Teori Fertilitas Landasan Teori

13

2.1.1.7 Teori Michael Thomas Sadler dan Doubleday

Kedua ahli ini adalah penganut teori fisologis. Sadler mengemukakan, bahwa daya reproduksi manusia dibatasi oleh jumlah penduduk yang ada di suatu negara atau wilayah. Jika kepadatan penduduk tinggi, daya reproduksi manusia akan menurun, sebaliknya jika kepadatan penduduk rendah, daya reproduksi manusia akan meningkat. Jika Sadler mengatakan bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan tingkat kepadatan penduduk, maka Doubleday berpendapat, bahwa daya reproduksi penduduk berbanding terbalik dengan bahan makanan yang tersedia. Kenaikan kemakmuran menyebabkan turunnya daya reproduksi manusia. Menurut Doubleday, kekurangan bahan makanan merupakan perangsang bagi daya reproduksi manusia, sedangkan kelebihan pangan justru merupakan faktor pengekang perkembangan penduduk. Golongan masyarakat berpendapatan rendah, seringkali terdiri dari penduduk dengan keluarga besar, sebaliknya masyarakat berpendapatan tinggi biasanya jumlah keluarganya kecil.

2.1.2 Teori Fertilitas

Fertilitas merupakan salah satu komponen yang dapat mempengaruhi perubahan jumlah penduduk dan komposisi penduduk dalam suatu negara. Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain, fertilitas ini menyangkut banyaknya bayi yang lahir hidup. Fertilitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk, sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada perubahan penduduk dan reproduksi manusia Hatmadji, 1971. Universitas Sumatera Utara 14 Menurut Ida Bagoes Mantra 2000, faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya fertilitas dapat dibagi menjadi dua, yaitu faktor demografi dan faktor non-demografi. Faktor demografi diantaranya adalah; struktur umur, struktur perkawinan, umur kawin pertama, paritas, disrupsi perkawinan, dan proporsi yang kawin. Sedangkan faktor non-demografi antara lain; keadaan ekonomi penduduk, tingkat pendidikan, perbaikan status perempuan, urbanisasi dan industrialisasi. Dr.Davis dan Dr.Blake dalam Ida Bagoes Mantra, 2000 dalam tulisannya berjudul The Social Structure of Fertility: An Analitical Framework, menyatakan bahwa faktor-faktor sosial mempengaruhi fertilitas melalui variabel antara Gambar 2.1 Gambar 2.1 Skema dari Faktor Sosial yang Mempengaruhi Fertilitas Lewat Variabel Antara. Sumber : Davis dan Blake dalam Ida Bagoes Mantra, 2000 Davis dan Blake menyebutkan 11 variabel antara lain dikelompokkan sebagai berikut. 1 Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan hubungan kelamin pada usia reproduksi; a. Umur memulai hubungan kelamin, b. Selibat permanen, yaitu proporsi wanita yang tidak pernah mengadakan hubungan kelamin, c. Lamanya masa reproduksi yang hilang, karena: i. Perceraian, perpisahan, atau ditinggal pergi oleh suami ii. Suami meninggal dunia, Faktor Sosial Variabel Antara Fertilitas Universitas Sumatera Utara 15 d. Abstinensi sukarela, e. Abstinensi karena terpaksa impotensi, sakit, berpisah sementara yang tidak bisa dihindari, f. Frekuensi hubungan seks tidak termasuk abstinensi. 2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kemungkinan konsepsi; a. Kesuburan dan kemandulan biologis fekunditas dan infekunditas yang tidak disengaja, b. Menggunakan atau tidak menggunakan alat-alat kontrasepsi i. Cara kimiawi dan cara mekanis ii. Cara-cara lain seperti metoda ritma dan senggama terputus, c. Kesuburan dan kemandulan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor disengaja, misalnya strerilisasi. 3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kehamilan dan kelahiran selamat; a. Kematian janin karena faktor-faktor yang tidak disengaja, b. Kematian janin karena faktor-faktor disengaja. Kesebelas faktor-faktor itu masing-masing dapat mempunyai akibat negatif dan positif terhadap fertilitas. Adapun dua macam pendekatan dalam melakasanakan pengukuran fertilitas menurut Hatmadji 1971, yaitu Yearly Performance current fertility dan Reproductive History cummulative fertility. 1 Yearly Performance current fertility Universitas Sumatera Utara 16 Mencerminkan fertilitas dari suatu kelompok penduduk atau berbagai kelompok penduduk untuk jangka waktu satu tahun. Ini yang disebut current fertility. Yearly Performance terdiri dari: a. Angka Kelahiran Kasar atau Crude Birth Rate CBR Angka kelahiran kasar didefinisikan sebagai banyaknya kelahiran hidup pada suatu tahun tertentu tiap 1000 penduduk pada pertengahan tahun. Rumus: Dimana: CBR = Crude Birth Rate atau Angka Kelahiran Kasar Pm = Penduduk pertengahan tahun k = Bilangan konstan yang biasanya bernilai 1.000 B = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu b. Angka Kelahiran Umum atau General Fertility Rate GFR GFR adalah banyaknya kelahiran tiap seribu wanita yang berumur 14-59 atau 15-44 tahun. Rumus: Atau Dimana: GFR = Angka Kelahiran Umum B = Jumlah kelahiran CBR= B Pm ×k � = Jumlah kelahiran pada tahun tertentu Jumlah penduduk wanita umur 1 − 9 pada pertengahan tahun × � � = � �� 1 − 9 × � Universitas Sumatera Utara 17 Pf 15-49 = Jumlah penduduk perempuan umur 15-49 tahun pada pertengahan tahun c. Angka Kelahiran menurut kelompok umur atau Age Specific Fertility Rate ASFR ASFR adalah banyaknya kelahiran tiap seribu wanita pada kelompok umur tertentu. Rumus: Dimana: Bi = Jumlah kelahiran bayi pada kelompok umur i Pfi = Jumlah perempuan kelompok umur i pada pertengahan tahun k = Angka konstanta, biasanya 1.000 d. Angka Kelahiran Total atau Total Fertility Rate TFR TFR adalah jumlah dari ASFR, dengan catatan bahwa umur dinyatakan dalam satu tahunan. Rumus: i= 1, 2,… Dimana: ASFR = Angka kelahiran menurut kelompok umur i = Kelompok umur 5 tahunan, dimulai dari 15-19 2 Reproductive History cummulative fertility e. Jumlah Anak yang Pernah Dilahirkan atau Children Ever Born CEB ASFRi = Bi Pfi × k TFR=5 ∑ ASFRi 7 i=1 Universitas Sumatera Utara 18 CEB mencerminkan banyaknya kelahiran sekelompok atau beberapa kelompok wanita selama reproduksinya;dan disebut juga paritas. Rumus: Dimana: CEBi = Jumlah anak yang dilahirkan hidup oleh kelompok umur i P i f = Jumlah wanita pada kelompok umur i f. Child Woman Ratio CWR CWR adalah hubungan dalam bentuk rasio antara jumlah anak di bawah lima tahun dan jumlah penduduk wanita usia reproduksi. Rumus: Dimana: P 0-4 = Jumlah penduduk umur 0-4 tahun P f 15-49 = Jumlah wanita umur 15-49 tahun k = Bilangan konstan, biasanya 1.000

2.1.3 Pengaruh Pendapatan terhadap Fertilitas