26
2.2 Return on Equity ROE
Selain laporan informasi keuangan yang diwajibkan yang didalamnya termasuk return on equity ROE, return on asset ROA, perusahaan juga
melakukan pengungkapan yang bersifat sukarela yaitu pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan disebut juga corporate social responsibility CSR dan
tata kelola perusahaan yang baik atau disebut juga good corporate governance GCG pada laporan tahunan perusahaan. Hal ini bertujuan untuk menilai
perusahaan yang bersangkutan.
Return of equity ROE merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisiensi suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya.
Efektifitas apabila manajemen memilki kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau suatu alat yang tepat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Efisiensi diartikan sebagai rasio perbandingan antara masukan dan keluaran yaitu dengan masukan tertentu memperoleh keluaran yang optimal.
Hanafi dan Halim 1996 menyatakan bahwa return on asset ROE merupakan ukuran profitabilitas dari sudut pandangan pemegang saham. Salah
satu alasan utama perusahaan beroperasi adalah menghasilkan laba dari peningkatan harga saham yang bermanfaat bagi para pemegang saham.
Keberhasilan perusahaan dinilai dari peningkatan harga saham yang akan menghasilkan laba bagi para pemegang saham. Alasan ini adalah angka kinerja
keuangan yang berhasil dicapai. Kinerja keuangan ROE dalam penelitian ini dihitung dengan laba bersih setelah pajak dibagi total ekuitas dikali seratus persen.
Universitas Sumatera Utara
27
2.3 Profitabilitas ROA
Menurut Ang 1997 dalam Wahidahwati 2002 bahwa rasio profitabilitas atau rasio rentabilitas menunjukan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
keuntungan profit. Keuntungan yang layak dibagikan kepada para pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan pajak. Semakin besar keuntungan
yang diperoleh semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayarkan dividennya, profitabilitas merupakan pertimbangan yang penting bagi investor
dalam keputusan investasinya. Nilai perusahaan dengan profitabilitas memiliki hubungan yang erat karena profitabilitas merupakan suatu tindakan prestasi
perusahaan atas pendapatan laba profit perusahaan sehingga dapat mengembangkan perusahaannya ke level yang lebih tinggi lagi.
Profitabilitas secara teoritis menurut Kokobu 2001 menyatakan bahwa terdapat hubungan yang positif antara kinerja ekonomi suatu perusahaan dengan
pengungkapan tanggung jawab sosial. Hal ini dikaitkan dengan teori Agency dengan premis bahwa perolehan laba yang semakin besar akan membuat
perusahaan mengungkapkan informasi sosial yang lebih luas. Konflik keagenan yang terjadi akibat pemisahan peran dan perbedaan
kepentingan antara pihak agen dan prinsipal dapat mempengaruhi kualitas laba perusahaan. Melalui manajemen laba, pihak manajemen berusaha melaporkan
laba secara oportunis untuk memaksimumkan kepentingan pribadinya dan bukan demi kepentingan prinsipal. Rendahnya kualitas laba akan membuat kesalahan
pembuatan keputusan para pemakainya seperti investor dan kreditor, sehingga nilai perusahaan akan berkurang Siallagan dan Machfoedz, 2006. Profitabilitas
Universitas Sumatera Utara
28
dalam penelitian ini dihitung dengan laba bersih yang diperoleh perusahaan setelah dikurangi pajak dibagi total aktiva.
2.4 Corporate social responsibility CSR