Keadaan Penduduk Kampung Kemili Sarana dan Prasarana

52 Bagan 4.1 Struktur Organisasi RGM Kampung Kemili

BAB V ANALISIS DATA

Sumber: Kantor Kampung Kemili

4.3 Keadaan Penduduk Kampung Kemili

Menurut data penduduk tahun 2014, jumlah penduduk Kampung Kemili 2800 kepala keluarga. Komposisi dari 3325 orang laki-laki dan 6175 orang perempuan dari total 9590 jiwa. Untuk mengetahui lebih jelas rincian penduduk Kampung Kemili dpat dilihat pada tabel

4.3 berikut ini: KETUA RGM

DRS. ALAM SYUHADA WAKIL KETUA Drs. ANTONIS ANGGOTA SA’DIYAH ANGGOTA REJEKINA PUTRI ANGGOTA GEMPAR ALAM ANGGOTA USIA FAJRI ANGGOTA JANUR’AINI ANGGOTA SUMARNI ANGGOTA Ir. IKA SAPUTRA ANGGOTA M. DJAMLI ANGGOTA ARMAJA, S.Pd Universitas Sumatera Utara 53 Tabel 4.3 Kependudukan Kampung No Uraian Jumlah KK Jenis Kelamin Jumlah Jiwa Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 5 Penduduk RTM Balita Lansia Janda atau duda 2800 250 3325 6175 9590 950 2800 475 400 Sumber: Kantor Kecamatan Bebesen, 2014 Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa jumlah jiwa Kampung Kemili sebanyak 9590 jiwa yang terdiri dari 950 jiwa rumah tangga miskin, 2800 jiwa balita, 475 jiwa dan 400 janda atau duda. Dapat dilihat disini angka kelahiran sangat tinggi, dimana pernikahan muda tersebut telah menjadi tradisi dimana seusai pendidikan 9 tahun atau 12 tahun anak-anak telah diizinkan menikah muda. Selain itu tingginya angka seks bebas membuat kehamilan diluar nikah sangat tinggi. Universitas Sumatera Utara 54

4.3.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian Tabel 4.4

Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian No Uraian Frekuensi Persentase 1 2 3 4 5 6 7 8 9 Total Petani Pedagang Pegawai Pertukangan Sopir Pekerjaan bengkel Pengrajinanindustri rumah tangga Wiraswasta TNIPOLRI 2850 3800 2850 475 5 6 8 169 29 10192 27,9 37,2 27,9 4,6 0,04 0,05 0,07 1,65 0,285 100 Sumber: Kantor Kecamatan Bebesen, 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.4 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk Kampung Kemili bermata pencaharian petani dan pegawai. Masih asrinya suasana Kampung Kemili dengan ladang dan sawah-sawah, membuat masyarakat disana banyak yang menjadi petani. Sawah-sawah yang dimiliki ada yang milik pribadi ataupun milik pemerintah namun dikerjakan oleh penduduk setempat. Selain itu pegawai merupakan sebuah profesi yang juga banyak digeluti oleh penduduk Kampung Kemili. Nepotisme dan dinasti masih sangat kental di kampung ini sehingga seseorang bisa bekerja di sebuah kantor pemerintahan jika ada kerabat atau kenalan. Universitas Sumatera Utara 55

4.3.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tamatan Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan dalam pendidikan, akan mendorong kepedulian dan peran serta masyarakat dalam pembangunan. Penyediaan seranan dan prasarana pendidikan yang memadai merupakan salah satu kewajiban pokok yang harus dilaksanakan oleh setiap level pemerintahan. Hal ini di karenakan tingkat pendudukan yang dimiliki merupakan indikator penting dalam menetukan kemajuan di suatu daerah. Sebagai salah satu kampung yang berada disentral kabupaten, kemili memiliki sejumlah tenaga skill dan SDM yang tinggi baik yang berkecimpung di dalam pemerintahan atau beradaptasi dengan wirausaha lainnya, dan ini merupakan asset kampung yang tak ternilai harganya, namun sampai saat ini bebesen belum memiliki lembaga pendidikan sendiri yang dikelola secara professional dan manejerial oleh lembaga kampung untuk menjadi wabah motivasi peningkatan SDM dan income pendapatan tetap kampung. Walaupun kebutuhan akan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan bukan menjadi hal yang sangat menkampung untuk dipenuhi karena lokasi kampung kemili berada disentral kabupaten dan sangat memudahkan bagi anak-anak untuk menjakau kebutuhan pendidikan sekolah mulai dari PAUD, TK, SD, SLTP, SMA dan juga universitas. Namun lembaga pendidikan professional dan terpadu kampung yang akan membina generasi muda menjadi kebutuhan mutlak dan menjadi prioritas kebutuhan kampung, dimana kehadiran lembaga pendidikan tersebut diharapkan akan mampu mengarahkan dan mendongkrak pendidikan generasi muda kampung kearah yang lebih baik. Data penduduk berdasarkan tamatan pendidikan disajikan pada tabel 4.5 berikut ini: Universitas Sumatera Utara 56 Tabel 4.5 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tamatan Pendidikan No Tamatan Jumlah Frekuensi Laki-laki Perempuan 1 2 3 4 SDSederajat SLTPSederajat SMASederajat Perguruan Tinggi 95 118 1425 712 380 357 4275 2138 475 475 5700 2850 Total 2350 7150 9500 Sumber: Kantor Kecamatan Bebesen, 2014 Berdasarkan data yang telah disajikan pada tabel 4.5 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di Kampung Kemili merupakan tamatan Sekolah Menengah Atas yaitu 5700 jiwa dimana berjenis kelamin laki-laki 1425 jiwa dan 4275 berjenis kelamin perempuan. Kesdaran penduduk akan sebuah pendidikan di Kampung Kemili dinilai cukup tinggi dimana 50 dari penduduknya menamatkn belajar 12 tahun.

4.3.3 Keadaan Sosial Penduduk Kampung Kemili

Masalah keluarga sejahtera dan kesejahteraan sosial adalah masalah interaksi antara manusia dan lingkungan sosialnya dengan segala kompleksitas dan implikasinya. Berbagai usaha peningkatan keluarga sejahtera dan kesejahtraan sosial yang dilaksnankan pemerintah kampung, masyarakat, dan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM tidak lain adalah untuk mengatasi berbagai maslah sosial yang lebih nyata dan luas. Seperti kemiskinan, tuna sosial, kriminalitas, kemaksiatan dan kegiatan amoral lainnya. Kendati telah ada berbagai usaha untuk meningkatkan kesejahteraan sosial, namun tingkat kesejahteraan yang dicapai masi jauh dari yang di harapkan. Krisis ekonomi yang Universitas Sumatera Utara 57 belum pulih sepenuhnya, ditambah lagi dengan situasi pasca konplik telah menyababkan kondisi kesejahteraan sosial masyarakat di daerah ini semakin memprihatinkan. Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial saat ini adalah bagaimana mencegah bertambahnya masalah sosial, khususnya adalah masalah kemiskinan, disamping bagaimana pula mewujudkan rasa aman dan upaya perlindungan sosial bagi masyarakat dapat dioptimalkan. Selain itu bagaimana mengedepankan partisipasi masyarakat dengan menggali dan mengembangkan kepedulian sosial, seperti kesetiakawaan sosial, dan sikaf gotong royong sehingga dapat membantu mengatasi berbagai masalah sosial.

4.3.4 Keadaan Budaya Kependudukan Kampung Kemili

Penduduk kampung kemili terdiri atas beberapa suku, seperti Gayo, Aceh, Jawa, minang, Alas, Batak dan lain-lain, namun keseragaman penduduk tersebut membuat kemili sebagai kampung yang mempunyai nilai peradaban yang tinggi dengan tingkat keramah tamahan penduduknya yang saling menghargai satu sama lain serta didukung oleh Seni dan Budaya. Namun keseragaman seni dan peradaban yang dimiliki akibat campuran berbagai suku sering membuat Sastra tradisional dan kesenian khas penduduk local hamper tidak dikenal lagi, untuk menghindari tersolirnya budaya lokal, pemerintah Aceh Tengah yang didukung oleh Lembaga Adat dan Seni Gayo terus menggelar perlombaan secara periodik sehingga akan mendorong tumbuhnya minat mencipta di kalangan seniman dan budayawan. Rumah adat yang terletak di kampung kemili menjadi sentral kegiatan seni dan tradisi masyarakat gayo dan merupakan wadah menghimpun bakat dan kreasi muda. Pembinaan, pelatihan dan seragam kesenian yang diperlukan demi kelestariannya Kesenian dan Budaya yang ada serta Pembangunan Umah Edet merupakan prasaran sebagai tempat atau sanggar Universitas Sumatera Utara 58 Latihan berbagai kebudayaan dan menjadi kebanggan masyarakat Kampung Kemili tentunya, namun belum difungsikan secara optimal. Era repormasi dan demokratis seperti sekarang ini berpeluang besar menggusur nilai- nilai budaya leluhur serta bercampur aduknya aneka ragam kebudayaan, sehingga berimplikasi negatif terhadap ketahanan budaya daerah. Jika hal ini terus dibiarkan dikhawatirkan akan terjadi pandangkalan nila-nilai moral dan nilai-nilai leluhur budaya yang berakibat merosotnya harga diri dan martabat masyarakat daerah. Asimilasi kebudayaan lokal terhadap budaya yang datang dari luar Kampung Kemili haruslah berimplikasi positif terhadap upaya pengembangan dan pembangunan di kabupaten ini. Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kebudayaan kedepan adalah bagaimana menjadikan budaya-budaya luar sebagai pendukung percepatan pencapaian tujuan pembangunan, dengan menolak budaya-budaya luar yang negatif yang tidak sesuai dengan syariat islam, dan menerima unsur-unsur budaya luar yang positif. Oleh karena itu, bagaimana membentuk daya tangkal swakarsa di tengah-tengah masyarakat merupakan tantangan yang harus dihadapi.

