9 permukaan bumi. Tingginya pertumbuhan penduduk disebabkan karena hubungan
kelamin antara laki-laki dan perempuan tidak bisa dihentikan. Pertumbuhan penduduk harus dibatasi. Menurut Malthus pembatasan
tersebut, dapat dilaksanakan dengan dua cara, yaitu preventive checks dan positive checks. Preventive checks adalah pengurangan penduduk melalui penekanan
kelahiran. Preventive checks dapat dibagi menjadi dua, yaitu: moral restraint dan vice pengekangan diri, yaitu segala usaha untuk mengekang nafsu seksual,
penundaan dan pengurangan kelahiran: pengguguran kandungan, penggunaan alat-alat kontrasepsi, homoseksuil, promiscuity, adultery. Positive checks adalah
pengurangan penduduk melalui proses kematian. Positive checks dapat dibagi menjadi dua yaitu: vice dan mistery. Vice kejahatan adalah segala jenis
pencabutan nyawa sesama manusia seperti pembunuhan anak-anak infanticide, pembunuhan orang-orang cacat, dan orang-orang tua. Misery kemelaratan ialah
segala keadaan yang menyebabkan kematian seperti berbagai jenis penyakit dan epidemik, bencana alam, kelaparan, kekurangan pangan, dan peperangan.
2.1.1.2 Aliran Neo-Malthusians
Kelompok yang menyokong aliran Malthus tetapi lebih radikal disebut dengan kelompok Neo-Malthusianism. Kelompok ini tidak sependapat dengan
Malthus, bahwa untuk mengurangi jumlah penduduk cukup dengan moral restraint saja. Untuk keluar dari perangkap Malthus, mereka menganjurkan
menggunakan semua cara-cara preventive checks, misalnya dengan penggunaan alat-alat kontrasepsi untuk mengurangi jumlah kelahiran, pengguguran kandungan
abortions. Menurut kelompok ini yang dipelopori oleh Garreth Hardin dan Paul
Universitas Sumatera Utara
10 Ehrlich pada abad ke-20 tahun 1950-an, dunia baru yang pada zamannya
Malthus masih kosong kini sudah mulai penuh dengan manusia. Dunia baru mulai tidak mampu untuk menampung jumlah penduduk yang sudah bertambah. Setiap
minggu lebih dari sejuta bayi lahir di dunia. Paul Ehrlich dalam buku The Population Bomb tahun 1971,
menggambarkan penduduk dan lingkungan yang ada di dunia dewasa ini sebagai berikut. Pertama, dunia ini sudah terlalu banyak manusia; kedua, keadaan bahan
makanan sangat terbatas; ketiga, karena terlalu banyak manusia di dunia ini lingkungan sudah banyak yang rusak dan tercemar. Pada tahun 1990, Ehrlich
bersama istrinya merevisi buku tersebut dengan judul The Population Explotion, yang isinya bahwa bom penduduk yang dikhawatirkan tahun 1968 kini sewaktu-
waktu dapat meletus.
2.1.1.3 Aliran Marxist
Aliran ini dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Marx dan Engels tidak sependapat dengan Malthus yang menyatakan, bahwa apabila tidak
diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan kekurangan bahan pangan. Menurut Marx tekanan penduduk yang terdapat di
suatu negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan penduduk terhadap kesempatan kerja. Kemelaratan terjadi bukan disebabkan
karena pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, tetapi karena kesalahan struktur masyarakat itu sendiri seperti yang terdapat pada negara-negara kapitalis. Jadi
menurut Marx dan Engels sistem kapitalis-lah yang menyebabkan kemelaratan tersebut, dimana mereka menguasai alat-alat produksi. Untuk mengatasi hal-hal
Universitas Sumatera Utara
11 tersebut maka struktur masyarakat harus diubah dari sistem kapitalis menjadi
sistem sosialis. Menurut Marx dalam sistem sosialis alat-alat produksi dikuasai oleh
buruh, sehingga gaji buruh tidak akan terpotong. Buruh akan menikmati seluruh hasil kerja mereka dan oleh karena itu, masalah kemelaratan akan dapat
dihapuskan. Selanjutnya dia berpendapat bahwa semakin banyak jumlah manusia semakin tinggi produksi yang dihasilkan, jadi dengan demikian tidak perlu
diadakan pembatasan pertumbuhan penduduk: Marx dan Engels menentang usaha-usaha moral restraint yang disarankan oleh Malthus.
2.1.1.4 Teori Jhon Stuart Mill