Pencegahan Kanker payudara Kanker Payudara .1 Pengertian Kanker Payudara

Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008. USU Repository © 2009 f. Karsinoma inflamatori Karsinoma inflamatori adalah tipe kanker payudara yang sangat jarang terjadi 1 sampai 2 dan menimbulkan gejala-gejala yang berbeda dari kanker payudara lainnya. Tumor setempat nyeri tekan dan sangat nyeri, payudara secara abnormal keras dan membesar. Kulit diatas tumor ini merah dan hitam. Sering terjadi edema dan retraksi puting susu. g. Penyakit Paget Penyakit Paget adalah salah satu tipe kanker payudara yang juga jarang terjadi. Gejala yang timbul adalah rasa terbakar dan gatal pada payudara. Tumornya itu dapat duktal dan invasif. Massa tumor sering tidak dapat diraba dibawah puting tempat dimana penyakit ini timbul. Mammografi mungkin merupakan satu-satunya pemeriksaan diagnostik yang dapat mendeteksi tumor tersebut Bonadonna, 1984 h. Karsinoma payudara In situ Karsinoma payudara In situ payudara ini lebih sering dideteksi dengan meluasnya penggunaan sekrening mammografi. Penyakit ini ditandai oleh proliferasi sel-sel malignan didalam duktus dan lobulus, tanpa invasif kedalam jaringan sekitarnya. Terdapat karsinoma in situ yakni ; duktal dan lobular

2.1.5 Pencegahan Kanker payudara

Menurut Sutjipto, 2001 pencegahan penyakit kanker payudara masih sulit diterapkan karena faktor penyebabnya masih dalam penelitian. Saat ini, yang dapat dicegah adalah aspek life style serta mengurangi faktor risiko yang memungkinkan timbulnya kanker payudara. Usaha satu-satunya untuk Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008. USU Repository © 2009 meningkatkan angka penyembuhan pasien kanker payudara adalah dengan mendeteksi secara dini keberadaan kanker payudara tersebut. Adapun pencegahan penyakit kanker payudara menurut Tjahjadi, 2003; Tambunan, 1995 dan Moningkey, 2000 yakni terdiri dari pencegahan primer, sekunder dan tersier. Pencegahan primer adalah langkah yang dilakukan untuk menghindari diri dari berbagai faktor resiko yakni dengan cara : a Mengurangi makanan yang mengandung lemak tinggi; b Memperbanyak aktifitas fisik dengan berolahraga. c Hindari penggunaan BH yang terlalu ketat dalam waktu lama; d Hindari banyak merokok dan mengkonsumsi alcohol; e Menghindari terlalu banyak terkena sinar x atau jenis-jenis radiasi lainnya; f Makanlah produk kedelai serta produk olahannya seperti tahu atau tempe. Kedelai selain mengandung flanoid yang berguna untuk mencegah kanker, juga mengandung genestein yang berfungsi sebagai estrogen nabati phytoestrogen. Estrogen nabati ini akan menempel pada reseptor estrogen sel-sel epitel saluran kelenjar susu, sehingga akan menghalangi estrogen asli untuk menempel pada saluran susu yang akan merangsang tumbuhnya sel kanker; g Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung serat. Serat akan menyerap zat-zat yang bersifat karsinogen dan lemak, yang kemudian membawanya keluar melalui feses. Serat yang dibutuhkan menurut National Cancer Institut, USA adalah 20-30 gram setiap hari; h Memperbanyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran, terutama yang mengandung vitamin C, zat anti oksidan dan fitokimia, seperti jeruk, wortel tomat, labu, pepaya, mangga, brokoli, bayam, kangkung, kacang-kacangan dan biji-bijian; i Penggunaan obat-obat hormonal harus dengan sepengetahuan Arika Suci Hartati : Konsep Diri Dan Kecemasan Wanita Penderita Kanker Payudara Di Poli Bedah Onkologi Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan, 2008. USU Repository © 2009 dokter; j Wanita yang mempunyai resiko tinggi salah satu anggota keluarganya ada menderita kanker payudara, jangan menggunakan alat kontrasepsi yang mengandung hormon seperti pil, suntikan dan susuk KB. Pencegahan sekunder merupakan langkah yang dilakukan untuk mendeteksi secara dini kelainan yang ada pada payudara, sehingga apabila kanker ditemukan masih dalam stadium dini, maka pengobatan atau penanganan yang cepat dan tepat akan memberikan hasil yang lebih baik dan hidup lebih lama. Deteksi dini dapat dilakukan dengan pemeriksaan payudara sendiri SADARI setiap bulan dan pemeriksaan mammografi sekali setahun terutama bagi wanita yang berusia 40 tahun keatas untuk mendapat panyakit kanker payudara meningkat pada umur tersebut. Pencegahan tersier biasanya diarahkan pada wanita yang telah positif menderita kanker payudara. Penanganan yang tepat pada penderita kanker payudara sesuai dengan stadiumnya dapat mengurangi kecacatan dan memperpanjang harapan hidup penderita serta mencegah komplikasi penyakit dan meneruskan pengobatan. Tindakan pengobatan dapat berupa operasi, radioterapi, hormonal dan kemoterapi.

2.1.6 Pengobatan Kanker Payudara