43 3
3 17
17 4
4 49
49
TOTAL 100
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat dilihat, bahwa terdapat 10 responden yang memiliki 1 orang anak, 24 responden yang memiliki 2 orang
anak, 17 responden yang memiliki 3 orang anak, dan 49 responden yang memiliki 4 orang anak. Secara umum dapat dikatakan bahwa fertilitas pekerja
wanita di Kota Lhokseumawe cukup tinggi.
4.2 Hasil Analisis Data Penelitian
4.2.1 Statistik Deskriptif
Metode ini digunakan untuk menganalisis data dengan cara
menggambarkan data yang telah terkumpul atau menampilkan deskripsi statistik dari variabel numerik dengan rata-rata mean, standar deviasi, nilai minimum,
dan nilai maksimum. Hasil dari estimasi data penelitian menggunakan data primer dengan 100 responden dan 6 variabel, yaitu pendapatan, tingkat pendidikan, jam
kerja ,usia kawin pertama, pemakaian alat kontrasepsi, dan fertilitas. Data diolah dengan menggunakan software SPSS 21. Hasil estimasi tersebut secara ringkas
dapat dijelaskan pada tabel berikut. Tabel 4.8
Statistik Deskriptif Variabel
N Minimum Maximum
Mean Std.
Deviation
Pendapatan 100
500000 7500000
3150000.00 1904937.762
Tingkat pendidikan
100 1
4 3.62
.582 Jam kerja
100 5
12 8.08
1.704 Usia
kawin pertama
100 17
29 23.16
3.107
Universitas Sumatera Utara
44 Pemakaian alat
kontrasepsi 100
1 2
1.48 .502
Fertilitas 100
1 4
3.05 1.067
Sumber : Lampiran III Data diolah
Berdasarkan hasil estimasi yang diperoleh pada tabel 4.8 dapat dijelaskan sebagai berikut.
1. Pendapatan adalah jumlah pemasukan dari kegiatan pokok yang dilakukan
oleh responden. Berdasarkan tabel 4.8, data penelitian mempunyai nilai bervariasi yang ditunjukkan dari nilai minimum, nilai maksimum, mean,
dan standar deviasi yang cukup tinggi. Pendapatan sebanyak 100 responden di Kota Lhokseumawe mempunyai hasil minimum yaitu
Rp 500.000 per bulan dan nilai maksimum sebesar Rp 7.500.000 per bulan, dengan rata-rata pendapatan Rp 3.150.000 per bulan, serta standar
deviasi sebesar Rp 1.904.937 per bulan. 2.
Tingkat pendidikan adalah pendidikan formal berjenjang yang pernah diikuti oleh responden, yaitu SD, SMP, SMA maupun AkademiPerguruan
Tinggi. Berdasarkan data pada tabel 4.8, sebanyak 100 responden di Kota Lhokseumawe memiliki tingkat pendidikan minimum adalah SD sederajat
dan pendidikan maksimum adalah AkademiPerguruan Tinggi, dengan rata-rata pendidikan adalah SMA sederajat.
3. Jam kerja adalah lamanya waktu responden untuk bekerja. Pekerja wanita
biasanya lebih banyak mencurahkan waktunya untuk bekerja daripada meluangkan waktunya di rumah. Berdasarkan tabel 4.8, sebanyak 100
responden di Kota Lhokseumawe memiliki jam kerja minimum selama 5
Universitas Sumatera Utara
45 jam per hari dan maksimum selama 12 jam per hari, dengan rata-rata jam
kerja selama 8 jam per hari. 4.
Usia kawin pertama adalah usia pertama kali responden menikah. Semakin muda seseorang melakukan perkawinan, semakin panjang masa
reproduksinya dan semakin banyak pula anak yang dilahirkan. Berdasarkan pada tabel 4.8, sebanyak 100 responden di Kota
Lhokseumawe memiliki usia kawin pertama minimum adalah 17 tahun dan maksimum 29 tahun, dengan rata-rata usia kawin pertama adalah 23
tahun. 5.
Pemakaian alat kontrasepsi adalah suatu cara atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan, juga akan menentukan jumlah anak yang
dilahirkan. Berdasarkan tabel 4.8, pemakaian alat kontrasepsi sebanyak 100 responden di Kota Lhokseumawe minimum berstatus pakai dan
maksimum berstatus tidak pakai, dengan rata-rata berstatus tidak pakai alat kontrasepsi.
6. Fertilitas adalah hasil reproduksi nyata dari responden menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup. Berdasarkan pada tabel 4.8, fertilitas sebanyak 100 responden di Kota Lhokseumawe memiliki jumlah anak
minimum adalah 1 orang anak dan maksimum 4 orang anak, dengan rata- rata anak yang dimilki adalah 3 orang.
4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda