63 kemili dalam hal menjaga kesehatan sudah sangat baik, namun persoalan pertaman yang
mengancam selama ini adalah tidak tersedianya sanitas tempat pembuangan air yang memadai, Bebesen terus menjadi sasaran pembuangan limbah kampung lain, apalagi pada
saat musin hujan dengan kondisi padatnya perumahan, kondisi ini akan menyebabkan timbulnya wabah-wabah penyakit seperti malaria, DBD dan penyakit sejenisnya, program
pembenahan sarana sanitasi lingkungan juga menjadi target utama program kampung Kemili.
4.5 Gambaran Prilaku Seks Bebas Remaja di Desa Kemili
Remaja di Desa Kemili pada umumnya sama seperti di desa-desa lainnya. Remaja di Desa Kemili pada umumnya mayoritas adalah pelajar maupun mahasiswa. Dikarenakan
kesadaran pendidikan disana semakin meningkat dan harapan mereka dengan pendidikan
diharapkan dapat bersaing dalam kehidupan kedepannya.
Perkembangan zaman telah memberikan banyak hal positif didalam kehidupan masyarakat Desa Kemili. Tetapi selain dampak positif tidak sedikit pula dampak negativnya,
Salah satunya adalah seks bebas. Remaja di Desa Kemili mulai tercemari oleh tindakan- tindakan seks bebas. Hal ini terlihat dari banyaknya remaja yang mulai pacaran dan sering
mencari kesempatan untuk berduaan. Bahkan ada sebagian remaja di Desa Kemili yang sudah menikah dan memiliki anak. Hal ini di sebabkan bermacam-macam faktor. Mulai dari
remaja yang menikah secara wajar tetapi menikah terlalu dini, sampai dengan remaja yang terpaksa menikah karena ketahuan berbuat mesum maupun sudah terlanjur hamil.
Remaja Desa Kemili sering terlihat berduaan di tempat sepi seperti jalanan atau sekolahan maupun areal perkebunan. Terlihat dari banyaknya remaja yang tertangkap oleh
warga sekitar maupun oleh Wilayatul Hisbah di perkebunan sawit yang sangat sepi di malam hari.
Universitas Sumatera Utara
64
4.6. Gambaran Pengawasan, Pembinaan dan Pemberian Sanksi Yang Telah Dilakukan Wilayatul Hisbah Di Desa Kemili
Pengawasan, Pembinaan serta Pemberian sanksi adalah peranan Wilayatul Hisbah untuk meminimalisir tindakan seks bebas sesuai dengan Qanun No14 tahun 2003 tentang
khalwat mesum atau seks bebas di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam khususnya Desa KEmili. Adapun yang telah dilakukan Wilayatul Hisbah di Desa Kemili Tahun 2013 adalah:
a. Melakukan razia di tempat yang telah diduga terjadi prilaku seks bebas yaitu sebanyak
2 kali razia di Desa Kemili b.
Melakukan patroli di jalanan Desa Kemili Hampir setiap malam. Hal ini dikarenakan Desa Kemili rawan akan tidakan seks bebas yang dilakukan di perkebunan sunyi pada
malam hari. Tidak hanya warga maupun remaja Desa Kemil yang sering berduaan di perkebunan itu, tetapi orang yang tidak termasuk warga Desa Kemili juga sering
mengambil kesempatan di areal perkebunan yang sunyi tersebut. c.
Melakukan ceramah yang dilaksanakan oleh Wilayatul Hisbah sebanyak 15 kali di masjid yang mendominasi dilaksanakan pada saat sho
lat jum‟at. d.
Melakukan kerjasama antara Wilayatul Hisbah dengan masyarakat dilakukan secara berkesinambungan. Hal ini terlihat dari Keuchik Desa Kemili selaku korrdinator
masyarakat Gampong Desa Kemili selalu melaporkan tindakan seks bebas kepada Wilayatul Hisbah.
e. Pelaksanaan pemberian sanksi bagi yang melanggar maupun pelindung bagi pelaku
seks bebas Qanun Nomor 14 tahun 2003 tentang khalwat mesum atau seks bebas pelaksanaanya tidak di Gampong Desa Kemili tetapi di depan masjid raya Kota
Takengon yakni sebanyak 1 kali. f.
Pelaksanaan diarak keliling kampung dan dinikahkan bagi pelaku seks bebas pernah terjadi di Gampong
Desa Kemili sebanyak 1 kali Dinas Syari‟at Kota Takengon.
Universitas Sumatera Utara
65
Berdasarkan data tersebut dapat kita lihat bahwa masih sangat minim sekali peranan
yang dilakukan Wilayataul Hisbah dalam mengurangi seks bebas. Mereka mengatakan hal ini terjadi karena masih sangat sedikit personil Wilayatul hisbah dan minimnya angaran yang ada
untuk pelaksanaan peranan Wilayatul Hisbah.
Universitas Sumatera Utara
66
BAB V ANALISIS DATA
5.1 Pengantar
Analisis data dalah proses menjadikan data memberikan pesan kepada pembaca. Analisis data menjadikan data tersebut mengeluarkan maknanya sehingga para pembaca tidak
hanya mengetahui data melainkan juga mengetahui apa yang ada dibalik itu. Analisis data merupakan tahap pengumpulan data dan informasi, penyederhanaan data kemudian data
dianalisis sampai kepada kesimpulan. Kemudian data yang disajikan berupa kesimpulan data yang sudah dianalisis.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif. Melalui teknik analisis ini data hasil penelitian disusun, diklasifikasikan menjadi bentuk frekuensi, yang
setelah itu diinterprestasikan. Sehingga diperoleh gambaran sebenarnya mengenai peranan Willayatul Hisbah dalam mengurangi seks bebas di Desa Kemili Kecamatan Bebesen Kota
Takengon NAD. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu dengan menggunakan teknik kuesioner dimana sampel dalam penelitian ini 99 orang masyarakat yang ada di Desa
Kemili yang tahu dan memberikan informasi sejauh mana peranan Willayatul Hisbah dalam mengurangi seks bebas di Desa Kemili.
Agar pembahasan tersebut tersusun secara sistematis dan jelas, maka analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan membagi dua sub bab berikut ini:
A. Karakteristik umum responden
B. Peranan Wilayatul Hisbah Sesuai Qanun Nomor 14 Tahun 2003
Universitas Sumatera Utara