Kalkulasi Analisis Teori Statistik

commit to user II-29 Dalam Analisis Conjoint , desain experimental dalam analisis keputusan konsumen, memiliki dua tujuan : 1. Untuk menentukan kontribusi variabel peramal dan kategori- kategorinya dalam penentuan pilihan-pilihan konsumen. 2. Untuk membuat model yang valid dari penilaian konsumen.

2.5.5 Kalkulasi Analisis

Conjoint Ada beberapa kalkulasi untuk menerapkan Analisis Conjoint , kalkulasi tersebut adalah : a. Jumlah rangsangan atau stimuli Pada Analisis Conjoint , jumlah item-item yang termasuk di dalam analisis tersebut langsung mempengaruhi efisiensi dan reliabilitas statistic hasil. Karena item-item dan kategori-kategori ditambah, maka jumlah parameter yang meningkat yang harus diestimasi, membutuhkan baik sejumlah besar stimuli maupun pengurangan reliabilitas parameter. b. Menghitung Deviasi Dengan berasumsi bahwa model dasar sebuah model tambahan diterapkan, peneliti bias menghitung pengaruh yang kuat di masing- masing kategori sebagai perbedaan deviasi dari rangking makna keseluruhan. Dengan catatan ini dapat disamakaan dengan regresi ganda dengan variabel model atau ANOVA. Sebagai contoh peringkat rata-rata untuk penggunaan bebas obat Vs menggunakan obat untuk responden 1 adalah : Bebas Obat = 1 + 2 + 3 + 4 4 = 2,5 Menggunakan Obat = 5 + 6 + 7 + 8 4 = 6,5 Dengan rangking rata-rata 8 stimuli 4,5 [1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7 + 88 = 388 = 4,5], kategori bebas obat kemudian akan mempunyai deviasi - 2,0 2.5 – 4,5 dari rata-rata keseluruhan, sedangkan kategori yang menggunakan obat akan memiliki deviasi + 2,0 6,5 – 4,5. Maka dari itu, kalkulasi umum untuk menentukan deviasi adalah : Deviasi = rangking rata-rata kategori – rangking rata-rata keseluruhan . commit to user II-30 Ketika ukuran pilihan secara terbaik berkaitan dengan pilihan seperti disini kita membalik tanda-tanda deviasi di dalam perhitungan bagian penting sehingga deviasi positif dapat dihubungkan dengan bagian penting yang mengindikasikan pilihan-pilihan yang lebih besar. c. Menghitung Pentingnya item Untuk menghitung pentingnya item, pertama-tama peneliti harus menghitung bagian penting dari masing-masing kategori. Bagian penting dari masing-masing kategori dihitung dalam 4 langkah : Langkah 1 = Kuadratkan deviasi masing-masing sampel dan jumlahkan semua deviasi kuadrat. Langkah 2 = Menghitung nilai kestandaran yang sama dengan total jumlah kategori-kategori yang dibagi dengan jumlah deviasi kuadrat. Langkah 3 = Menstandarkan masing-masing deviasi yang kudarat yang dikalikan dengan nilai kestandaran. Langkah 4 = Mengestimasi bagian yang penting dengan mengakarkan standar deviasi . Pentingnya faktor dihitung sebagai : ǒ®Ȗ̜m p ® ˴amǴ lƼǴ p a m ǒ®Ȗ̜m ® ǒpll® ˴amǴ 100 d. Menghitung Skor Untuk menjadi sukses, peneliti harus dapat mendeskripsikan produk atau servis dari sudut pandang 2 hal yaitu atribut dan semua nilai- nilai yang relevan untuk masing-masing atribut. Dengan mengkonstruksi kombinasi spesifik stimuli. Peneliti berusaha untuk memahami struktur pilihan responden. Nilai, yang merepresentasikan kegunaan total atau pilihan keseluruhan dari sebuah obyek, dapat dianggap sebagai suatu hal berdasarkan pada deviasi untuk masing-masing kategori. Bentuk umum dari Model Conjoint dapat ditunjukkan sebagai : commit to user II-31 Skor untuk produk ij …. n = deviasi kategori I untuk item 1 + deviasi kategori j untuk item 2 + ………. + Deviasi kategori n untuk item n ……………….. ................................................................................. 2.6 Dimana produk atau servis memiliki atribut m, masing-masing memiliki kategori n. produk terdiri dari kategori I dari item 1, kategori j dari item 2, dan seterusnya, sampai kategori n untuk item m.

2.6 Ergonomi

2.6.1 Pengertian

Istilah “ergonomi” berasal dari bahasa Latin yaitu Ergon Kerja dan Nomos Hukum Alam dan dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek – aspek manusia dalam lingkungan kerjanya Nurmianto, 2004 Secara singkat dapat dikatakan bahwa ergonomi ialah penyesuaian tugas pekerjaan dengan kondisi tubuh manusia ialah untuk menurunkan stress yang akan dihadapi. Upayanya antara lain berupa menyesuaikan ukuran tempat kerja dengan dimensi tubuh agar tidak melelahkan, pengaturan suhu, cahaya dan kelembaban bertujuan agar sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia. Ada beberapa definisi menyatakan bahwa ergonomi ditujukan untuk “ fitting the job to the worker ”, sementara itu ergonomi antara lain menyatakan, sebagai ilmu terapan biologi manusia dan hubungannya dengan ilmu teknik bagi pekerja dan lingkungan kerjanya, agar mendapatkan kepuasan kerja yang maksimal selain meningkatkan produktivitasnya”. Ruang lingkup ergonomi sangat luas aspeknya, antara lain meliputi : Teknik, Fisik, Pengalaman psikis,, Anatomi utamanya yang berhubungan dengan kekuatan dan gerakan otot dan persendian, Anthropometri, Sosiologi, Fisiologi terutama berhubungan dengan temperatur tubuh, Desain, dan lain sebagainya.

2.7 Anthropometri

Anthropometri berasal dari kata “ Antropos ” yang artinya manusia dan “ Metri ” yang berarti ukuran. Jadi Antropometri diartikan sebagai ilmu yang secara khusus berkaitan dengan pengukuran tubuh manusia yang digunakan untuk