36 Tujuan dari uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti
distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak melenceng ke kiri atau melenceng ke kanan Ibid:55. Untuk memastikan apakah data di sepanjang garis
diagonal berdistribusi normal maka dilakukan Uji Kolmogorv-Smirnov, dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.Sig 2-tailed di atas
nilai signifikan 5, artinya variabel residual berdistribusi normal.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian
4.1.1 Kondisi Geografis Kota Lhokseumawe
Universitas Sumatera Utara
37 Kota Lhokseumawe adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Aceh.
Kota Lhokseumawe terletak di antara 4
o
- 5
o
Lintang Utara dan 96
o
– 97
o
Bujur Timur dengan ketinggian rata-rata 13 meter di atas permukaan laut. Kota
Lhokseumawe memiliki luas yaitu 181,06 Km
2
yang sebagian besar lahan digunakan untuk pemukiman penduduk. Kota Lhokseumawe dibagi menjadi 4
kecamatan, 9 kemukiman, 68 gampong, dan 259 dusun. Adapun batas-batas wilayah Kota Lhokseumawe adalah sebagai berikut.
- Sebelah Utara
: Selat Malaka -
Sebelah Selatan : Kecamatan Kuta Makmur Aceh Utara
- Sebelah Timur
: Kecamatan Syamtalira Bayu Aceh Utara -
Sebelah Barat : Kecamatan Dewantara Aceh Utara
Iklim di Kota Lhokseumawe adalah tropis dengan suhu rata-rata tahunan adalah 27.3
o
C. Curah hujan di Kota Lhokseumawe tergolong signifikan sepanjang tahun dengan rata-rata 1531 mm.
4.1.2 Gambaran Umum Responden di Kota Lhokseumawe
Berdasarkan kuesioner yang telah dibagikan kepada 100 orang responden penelitian, diperoleh hasil jawaban responden mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkat fertilitas pada pekerja wanita di Kota Lhokseumawe. Pada bagian ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian terhadap variabel-variabel
yang diamati, yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat yaitu fertilitas, dan variabel bebas terdiri dari pendapatan, tingkat pendidikan, jam kerja,
usia kawin pertama, dan pemakaian alat kontrasepsi. a.
Pendapatan
Universitas Sumatera Utara
38 Pendapatan merupakan jumlah pemasukan dari kegiatan pokok yang
dilakukan oleh responden. Jumlah pemasukan yang diterima responden tersebut dinyatakan dalam satuan rupiah Rp per bulan. Gambaran umum pendapatan
responden di Kota Lhokseumawe dapat ditunjukkan pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Pendapatan Responden di Kota Lhokseumawe
NO. PENDAPATAN RPbulan
JUMLAH Orang
PERSENTASE
1 Rp 500.000 - Rp 2.000.000
35 35
2 Rp 2.100.000 - Rp 4.000.000
42 42
3 Rp 4.100.000 - Rp 6.000.000
13 13
4 Rp
6.100.000- Rp
Rp 8.000.000
10 10
TOTAL 100
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.1 diatas, diketahui besarnya pendapatan responden per bulan antara Rp 500.000 - Rp 2.000.000 adalah
sebanyak 35 orang atau dengan persentase 35. Dalam rentang Rp 2.100.000 –
Rp 4.000.000 sebanyak 42 orang atau 42. Sedangkan rentang Rp 4.100.000 –
Rp 6.000.000 sebanyak 13 orang atau 13. Dan pada rentang Rp 6.100.000 –
Rp 8.000.000 sebanyak 10 orang atau 10. Dari gambaran tersebut, dapat dinyatakan bahwa secara umum pendapatan pekerja wanita di Kota Lhokseumawe
cukup tinggi. Dari pendapatan yang diperoleh dari responden disesuaikan dengan jenis -
jenis pekerjaannya, yang telah dikelompokkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 4.2 Jenis Pekerjaan Responden di Kota Lhokseumawe
NO. JENIS PEKERJAAN
JUMLAH Orang
PERSENTASE
1 PNS
42 42
2 Karyawan Swasta
14 14
Universitas Sumatera Utara
39 3
Perawat 13
13 4
Bidan 11
11 5
Pedagang 9
9 6
Wiraswasta 7
7 7
Guru 2
2 8
Penjahit 2
2
TOTAL 100
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Dari tabel 4.2 diatas, diketahui bahwa mayoritas responden memiliki pekerjaan sebagai PNS dengan 42, lalu karyawan swasta dengan 14, perawat
dengan 13, bidan dengan 11, pedagang dengan 9, wiraswasta dengan 7, serta guru dan penjahit dengan masing-masing 2.
