Uji Asumsi Klasik Teknik Analisis Data

34 - Jika Probabilitas F hitung 0,05 maka H o ditolak atau H a diterima. 2. Uji t Uji Parsial Uji t bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas pendapatan, tingkat pendidikan, jam kerja, usia kawin pertama, dan pemakaian alat kontrasepsi terhadap variabel terikat fertilitas. Untuk menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak maka digunakan statistik t uji t, dengan kriteria sebagai berikut: - Jika t hitung t tabel , maka H diterima atau H a ditolak. - Jika t hitung t tabel , maka H ditolak atau H a diterima. Atau - Jika Probabilitas t hitung 0,05 maka H o diterima atau H a ditolak. - Jika Probabilitas t hitung 0,05 maka H o ditolak atau H a diterima. 3. Uji Koefisien Determinasi Berganda R 2 Koefisien determinasi mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel independen. Nilainya adalah 0-1. Semakin mendekati nol berarti model tidak baik atau variasi model dalam menjelaskan sangat terbatas, sebaliknya semakin mendekati satu maka model semakin baik Situmorang, 2008:112.

3.8.4 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Multikolinieritas Multikolinieritas berarti adanya hubungan linier yang sempurna atau pasti di antara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan dari model regresi Universitas Sumatera Utara 35 Ibid:96. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinieritas dapat dilakukan dengan melihat toleransi variabel Tolerance value dan Variance Inflation Factor VIF dengan membandingkan sebagai berikut: - VIF 5 , maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. - VIF 5 , maka tidak terdapat multikolinieritas. - Tolerance 0,1 , maka diduga mempunyai persoalan multikolinieritas. - Tolerance 0,1 , maka tidak terdapat multikolinieritas. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan satu ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residu atau dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas. Dan apabila varians berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Cara memprediksi ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar Scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika : a Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau di bawah saja. c Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d Penyebaran titik-titik data tidak berpola. 3. Uji Normalitas Universitas Sumatera Utara 36 Tujuan dari uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan Ibid:55. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan Uji Kolmogorv-Smirnov, dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas nilai signifikan 5, artinya variabel residual berdistribusi normal. BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian