhi,
yaitu:
1. Tersedia informasi tentang masa lalu 2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik
3. Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanjut runtut.
Proses tahapan dalam metode dekomposisi.
Tersine [1994], Persediaan inventory adalah stok material yang ada pada suatu waktu tertentu atau aset nyata yang dapat dilihat, diukur dan dihitung atau
dalam arti yang lain sumber daya yang menganggur yang menunggu proses lebih lanjut. Dalam sistem model inventory deterministik dikenal 2 tipe dasar inventory
yaitu Fixed Order Quantity FOQ dengan Total Cost TC = .
. .
2 C R
H Q P R
Q +
+ dan
Fixed Order Interval FOI dengan Total Cost TC = . . .
. 2
C P F R T
P R T
+ + .
Imelda Yuli Yanti Fransiska : Inventory Control Dan Perencanaan Bahan Baku Di Industri Manufakturing Pada PT. Indofood Sukses Makmur – Medan, 2009.
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Metode Peramalan
Peramalan forecasting merupakan alat bantu yang penting dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya bidang ekonomi. Peramalan adalah prediksi, proyeksi
atau estimasi tingkat kejadian yang tidak pasti di masa yang akan datang. Ketepatan secara mutlak dalam memprediksi peristiwa dan tingkat kegiatan yang akan datang
tidak mungkin dicapai, oleh karena itu ketika perusahaan tidak dapat melihat kejadian yang akan datang secara pasti, diperlukan waktu lama untuk menarik kesimpulan
terhadap kejadian yang akan datang.
Peramalan pada umumnya digunakan untuk memprediksi pendapatan, biaya, keuntungan, harga, perubahan teknologi, dan berbagai variabel lainnya. Dalam
lingkungan perusahaan, peramalan kebanyakan digunakan untuk memprediksi atau mengestimasi permintaan yang akan datang.
Banyak jenis metode peramalan yang tersedia untuk manajemen. Namun yang lebih penting bagi para praktisi adalah bagaimana memahami karateristik suatu
metode peramalan agar cocok bagi situasi pengambilan keputusan tertentu. Secara umum metode peramalan dapat diklasifikasikan dalam dua kategori utama, yaitu
metode kuantitatif dan metode kualitatif.
Imelda Yuli Yanti Fransiska : Inventory Control Dan Perencanaan Bahan Baku Di Industri Manufakturing Pada PT. Indofood Sukses Makmur – Medan, 2009.
Metode kuantitatif sangat beragam dan setiap teknik memiliki sifat, ketepatan dan biaya yang harus dipertimbangkan dalam memilih metode tertentu. Untuk
menggunakan metode kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus dipenuhi : 1.
Tersedia informasi tentang masa lalu 2.
Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik 3.
Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanjut runtut.
Metode kualitatif dapat berupa pengambilan pendapat yang dapat dibagi menjadi pengumpulan pendapat para ahli dan survey pasar. Sedangkan Metode
kuantitatif dapat dibagi ke dalam deret berkala atau runtun waktu Time Series, dan metode gerakan trend. Metode runtun waktu Time Series atau sering pula disebut
metode deret waktu atau deret berkala menggambarkan berbagai gerakan yang terjadi pada sederetan data pada waktu tertentu. Langkah penting dalam memilih metode
deret berkala adalah dengan mempertimbangkan jenis pola data. Pola data dapat dibedakan menjadi empat jenis siklus dan trend, yaitu :
1. Pola Horizontal, terjadi bilamana bila data berfluktuasi di sekitar nilai rata-
rata yang konstan atau stasioner terhadap nilai rata-ratanya. 2.
Pola Musiman, terjadi bilamana suatu deret dipengaruhi oleh faktor musiman. Untuk mengetahui apakah data memiliki pola musiman maka
dilakukan uji data musiman 3.
Pola Siklis, terjadi bilamana datanya dipengaruhi oleh fluktuasi ekonomi jangka panjang seperti siklus bisnis atau ekonomi.
4. Pola Trend, terjadi bilamana terdapat kenaikan atau penurunan sekuler
jangka panjang dalam data.
Metode Penghalusan Smoothing Method, khususnya metode rata-rata, merupakan salah satu metode peramalan yang dapat digunakan untuk data deret
berkala. Namun demikian, metode rata-rata itu hanya dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan meniadakan komponen acak. Metode yang dapat digunakan
untuk mengidentifikasi keempat komponen dari deret waktu tersebut secara terpisah adalah Metode Dekomposisi.
Imelda Yuli Yanti Fransiska : Inventory Control Dan Perencanaan Bahan Baku Di Industri Manufakturing Pada PT. Indofood Sukses Makmur – Medan, 2009.
2.2 Metode Dekomposisi