4.3.5 Keadaan Ekonomi Penduduk Kampung Kemili Tabel 4.6

Tingkat Kesejahteraan Penduduk dalam KKJiwa No Kategori Frekuensi Persentase 1 2 3 4 Kaya Sedang Kurang Mampu Rumah Tangga Miskin 420 KK 1680 KK 448 KK 280 KK 14,85 59,40 15,84 9,9 Total 2828 KK 100 Sumber: Kantor Kecamatan Bebesen, 2014 Universitas Sumatera Utara 59 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa mayoritas penduduk di Kampung Kemili memiliki ekonomi sedang yaitu terdapat 1680 KK dengan persentase 59,40. Sedang diartikan mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari namun tidak memiliki saving atau tabungan untuk jangka panjang kehidupan. Masyarakat kurang mampu menempati urutan kedua dengan jumlah 448 KK dengan persentase 15,84. Kategori kurang mampu diartikan untuk kebutuhan sehari-hari atau membeli sembako masih sangat sulit dengan meminjam uang koperasi. Sektor Micro Finance Besarnya peluang pasar dan potensi kampung yang berada disentral kota menjadi momen utama program Kampung Kemili dalam meningkatkan perekonomian kampung. Badan Usaha Milik kampung BUMK merupakan kendaraan yang akan membawa income kampung. Letak kampung Kemili yang sangat strategis untuk menjadikannya sebagai modal pembangunan dan peluang bisnis kampung melalui usaha pasar kampung minsalnya yang akan dikelola dengan manajemen yang baik dan terarah. Kampung Kemili akan membentuk Badan Usaha Milik Kampung BUMK, badan tersebut akan berfungsi sebagai salah satu lembaga kampung yang akan mengelola berbagai jenis usaha dengan manajemen profesional yang diatur dan ditetapkan dalam qanum Kampung Kemili. Adapun berbagai jenis usaha dan kegiatan bisnis kampung yang punya potensi untuk dikembangkan dan dikelola oleh Badan Usaha Milik Kampung BUMK tersebut adalah: a. Pengelolaan Ruko atau Pasar Kampung b. Pengelolaan Unit Simpan Pinjam Kapung c. Pengelolaan Perpakiran d. Pengelolaan Kegiatan Swakelola Pembangunan Kampung Universitas Sumatera Utara 60 e. Pengelolaan Badan Usaha Pemerintahan Kabupaten yang berada diwilayah kampung Kemili Pengelolaan asset kampung secara baik dan terarah melalui suatu badan resmi kampung yang di tetapkan dalam aturan atau qanun kampung merupakan cikal cikal bakal terciptannya “kampung mandiri dan Bermartabat” seperti tertuang dalam visi dan misi kampung kemili untuk merencanakan pembangunan jangka menengah kampung RPJMK kedepan.

