58 Latihan berbagai kebudayaan dan menjadi kebanggan masyarakat Kampung Kemili tentunya,
namun belum difungsikan secara optimal.
Era repormasi dan demokratis seperti sekarang ini berpeluang besar menggusur nilai- nilai budaya leluhur serta bercampur aduknya aneka ragam kebudayaan, sehingga
berimplikasi negatif terhadap ketahanan budaya daerah. Jika hal ini terus dibiarkan dikhawatirkan akan terjadi pandangkalan nila-nilai moral dan nilai-nilai leluhur budaya yang
berakibat merosotnya harga diri dan martabat masyarakat daerah.
Asimilasi kebudayaan lokal terhadap budaya yang datang dari luar Kampung Kemili haruslah berimplikasi positif terhadap upaya pengembangan dan pembangunan di kabupaten
ini. Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kebudayaan kedepan adalah bagaimana menjadikan budaya-budaya luar sebagai pendukung percepatan pencapaian tujuan
pembangunan, dengan menolak budaya-budaya luar yang negatif yang tidak sesuai dengan syariat islam, dan menerima unsur-unsur budaya luar yang positif. Oleh karena itu,
bagaimana membentuk daya tangkal swakarsa di tengah-tengah masyarakat merupakan tantangan yang harus dihadapi.
4.3.5 Keadaan Ekonomi Penduduk Kampung Kemili Tabel 4.6
Tingkat Kesejahteraan Penduduk dalam KKJiwa No
Kategori Frekuensi
Persentase
1 2
3 4
Kaya Sedang
Kurang Mampu Rumah Tangga Miskin
420 KK 1680 KK
448 KK 280 KK
14,85 59,40
15,84 9,9
Total 2828 KK
100 Sumber: Kantor Kecamatan Bebesen, 2014
Universitas Sumatera Utara
59 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa mayoritas
penduduk di Kampung Kemili memiliki ekonomi sedang yaitu terdapat 1680 KK dengan persentase 59,40. Sedang diartikan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari namun
tidak memiliki saving atau tabungan untuk jangka panjang kehidupan. Masyarakat kurang mampu menempati urutan kedua dengan jumlah 448 KK dengan persentase 15,84.
Kategori kurang mampu diartikan untuk kebutuhan sehari-hari atau membeli sembako masih sangat sulit dengan meminjam uang koperasi.
Sektor Micro Finance
Besarnya peluang pasar dan potensi kampung yang berada disentral kota menjadi momen utama program Kampung Kemili dalam meningkatkan perekonomian kampung.
Badan Usaha Milik kampung BUMK merupakan kendaraan yang akan membawa income kampung. Letak kampung Kemili yang sangat strategis untuk menjadikannya sebagai modal
pembangunan dan peluang bisnis kampung melalui usaha pasar kampung minsalnya yang akan dikelola dengan manajemen yang baik dan terarah.
Kampung Kemili akan membentuk Badan Usaha Milik Kampung BUMK, badan tersebut akan berfungsi sebagai salah satu lembaga kampung yang akan mengelola berbagai
jenis usaha dengan manajemen profesional yang diatur dan ditetapkan dalam qanum Kampung Kemili. Adapun berbagai jenis usaha dan kegiatan bisnis kampung yang punya
potensi untuk dikembangkan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Kampung BUMK tersebut adalah:
a. Pengelolaan Ruko atau Pasar Kampung
b. Pengelolaan Unit Simpan Pinjam Kapung
c. Pengelolaan Perpakiran
d. Pengelolaan Kegiatan Swakelola Pembangunan Kampung
Universitas Sumatera Utara
60 e.
Pengelolaan Badan Usaha Pemerintahan Kabupaten yang berada diwilayah kampung Kemili
Pengelolaan asset kampung secara baik dan terarah melalui suatu badan resmi kampung yang di tetapkan dalam aturan atau qanun kampung merupakan cikal cikal bakal
terciptannya “kampung mandiri dan Bermartabat” seperti tertuang dalam visi dan misi kampung kemili untuk merencanakan pembangunan jangka menengah kampung RPJMK
kedepan.
4.4 Sarana dan Prasarana