Ridwan dan Edi Warman, Azas-azas Kriminologi, USU Press, Medan, 1994, hal.45 H Collin, Dictionary of Law, Penerbit PT.Bloomsbury, Bandung, 2004.

d. R. Soesilo, mengatakan secara yuridis pengertian kejahatan adalah suatu perbuatan atau tingkahlaku yang bertentangan dengan undang-undang. Untuk dapat melihat apakah perbuatan itu bertentangan dengan undang- undang, maka undang-undang itu haruslah diciptakan terlebih dahulu sebelum adanya peristiwa pidana. Hal ini selain untuk mencegah adanya tindakan yang sewenang-wenang dari pihak penguasa juga agar dapat memberikan kepastian hukum. 12 e. Ridwan dan Edi Warman, mengatakan bahwa kejahatan terutama merupakan pengertian hukum, yaitu: perbuatan manusia yang dapat dipidana oleh hukum pidana. Tetapi kejahatan bukan semata-mata merupakan batasan undang-undang, artinya: ada perbuatan-perbuatan tertentu yang oleh masyarakat dipandang sebagai “jahat” tetapi undang- undang tidak menyatakannya sebagai kejahatan tidak dinyatakan sebagai tindak pidana, begitu juga sebaliknya. Dalam hukum pidana orang seringkali membedakan antara “delik hukum” rechts delicten atau mala per se khususnya tindak pidana yang disebut “kejahatan” Buku II KUHP dan “delik undang-undang” wets delicten atau mala prohibits yang merupakan “pelanggaran” Buku III KUHP. 13 12

M. Ridwan dan Edi Warman, Azas-azas Kriminologi, USU Press, Medan, 1994, hal.45

13 Ibid, hal. 74 2. Pengertian Kartu Kredit. Pengertian Kartu Kredit dapat dilihat dari berbagai literatur buku-buku, antara lain: a. Secara umum pengertian kartu kredit adalah suatu kartu yang umumnya dibuat dari bahan plastik, dengan dibubuhkan identitas dari pemegang dan penerbitnya, yang memberikan hak terhadap siapa kartu kredit diisukan untuk menandatangani tanda pelunasan pembayaran harga dari jasa atau barang yang dibeli di tempat- tempat tertentu, seperti toko, hotel, restoran, penjualan tiket pengangkutan, dan lain-lain. Selanjutnya membebankan kewajiban kepada pihak penerbit kartu kredit untuk melunasi harga barang atau jasa tersebut ketika ditagih oleh pihak penjual barang atau jasa. Kemudian kepada pihak penerbitnya diberikan hak untuk menagih kembali pelunasan harga tersebut dari pihak pemegang kartu kredit plus biaya-biaya lainnya, seperti bunga, biaya tahunan, uang pangkal, denda dan sebagainya. 14 “noun a plastic card which allows the owner to buy goods without paying for them immediately.” b. Dictionary of Law memberikan rumusan tentang “credit card” sebagai berikut: 15 c. Johannes Ibrahim menyimpulkan bahwa kartu kredit atau credit card adalah uang plastik yang diterbitkan oleh suatu institusi yang memungkinkan pemegang kartu untuk memperoleh kredit atas transaksi Terjemahan bebas: suatu benda yang terbuat dari kartu palstik yang dipergunakan untuk membeli sesuatu tanpa melakukan pembayaran secara langsung. 14 Munir Fuady, Hukum Tentang Pembiayaan, Penerbit PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1999, hal. 174 15

P. H Collin, Dictionary of Law, Penerbit PT.Bloomsbury, Bandung, 2004.

yang dilakukannya dan pembayarannya dapat dilakukan secara angsuran dengan membayar sejumlah bunga finance charge atau sekaligus pada waktu yang telah ditentukan. 16 a. Menurut Johannes Ibrahim kejahatan kartu kredit merupakan salah satu bentuk kejahatan bisnis. Memahami makna kejahatan bisnis perlu kiranya untuk mencermati perkembangan yang terjadi dalam praktik bisnis dengan berbagai modus, diantaranya adalah dalam bidang kompertisi yang dikenal dengan unfair competition berupa tindakan typing contract, exclusive dealing, price discrimination, price fixing, penggabungan perusahaan, false advertising penipuan iklan dan kejahatan lingkungan hidup environment crime. 3. Pengertian Kejahatan Kartu Kredit. 17 b. Menurut F.N Jovan kejahatan kartu kredit dikenal dengan istilah carding, yaitu penipuan dengan menggunakan data kartu kredit dalam perdagangan di internet. 18 c. Menurut Ade Ary Sam Indrani kejahatan kartu kredit adalah suatu bentuk kejahatan yang menggunakan kartu kredit orang lain untuk dibelanjakan tanpa sepengetahuan pemiliknya. 19 d. Secara umum kejahatan kartu kredit adalah aktifitas pembelian barang di internet menggunakan kartu kredit bajakan. 20 16 Johannes Ibrahim, Kartu Kredit Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan, Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung, 2004, hal. 11 17 Ibid, hal. 83 18 F.N Jovan, Pembobol Kartu Kredit, Penerbit Mediakita, Jakarta, 2006, hal. 2 19 Ade Ary Sam Indradi, Carding, Penerbit Pensil-324, Jakarta, 2006, hal.4 20 Data diakses dari http:free.vlsm.orgv17comictwatchpaperpaper040.htm, Donn y B.U, Modus Operandi Penipuan Melalui Chatroom, tanggal 9 Agustus 2007, pukul 20.23 WIB.

F. Metode Penelitian