11
3. Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan pada
periode sebelumnya atau laporan keuangan entitas pelaporan lain pada umumnya.
4. Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah yang
disesuaikan dengan pemahaman para pengguna.
2.1.3 Audit dan Audit Keuangan Negara
Secara umum auditing adalah suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pertanyaan-pertanyaan tentang
kegiatan dan kejadian ekonomi, dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan kriteria yang telah
ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan Mulyadi, 2002:9.
Tujuan khusus auditing adalah pemeriksaan laporan keuangan oleh akuntan independen demi memperoleh pernyataan pendapat atas kewajaran
apakah kondisi keuangan, hal operasi dan perubahan posisi keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi diterima umum Putra, 2014.
Defenisi audit pemeriksaan seperti yang tertera dalam UU No 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan atas Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan
Universitas Sumatera Utara
12
Negara adalah proses identifikasi masalah, analisis, dan evaluasi yang dilakukan seacara independen, objektif, dan profesional berdasarkan standar pemeriksaan,
untuk menilai kebenaran, kecermatan, kredibilitas, dan keandalan informasi mengenai pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Sesuai dengan amanat UUD 1945 pasal 23E ayat 1 , pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab tentang keuangan negara diadakan satu Badan
Pemeriksa Keuangan BPK yang bebas dan mandiri. Dan seperti yang diuraikan dalam UU No. 15 Tahun 2004, pemeriksaan yang dilakukan oleh BPK adalah
pemeriksaan keuangan, pemeriksaan kinerja, dan pemeriksaan dengan tujuan tertentu.
Hal tersebut yang menjadi dasar bahwa laporan keuangan yang setiap tahunnya diterbitkan oleh pemerintah, baik pemerintah pusat maupun daerah
haruslah diperiksa terlebih dahulu oleh BPK. Pemeriksaan ini bertujuan agar BPK dapat memberikan opini kewajaran atas informasi yang tersaji dalam laporan
keuangan. Dalam menjalankan audit pemeriksaan BPK bekerja berdasarkan pada Standar Pemeriksaan Keuangan Negara SPKN.
SPKN terdiri dari tujuh Pernyataan Standart Pemerikasaan PSP yaitu sebagai berikut:
a. PSP 01 : Standar Umum
b. PSP 02 : Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Keuangan
c. PSP 03 : Standar Pelaporan Pemeriksaan Keuangan
d. PSP 04 : Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Kinerja
e. PSP 05 : Standar Pelaporan Pemeriksaan Kinerja
Universitas Sumatera Utara
13
f. PSP 06 : Standar Pelaksanaan Pemeriksaan Dengan Tujuan
Tertentu g.
PSP 07 : Standar Pelaporan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu
2.1.4 Audit Delay