52 pendapatan X
1
, tingkat pendidikan X
2
, jam kerja X
3
, usia kawin pertama X
4
, dan pemakaian alat kontrasepsi X
5
mempunyai pengaruh yang kuat terhadap fertilitas Y. Data tersebut juga menunjukkan bahwa variabel bebas
mampu menjelaskan persentase sumbangan terhadap naik turunnya tingkat fertilitas sebesar 66,9, sedangkan sisanya 33,1 dipengaruhi oleh faktor-faktor
lain di luar model penelitian ini.
4.2.4 Uji Asumsi Klasik
1. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya variabel bebas yang memiliki kemiripan antar variabel bebas dalam suatu model.
Kemiripan antar variabel bebas akan mengakibatkan korelasi yang sangat kuat. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan
melihat toleransi variabel Tolerance value dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut:
- VIF 5 , maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas.
- VIF 5 , maka tidak terdapat multikolinieritas.
- Tolerance
0,1 ,
maka diduga
mempunyai persoalan
multikolinieritas. -
Tolerance 0,1 , maka tidak terdapat multikolinieritas. Dari hasil perhitungan diperoleh hasil pengujian multikolinieritas yang
dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.10
Hasil Uji Multikolinieritas Variabel
Colllinearity Statistics Keterangan
Tolerance VIF
Universitas Sumatera Utara
53 Pendapatan
0.607 1.648
Tidak Multikolinieritas
Tingkat pendidikan 0.852
1.174 Tidak
Multikolinieritas Jam kerja
0.648 1.544
Tidak Multikolinieritas
Usia kawin pertama 0.754
1.326 Tidak
Multikolinieritas Pemakaian
alat kontrasepsi
0.762 1.312
Tidak Multikolinieritas
Sumber : Lampiran V Data diolah
Berdasarkan hasil uji multikolinieritas pada tabel 4.10 dapat dilihat, bahwa variabel bebas pendapatan X
1
, tingkat pendidikan X
2
, jam kerja X
3
, usia kawin pertama X
4
, dan pemakaian alat kontrasepsi X
5
menghasilkan nilai VIF lebih kecil daripada 5 VIF5 atau memiliki nilai tolerance lebih besar daripada 0,1
Tolerance0,1 maka dalam model regresi ini tidak terjadi multikolinieritas. 2.
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah
model regresi terjadi ketidaksamaan varians residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada
suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika :
a Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
b Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
c Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d
Penyebaran titik-titik data tidak berpola.
Gambar 4.2
Universitas Sumatera Utara
54
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Lampiran V Data diolah
Berdasarkan hasil uji heteroskedastisitas dengan pola gambar scatterplot pada gambar 4.2 dapat dijelaskan sebagai berikut.
a Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0.
b Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja.
c Penyebaran titik-titik data tidak membentuk pola bergelombang
melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d
Penyebaran titik-titik data tidak berpola. Berdasarkan penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan tidak terjadi
heteroskedastisitas dalam model regresi ini. 3.
Uji Normalitas Uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
mengikuti atau mendekati distribusi normal. Data yang baik dan layak digunakan dalam penelitian adalah data yang memilki distribusi normal. Untuk memastikan
Universitas Sumatera Utara
55 apakah data berdistribusi normal maka dilakukan Uji Kolmogorv-Smirnov dengan
menggunakan tingkat signifikan 5, maka jika nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4.11
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize d Residual
N 100
Normal Parameters
a,b
Mean .0000000
Std. Deviation
.61418685 Most
Extreme Differences
Absolute .074
Positive .044
Negative -.074
Kolmogorov-Smirnov Z .739
Asymp. Sig. 2-tailed .645
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Sumber : Lampiran V Data diolah
Berdasarkan hasil uji Kolmogorov-Smirnov diperoleh nilai Asymp.Sig 2- tailed sebesar 0,645 dan nilai tersebut lebih besar dari nilai signifikan 0,05.
Sehingga dapat dinyatakan bahwa model regresi ini berdistribusi normal.
4.3 Pembahasan