24
2.1.1 Teori-teori nilai perusahaan.
Nilai perusahaan merupakan gambaran dari kesejahteraan pemegang saham, semakin tinggi nilai perusahaan maka dapat menggambarkan
semakin sejahtera pula pemiliknya. Tujuan utama yang ingin dicapai perusahaan adalah memaksimumkan nilai perusahaan. Hal tersebut
tercermin dari harga sahamnya Fama,1978 dalam Wahyudi dan Pawestri, 2006. Akan tetapi dibalik tujuan tersebut masih terdapat konflik antara
pemilik perusahaan dengan penyedia dana sebagai kreditur. Jika perusahaan berjalan lancar, maka nilai saham perusahaan akan meningkat,
sedangkan nilai hutang perusahaan dalam bentuk obligasi tidak terpengaruh sama sekali. Jadi dapat disimpulkan bahwa nilai dari saham
kepemilikan bisa merupakan indeks yang tepat untuk mengukur tingkat efektifitas perusahaan. Menurut Nurlela dan Islahuddin 2008 mereka
berpendapat bahwa nilai perusahaan adalah nilai pasar karena dapat memberikan kemakmuran kepada pemegang saham secara maksimum
apabila harga saham perusahaan meningkat, semakin tinggi harga saham, maka makin tinggi kemakmuran pemegang saham. Untuk mencapai nilai
perusahaan umumnya para pemodal menyerahkan pengelolaaanya kepada para profesional. Para profesional diposisikan sebagai manajer maupun
komisaris.Teori lain menyatakan bahwa nilai perusahaan menggambarkan seberapa baik atau buruk manajemen mengelola kekayaannya, hal ini bisa
dilihat dari pengukuran kinerja keuangan yang diperoleh. Menurut Sri Rahayu;2010 Suatu perusahaan akan berusaha untuk memaksimalkan
Universitas Sumatera Utara
25
nilai perusahaannya. Peningkatan nilai perusahaan biasanya akan ditandai dengan naiknya harga saham dipasar. Ada juga yang mendefenisikan nilai
perusahaan sebagai nilai pasar. Karena nilai perusahaan yang dapat memberikan kemakmuran pemegang saham secara maksimum apabila
harga saham perusahaan meningkat. Semakin tinggi harga saham, makin tinggi kemakmuran pemegang saham.
Menurut Sukamulja 2004 menyatakan bahwa salah satu rasio yang dinilai dapat memberikan informasi yang baik adalah Tobin’s Q. Rasio ini
dinilai dapat menjelaskan berbagai fenomena dalam kegiatan perusahaan, misalnya terjadi perbedaan crossectional dalam pengambilan keputusan
investasi dan diversifikasi, hubungan antara kepemilikan saham manajemen dan nilai perusahaan, hubungan antara kinerja manajemen
dengan keuntungan dalam akusisi, dan kebijakan pendanaan, dividen, dan kompensasi. Samuel 2000, menjelaskan bahwa enterprise value EV
atau dikenal juga dengan nilai perusahaan firm value merupakan konsep penting bagi investor, karena merupakan indikator bagi pasar menilai
perusahaan secara keseluruhan. Menurut Hasnawati 2005, mengatakan bahwa nilai perusahaan
dipengaruhi oleh faktor keputusan pendanaan, kebijakan dividen,faktor ekstenal perusahaan seperti tingkat inflasi, kurs mata uang
asing,pertumbuhan ekonomi,politik, dan phsycology pasar. Dalam penelitian ini penulis menggunakan rasio PBV dalam menilai nilai dari
perusahaan tersebut
Universitas Sumatera Utara
26
2.2 Return on Equity ROE