45 n= 98.96 n= 99
Berdasarkan teknik pengambilan sampel tersebut maka dapat ditentukan responden sebanyak 99 masyarakat Kampung Kemili.
3.4 Teknik pengumpulan data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan penelitian untuk mengumpulkan data. Metode pengumpulan data pada penelitian ini
menggunakan teknik sebagai berikut: a.
Penelitian kepustakaan library research Penelitian kepustakaan merupakan cara mengumpulkan data yang ada mengenai
permasalahan dalam penelitian dengan mengolah berbagai sumber kepustakaan seperti buku ilmiah, makalah, media masa, media elektronik serta bentuk tulisan ilmiah lainnya
yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. b.
Penelitian lapangan Penelitian lapangan merupakan pengumpulan data yang diperoleh melalui
penelitian dengan turun langsung kelokasi penelitian untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yang terdiri dari:
1. Metode pengamatan atau observasi yaitu teknik pengumpulan data yang
mangharuskan si peneliti melibatkan diri dalam kehidupan masyarakat yang ditelitinya untuk dapat melihat, mendengar dan memahami gejala-gejala yang ada,
sesuai dengan makna yang diberikan atau yang dipahami oleh masyarakat yang diteliti
2. Koesioner merupakan alat pengumpulan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan
tertulis beserta beberapa alternatif jawaban yang dibagikan kepada responden dan harus dijawab untuk mendapatkan data. Jenis kuesioner yang digunakan dalam
Universitas Sumatera Utara
46 penelitian ini adalah kuesioner terbuka yang digunakan untuk melihat persepsi
secara utuh Siagian, 2011.
3.5 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu dengan mengkaji data yang dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber data yang terkumpul, mempelajari data, menelaah, menyusun dalam suatu satuan, yang dikategorikan pada tahap berikutnya dan
memeriksa keabsahan data, serta mendefinisikannya dengan analisis sesuai dengan kemampuan daya peneliti untuk membuat kesimpulan penelitian Moeloeng, 2007.
Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif, dimana analisis data tidak diperlukan model uji statistik dengan memakain rumus-rumus tertentu,
namun lebih ditujukan sebagai penelitian deskriptif. Hasil observasi dan wawancara akan ditampillkan untuk mendukung analisis yang disampaikan, hingga pada akhirnya dapat
ditarik kesimpulan sebagai hasil penelitian.
Universitas Sumatera Utara
47
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
4.1 Profil Desa Kemili
Kampung Kemili merupakan salah satu yang terletak di Kecamatan Bebesen Kabupaten Aceh Tengah yang berjarak 3 Km dari pusat kecamatan. Kampung ini adalah
kampong yang cukup luas yang tercatat memiliki 8 dusun, kampung yang memiliki jumlah dusun yang paling banyak dalam Kecamatan Bebesen. Luas wilayah Kampung Kemili sekitar
± 178 Ha, yang terbagi kedalam delapan dusun yaitu Datu Kemili, Kemala Pangkat, Time Ruang, Perulangan, Terminal dan Jalan Lintang. Dusun Datu Kemili baru saja di mekarkan
lahirnya dusun Sebahi, demikian juga Dusun Terminal dimekarkan menjadi Dusun Gempar Alam. Jumlah penduduk Kampung Kemili adalah sekitar 9275 jiwa yang mayoritas bermata
pencaharian sebagai pedagang dan pegawai di kantor pemerintah.
4.1.1 Sejarah kampung Sejarah Kampung Kemili berawal seekitar tahun 1930 yaitu sebelum Indonesia
merdeka dan berasal dari pemekaran kampung Bebesen. Kemili merupakan kampung cukup tua yang sudah tercantum namanya dalam peta pada zaman Belanda. Hal ini juga
menunjukkan bahwa Kampung Kemili lahir bersamaan dengan Kampung Bebesen yang juga melatar belakangi lahirnya Kecamatan Bebesen.
Nama “kemili” diambil dari cirri khas masyarakat Kemili yang sangat menjunjung tinggi “budaya malu” kemanapun mereka pergi dan ini seolah menjadi doktrin dalam
masya rakat sejak zaman daulu. Kata “kemili” berasal dari bahasa gayo yaitu asal katanya
“ikemeli” yang artinya sebuah perintah untuk memiliki kesadaran diri akan pentingnya harga diri yang tujuannya agar setiap orang menjadikan budaya malu sebagai tameng jika akan
Universitas Sumatera Utara