16
b. Pengukuran kinerja Bobot 20
Penilaian pengukuran kinerja terdiri atas penilaian terhadap pemenuhan pengukuran, kualitas pengukuran dan implementasi
pengukuran. c.
Pelaporan kinerja Bobot 15 Penilaian pelaporan kinerja terdiri atas penilaian terhadap pemenuhan
pelaporan, penyajian informasi kinerja dan pemanfaatan informasi kinerja.
d. Evaluasi kinerja Bobot 10
Penilaian evaluasi kinerja terdiri atas penilaian terhadap pemenuhan evaluasi, kualitas evaluasi dan pemanfaatan hasil evaluasi.
e. Capaian kinerja Bobot 20 penilain pencapaian kinerja terdiri atas
penilaian terhadap kinerja yang dilaporkan output , kinerja yang Dilaporkan outcome , kinerja tahun berjalan dan kinerja lainnya.
2.1.6 Tingkat Ketergantungan Daerah
Dalam rangka pemerataan pembangunan nasional, pemerintah pusat memberikan batuan kepada pemerintah daerah setiap tahun berupa Dana Alokasi
Umum DAU dan Dana Alokasi Khusus DAK. Penggunaan DAU dan DAK oleh pemerintah daerah telah diatur oleh pemerintah pusat. Pemerintah daerah
yang tingkat ketergantung yang tinggi terhadap pemerintah pusat akan semakin tunduk untuk mematuhi peraturan pemerintah pusat termasuk peraturan terkait
ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan. Hal tersebut dimotivasi adanya
Universitas Sumatera Utara
17
sanksi kepada pemerintah daerah berupa penundaan pemberian bantuan apabila pemerintah daerah terlambat menyampaikan laporan kepada pemerintah pusat.
Dengan demikian, penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah akan lebih tepat waktu dan audit delay akan berkurang.
2.1.7 Temuan Audit
Hasil audit atas laporan keuangan pemerintah daerah oleh BPK berupa opini dan temuan audit. Temuan audit adalah permasalahan-permasalahan yang
ditemukan oleh auditor di lapangan. Jumlah temuan audit berpengaruh pada lamanya penyelesaian audit. Komunikasi antara auditan dengan auditor menjadi
lebih intens dan menjadi lebih lama ketika terdapat permasalahan akuntansi. Permasalahan akutansi yang dimaksud adalah temuan audit yang material.
Banyaknya temuan audit akan menambah waktu diskusi temuan baik di internal BPK antara tim audit lapangan dengan penanggung jawab audit maupun diskusi
temuan dengan pemerintah daerah selaku auditan sebelum temuan tersebut layak untuk diangkat dalam laporan hasl audit. Selain itu, banyaknya temuan audit akan
menambah waktu bagi auditan dalam memberikan tanggapan atas temuan tersebut.
2.1.8 Opini Audit
Tahap akhir dari proses audit adalah dikeluarkannya opini auditor. Opini audit adalah pernyataan profesional pemeriksaan atas tingkat kewajaran informasi
keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan pemerintah daerah. Berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
18
pada UU No.15 Tahun 2004 Pasal 16 Ayat 1 , terdapat 4 empat opini yang diberikan oleh pemerika BPK , yakni i opini wajar tanpa pengecualian
unqualified opinion , ii opini wajar dengan pengecualianqualified opinion , iii opini tidak wajar adversed opinion , dan iv pernyataan menolak
memberikan opini disclaimer of opinion.
2.2 Penelitian Terdahulu