35
yang semakin menyadari pentingnya menerapkan program good corporate governance GCG sebagai bagian dari strategi bisnisnya. Hal tersebut merupakan
suatu faktor yang dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Masalah corporate governance muncul karena terjadinya pemisahan antara kepemilikan dan
pengendalian perusahaan. Pemisahan ini didasarkan pada teori agency agency problem
2.5.1 Teori Keagenan Agency Theory
Menurut Brigham Houston 2006: 26-31 para manajer diberi kekuasaan oleh pemilik perusahaan, yaitu pemegang saham, untuk
membuat keputusan, dimana dalam hal ini menciptakan potensi konflik kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan agency theory.
hubungan keagenan agency relationship terjadi ketika satu atau lebih individu, yang disebut sebagai prinsipal menyewa individu atau organisasi
lain, yang disebut sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa dan mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen
tersebut. Jensen dan Meckling 1976 mendefenisikan hubungan keagenan
sebagai suatu kontrak antara manajer agent dan pemilik principal perusahaan. Satu atau lebih principal memberi wewenang dan otoritas
kepada agent untuk melakukan kepentingan. Dalam suatu korporasi, yang disebut prinsipal adalah pemegang saham dan yang dimaksud agen adalah
manajemen yang mengelola perusahaan.Agency theory muncul berdasarkan adanya fenomena pemisahan antara pemilik perusahaan
Universitas Sumatera Utara
36
pemegang sahamowner dengan para manajer yang mengelola perusahaan.Menurut Shleifer dan Vishny 1997 corporate governance
merupakan suatu sistem yang mengatur dan mengendalikan perusahaan yang diharapkan dapat memberikan dan meningkatkan nilai perusahaan
kepada pemegang saham. Sedangkan FCGI Forum for Corporate Governance in Indonesia menjelaskan bahwa tujuan dari corporate
governance adalah untuk menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan Stakeholder .
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Midiastuti 2003 di Indonesia kepemilikan manajerial mampu menjadi mekanisme good
corporate governance yang mampu mengurangi masalah ketidakselarasan kepentingan antara manajer dengan pemilik atau pemegang saham atau
dapat dikatakan semakin meningkat proporsi kepemilikan saham manajerial maka semakin baik kinerja dan nilai perusahaan. Good
corporate governace dikatakan dapat menciptakan nilai tambah karena dengan menerapkan good corporate governance diharapkan perusahaan
akan memiliki nilai perusahaan dan kinerja yang baik sehingga dapat menciptakan nilai tambah dan meningkatkan nilai perusahaan yang dapat
memberikan keuntungan dari para pemegang saham atau pemilik perusahaan
2.5.2 Manfaat Good Corporate Governance