Analisis Regresi Linier Berganda

45 jam per hari dan maksimum selama 12 jam per hari, dengan rata-rata jam kerja selama 8 jam per hari. 4. Usia kawin pertama adalah usia pertama kali responden menikah. Semakin muda seseorang melakukan perkawinan, semakin panjang masa reproduksinya dan semakin banyak pula anak yang dilahirkan. Berdasarkan pada tabel 4.8, sebanyak 100 responden di Kota Lhokseumawe memiliki usia kawin pertama minimum adalah 17 tahun dan maksimum 29 tahun, dengan rata-rata usia kawin pertama adalah 23 tahun. 5. Pemakaian alat kontrasepsi adalah suatu cara atau alat yang digunakan untuk mencegah kehamilan, juga akan menentukan jumlah anak yang dilahirkan. Berdasarkan tabel 4.8, pemakaian alat kontrasepsi sebanyak 100 responden di Kota Lhokseumawe minimum berstatus pakai dan maksimum berstatus tidak pakai, dengan rata-rata berstatus tidak pakai alat kontrasepsi. 6. Fertilitas adalah hasil reproduksi nyata dari responden menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Berdasarkan pada tabel 4.8, fertilitas sebanyak 100 responden di Kota Lhokseumawe memiliki jumlah anak minimum adalah 1 orang anak dan maksimum 4 orang anak, dengan rata- rata anak yang dimilki adalah 3 orang.

4.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linier antara beberapa variabel pendapatan X 1 , tingkat pendidikan X 2 , jam Universitas Sumatera Utara 46 kerja X 3 , usia kawin pertama X 4 , dan pemakaian alat kontrasepsi X 5 terhadap tingkat fertilitas Y pada pekerja wanita di Kota Lhokseumawe. Hasil analisis regresi linier berganda ini diolah dengan menggunakan software SPSS 21. Untuk mengetahui hasil regresi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 4.9 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel Koefisien Regresi t hitung Sig. t Keterangan Konstanta 6.673 9.214 0.000 Signifikan Pendapatan -1.90E-07 -4.453 0.000 Signifikan Tingkat pendidikan 0.242 2.054 0.043 Signifikan Jam kerja -0.157 -3.399 0.001 Signifikan Usia kawin pertama -0.070 -2.984 0.004 Signifikan Pemakaian alat kontrasepsi -0.682 -4.719 0.000 Signifikan R 0.818 F hitung 37.959 R square 0.669 Prob. F hitung 0.000 Sumber : Lampiran IV Data diolah Berdasarkan hasil pada tabel 4.9 diperoleh suatu persamaan regresinya, yaitu sebagai berikut. Y = 6,673 –1.90E-07X 1 +0,242X 2 –0,157X 3 –0,070X 4 –0,682X 5 +e Hasil dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. 1. Nilai konstanta a adalah 6,673 menunjukkan besarnya tingkat fertilitas pada saat pendapatan X 1 , tingkat pendidikan X 2 , jam kerja X 3 , usia kawin pertama X 4 , dan pemakaian alat kontrasepsi X 5 sama dengan nol. Artinya, apabila pendapatan, tingkat pendidikan, jam kerja, usia kawin pertama, dan pemakaian alat kontrasepsi sama dengan nol, maka fertilitas besarnya 6,673 jiwa. Universitas Sumatera Utara 47 2. Variabel bebas pendapatan X 1 memiliki koefisien regresi b 1 sebesar -1.90E-07 menunjukkan pengaruh pendapatan yang bernilai negatif -. Artinya, apabila pendapatan bertambah 1 rupiah per bulan, maka akan menyebabkan penurunan pada fertilitas sebesar 1.90E-07 jiwa di Kota Lhokseumawe, dengan asumsi pendapatan X 1 , tingkat pendidikan X 2 , jam kerja X 3 , usia kawin pertama X 4 , dan pemakaian alat kontrasepsi X 5 dianggap konstan. 3. Variabel bebas tingkat pendidikan X 2 memiliki koefisien regresi b 2 sebesar 0,242 menunjukkan pengaruh tingkat pendidikan yang bernilai positif +. Artinya, apabila tingkat pendidikan naik 1 tahun, maka akan menyebabkan kenaikan pula terhadap fertilitas sebesar 0,242 jiwa di Kota Lhokseumawe, dengan asumsi pendapatan X 1 , tingkat pendidikan X 2 , jam kerja X 3 , usia kawin pertama X 4 , dan pemakaian alat kontrasepsi X 5 dianggap konstan. 4. Varibel bebas jam kerja X 3 memiliki koefisien regresi b 3 sebesar -0,157 menunjukkan pengaruh jam kerja yang bernilai negatif -. Artinya, apabila jam kerja bertambah 1 jam per hari, maka akan menyebabkan turunnya fertilitas sebesar 0,157 jiwa di Kota Lhokseumawe, dengan asumsi pendapatan X 1 , tingkat pendidikan X 2 , jam kerja X 3 , usia kawin pertama X 4 , dan pemakaian alat kontrasepsi X 5 dianggap konstan. 5. Variabel bebas usia kawin pertama X 4 memiliki koefisien regresi b 4 sebesar -0,070 menunjukkan pengaruh usia kawin pertama yang bernilai Universitas Sumatera Utara 48 negatif -. Artinya, apabila usia kawin pertama bertambah 1 tahun, maka akan menyebabkan penurunan fertilitas sebesar 0,070 jiwa di Kota Lhokseumawe, dengan asumsi pendapatan X 1 , tingkat pendidikan X 2 , jam kerja X 3 , usia kawin pertama X 4 , dan pemakaian alat kontrasepsi X 5 dianggap konstan. 6. Variabel bebas pemakaian alat kontrasepsi X 5 memiliki koefisien regresi b 5 sebesar -0,682 menunjukkan pengaruh pemakaian alat kontrasepsi yang bernilai negatif -. Artinya, apabila pemakaian alat kontrasepsi meningkat 1 orang, maka akan menyebabkan terjadinya penurunan fertilitas sebesar 0,682 jiwa di Kota Lhokseumawe, dengan asumsi pendapatan X 1 , tingkat pendidikan X 2 , jam kerja X 3 , usia kawin pertama X 4 , dan pemakaian alat kontrasepsi X 5 dianggap konstan.

4.2.3 Uji Statistik