b. Tingkat Pendidikan
Tingkat pendidikan yang dimaksud adalah pendidikan formal berjenjang yang pernah diikuti oleh responden, yaitu SD, SMP, SMA, dan Akademi
Perguruan Tinggi dan dinyatakan berdasarkan pendidikan formal terakhir responden. Data tentang pendidikan responden di Kota Lhokseumawe dapat
dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3 Pendidikan Responden di Kota Lhokseumawe
NO. PENDIDIKAN
JUMLAH Orang
PERSENTASE
1 SD sederajat
1 1
2 SMP sederajat
2 2
3 SMA sederajat
31 31
4 Akademi
Perguruan Tinggi
66 66
TOTAL 100
100
Universitas Sumatera Utara
40
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Berdasarakan data pada tabel 4.3 dapat dilihat, tingkat pendidikan responden sebagian besar ialah Akademi Perguruan Tinggi yaitu sebesar 66,
diikuti dengan tingkat pendidikan SMA sederajat sebesar 31, lalu tingkat pendidikan SMP sederajat sebesar 2, dan tingkat pendidikan SD sederajat hanya
1. Berarti secara umum, tingkat pendidikan pekerja wanita di Kota Lhokseumawe tergolong tinggi.
c. Jam Kerja
Jam kerja adalah lamanya waktu responden untuk bekerja, diukur dengan total waktu yang digunakan oleh responden untuk memperoleh pendapatan dalam
satuan jamhari. Jam kerja akan menentukan tinggi rendahnya fertilitas, karena semakin lama seseorang bekerja maka keputusan untuk memiliki anak akan
semakin berkurang. Adapun gambaran tentang jam kerja responden di Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.4 Jam Kerja Responden di Kota Lhokseumawe
NO. JAM KERJA Jamhari
JUMLAH Orang
PERSENTASE
1 4
– 7 32
32 2
8 – 11
63 63
3 ≥ 12
5 5
TOTAL 100
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Universitas Sumatera Utara
41 Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 diketahui bahwa jam kerja
tertinggi responden di Kota Lhokseumawe terdapat pada jam kerja antara 8 – 11
jam per hari atau sebanyak 63 responden. Lalu jam kerja antara 4 – 7 jam per hari
sebanyak 32 responden. Dan pada jam kerja ≥12 jam per hari sebanyak 5
responden. Dari gambaran tersebut, dapat dinyatakan bahwa secara umum pekerja wanita di Kota Lhokseumawe bekerja antara 8
– 11 jam per hari. d.
Usia Kawin Pertama Usia kawin pertama menunjukkan usia pertama kali responden menikah
dan dinyatakan dalam satuan tahun. Gambaran umum usia kawin pertama responden di Kota Lhokseumawe dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.5 Usia Kawin Pertama Responden di Kota Lhokseumawe
NO. USIA KAWIN PERTAMA
Tahun JUMLAH
Orang PERSENTASE
1 17
– 20 21
21 2
21 – 24
41 41
3 25
– 28 34
34 4
≥ 29 4
4
TOTAL 100
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Berdasarkan data pada tabel 4.5 dapat dilihat, bahwa terdapat 21 responden dengan usia kawin pertama yaitu 17
– 20 tahun. Lalu, terdapat 41 responden dengan usia kawin pertama, yaitu 21
– 24 tahun. Selanjutnya terdapat 34 responden dengan usia kawin pertama, yaitu 25
– 28 tahun. Dan terdapat 4 responden dengan usia kawin pertama, yaitu ≥29 tahun. Dari gambaran tersebut,
dapat dinyatakan bahwa secara umum usia kawin pertama pekerja wanita di Kota Lhokseumawe tergolong relatif muda.
e. Pemakaian Alat Kontrasepsi
Universitas Sumatera Utara
42 Pemakaian alat kontrasepsi adalah suatu cara atau alat yang digunakan
untuk mencegah kehamilan dan diukur berdasarkan status responden apakah sedang memakai alat kontrasepsi atau tidak pakai. Adapun gambaran umum
pemakaian alat kontrasepsi responden di Kota Lhokseumawe sebagai berikut.
Tabel 4.6 Pemakaian Alat Kontrasepsi Responden di Kota Lhokseumawe
NO. PEMAKAIAN ALAT
KONTRASEPSI JUMLAH
Orang PERSENTASE
1 Pakai
48 48
2 Tidak Pakai
52 52
TOTAL 100
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Berdasarkan data pada tabel 4.6 diatas, diketahui responden yang memakai alat kontrasepsi adalah sebanyak 48 orang, sedangkan responden yang tidak
memakai alat kontrasepsi adalah sebanyak 52 orang. Secara umum dapat dikatakan, bahwa pemakaian alat kontrasepsi pada pekerja wanita di Kota
Lhokseumawe adalah relatif berimbang antara pakai dan tidak pakai .
f. Fertilitas
Fertilitas merupakan hasil reproduksi nyata dari responden menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup, dan diukur dengan jumlah bayi yang lahir hidup
dengan ukurannya adalah jiwa. Data tentang fertilitas atau jumlah anak responden di Kota Lhokseumawe adalah sebagai berikut.
Tabel 4.7 Fertilitas Responden di Kota Lhokseumawe
NO. FERTILITAS Jiwa
JUMLAH Orang
PERSENTASE
1 1
10 10
2 2
24 24
Universitas Sumatera Utara
43 3
3 17
17 4
4 49
49
TOTAL 100
100
Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data diolah
Berdasarkan data pada tabel 4.7 dapat dilihat, bahwa terdapat 10 responden yang memiliki 1 orang anak, 24 responden yang memiliki 2 orang
anak, 17 responden yang memiliki 3 orang anak, dan 49 responden yang memiliki 4 orang anak. Secara umum dapat dikatakan bahwa fertilitas pekerja
wanita di Kota Lhokseumawe cukup tinggi.
4.2 Hasil Analisis Data Penelitian