4.4 Sarana dan Prasarana

Seperti halnya pembangunan desa di seluruh Indonesia, pembangunan perdesaan haruslah dilihat sebagai upaya mempercepat pembanguan perdesaan melalui penyediaan prasarana dan sarana. Penyediaan prasarana dan sarana yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat yang berpengaruh pada upaya mempercepat pembangunan ekonomi daerah efektif dan kokoh. Adapun Saranan dan Prasarana di Kampung Kemili dpat disajikan pada tabel 4.7 berikut ini, yaitu: Universitas Sumatera Utara 61 Tabel 4.7 Fasilitas Sosial Kampung No 1 Jenis Fasilitas 2 Jumlah Unit 3 Penggunaan Fasilitas 4 1 Fasilitas Agama a. Mesjid b. Meusanah c. TPQ 4 unit 5 unit 2 unit Tempat beribadah – aktif Tempat beribadah – aktif Tempat pengajian – aktif 2 Fasilitas Pemerintahan Balai Desa 1 unit Tempat Administrasi desa 3 Fasilitas olahraga Lapangan bola volley 2 unit Tidak aktif Sumber: Sumber: Kantor Kecamatan Bebesen, 2014 Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4.6 dapat diketahui bahwa Agama Islam sangat kental di Kampung Kemili, ini dibuktikan dengan dominannya fasilitas keagamaan dibandingkan dengan fasilitas lainnya. Dalam rangka meningkatkan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta dukungan pelaksanaan Syari ‟at Islam di Kampung Kemili tersedia tempat ibadah sebanyak 9 unit, yang terdiri dari 3 unit Masjid dan 6 Meunasah yang dapat menjadi pusat kajian Al Qur‟an dan pendidikan Agama anak-anak TPA serta pengajian rutinitas seperti BKMT baik tingkat Kampung dan Kecamatan. Kegiatan tersebut berjalan lancar namun semua fasilitas sarana prasarana keagamaan masih sangat sederhana sehingga untuk kelangsungan peribadatan perlu pembangunan dan perehaban. Selain itu di Kampung Kemili juga memiliki 1 unit balai desa yang digunakan untuk kegiatan pemerintahan, serta 2 unit lapangan bola volley yang sifatnya tidak aktif, hal ini dikarenakan kurangnya minat para remaja dengan kegiatan olahrahga. Segi Pemuda dan olahraga, Universitas Sumatera Utara 62 pembinaan pemuda dan olahraga di kampung kemili masi perlu di tingkatkan mengingat potensi dalam bidang olahraga seperti sepak bola, volley sangat baik dengan telah tersediannya sarana olah raga yang sangat baik, namun kesadaran akan sangat pentingnya berolahraga sangatlah kurang, hal ini tidak terlepas oleh pengaruh kondisi alam dan kebiasaan sebelumnya yang sudah melekat. Kegiatan olahraga hanya dilakukan pada saat akan diadakannya pada hari-hari besar, itupun hanya sebatas menyemarakkan dan berpartisipasi. Kegiatan pemudan dan Olahraga akan terkoodinir dengan baik dan mengarah apabila didukung oleh kesatuan pemuda yang selama ini agak sedikit memudar, program pembinaan dan pelatihan kesatuan pemuda dan olahraga kampung juga menjadi target kampung, dengan harapan nantinya akan lahir bibit-bibit olahragawan yang berprestasi serta jauh dari pengaruh obat-obatan dan kriminal. Tabel 4.8 Sarana Kesehatan Di Kampung Kemili No Sarana Kesehatan Jumlah Unit Keterangan Kondisi 1 2 3 Rumah Sakit Pukesmas Toko Obata tau Apotik 1 1 1 Baik Baik Baik Total 3 Baik Sumber: Kantor Kepala Kampung Kemili Kesehatan merupakan salah satu faktor penunjang kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan tabel 4.8 dapat diketahui bahwa kebutuhan kesehatan masyarakat di Kampung Kemili cukup terpenuhi. Hal ini didukung dengan ketersediaan sarana kesehatan di masyarakat yang cukup memadai. Pembangunan kesehatan merupakan salah satu sektor penting dan tak ternilai harganya, pengetahuan dan tingkat kesadaran masyarakat kampung Universitas Sumatera Utara 63 kemili dalam hal menjaga kesehatan sudah sangat baik, namun persoalan pertaman yang mengancam selama ini adalah tidak tersedianya sanitas tempat pembuangan air yang memadai, Bebesen terus menjadi sasaran pembuangan limbah kampung lain, apalagi pada saat musin hujan dengan kondisi padatnya perumahan, kondisi ini akan menyebabkan timbulnya wabah-wabah penyakit seperti malaria, DBD dan penyakit sejenisnya, program pembenahan sarana sanitasi lingkungan juga menjadi target utama program kampung Kemili.

4.5 Gambaran Prilaku Seks Bebas Remaja di Desa Kemili