2
proses manufaktur. Selain itu, menurut Ahmad 2005, metode Goal Programming memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
1. Dapat menangani tujuan dengan urutan prioritas, di mana tujuan-tujuan
dengan prioritas rendah dipertimbangkan hanya setelah tujuan-tujuan lain dengan prioritas yang lebih tinggi terpenuhi hingga batas maksimum.
2. Bermanfaat dalam situasi di mana beberapa tujuan saling bertentangan dan
tidak semuanya dapat terpenuhi. 3.
Lebih cenderung digunakan untuk “memenuhi”, tidak harus “mengoptimalkan” masalah.
4. Layak diterapkan untuk mencari solusi atau penyelesaian yang memuaskan,
dengan keberadaan banyak fungsi objektif atau tujuan yang harus dipertimbangkan.
Berdasarkan uraian yang dikemukakan di atas, maka penulis mengangkat penelitian dengan judul
“Perencanaan Produksi Crude Palm Oil CPO dengan Metode Goal Programming Studi Kasus: PT. Samudera Sawit Nabati,
Subulussalam”.
1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah menentukan jumlah produksi CPO yang optimal di PT. Samudera Sawit Nabati agar dapat mencapai
sasaran-sasaran yang ditetapkan perusahaan.
1.3 Batasan Masalah dan Asumsi
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1.
Variabel-variabel keputusan dalam model Goal Programming untuk perencanaan produksi PT. Samudera Sawit Nabati antara lain:
1
= jumlah produksi CPO pada bulan Januari 2015
2
= jumlah produksi CPO pada bulan Februari 2015
3
= jumlah produksi CPO pada bulan Maret 2015
4
= jumlah produksi CPO pada bulan April 2015
5
= jumlah produksi CPO pada bulan Mei 2015
Universitas Sumatera Utara
3
6
= jumlah produksi CPO pada bulan Juni 2015
7
= jumlah produksi CPO pada bulan Juli 2015
8
= jumlah produksi CPO pada bulan Agustus 2015
9
= jumlah produksi CPO pada bulan September 2015
10
= jumlah produksi CPO pada bulan Oktober 2015
11
= jumlah produksi CPO pada bulan November 2015
12
= jumlah produksi CPO pada bulan Desember 2015
13
= jumlah pembelian TBS pada bulan Januari 2015
14
= jumlah pembelian TBS pada bulan Februari 2015
15
= jumlah pembelian TBS pada bulan Maret 2015
16
= jumlah pembelian TBS pada bulan April 2015
17
= jumlah pembelian TBS pada bulan Mei 2015
18
= jumlah pembelian TBS pada bulan Juni 2015
19
= jumlah pembelian TBS pada bulan Juli 2015
20
= jumlah pembelian TBS pada bulan Agustus 2015
21
= jumlah pembelian TBS pada bulan September 2015
22
= jumlah pembelian TBS pada bulan Oktober 2015
23
= jumlah pembelian TBS pada bulan November 2015
24
= jumlah pembelian TBS pada bulan Desember 2015 2.
Kendala-kendala dalam model adalah sebagai berikut: a.
Jumlah permintaan CPO b.
Biaya produksi CPO c.
Biaya pembelian TBS 3.
Data yang digunakan untuk meramalkan jumlah permintaan CPO tahun 2015 adalah data perusahaan pada periode Januari
– Desember 2014. 4.
Penelitian dilakukan hanya sampai penentuan jumlah produksi CPO yang optimal untuk tahun 2015.
Sementara, asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1.
Proses produksi berjalan normal selama penelitian. 2.
Harga bahan baku dan biaya-biaya lain adalah tetap. 3.
Jumlah bahan baku selalu mencukupi kebutuhan produksi.
Universitas Sumatera Utara
4
1.4 Tinjauan Pustaka