commit to user
II-18 3.
Skala Interval Skala ini selangkah lebih maju dibandingkan dengan skala ordinal.
Skala interval meliputi konsep
equality
dari peningkatan menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang sama.
Sebagai contoh skala ini, jika sekelompok kategori data diberi nilai 1, 2, 3, 4, 5, maka jarak antara 1 dan 2 sama dengan jarak 4 dan 5.
4. Skala Rasio
Skala rasio adalah skala interval dan memiliki nilai dasar
based value
yang tidak dapat dirubah. Misalkan umur responden memiliki nilai dasar nol, dengan skala ini dapat untuk menunjukkan angka-angka keadaan
fisik terkini
actual
terhadap variabel yang diukur dalam hal ini adalah umur.
2.5.1.2 Penyusunan Skala
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala perbedaan semantik
Semantic Differential Scale
, adalah suatu skala pengukuran untuk metodologi riset yang dikembangkan oleh Osgood pada tahun 1957, untuk
mengukur maksud atau arti, psikologi dari suatu obyek ke perorangan. Teknik ini dikembangkan untuk menguraikan isi dari suatu yang multidimensional dan
mencari dimensi yang tersembunyi yang tidak dapat diukur secara langsung Maka ditempatkan pada isian properti multidimensi yang disebut isian
semantik. Metode ini menggunakan skala rating bipolar dua kutup, yang biasanya menggunakan skala 7 butir yang disediakan untuk mengisi pandangan
yang diyakini dalam setiap item skala. Karakteristik bipolar mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap obyek, yaitu :
a. Evaluatif, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan
suatu obyek. Contoh : [
good
bagus-
bad
buruk]-yang dapat dilihat pada contoh seperti “
Good-Bad
, “
Fresh-stale
”, “
Cold-Hot
”. b.
Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu obyek. Contoh : [
Strong
kuat-
Weak
lemah]-dilihat dicontoh seperti ”
Weak- strong
”.
commit to user
II-19 c.
Aktivitas, yaitu tingkat gerakan suatu obyek. Contoh :
Active-passive
-dalam contoh “
The Activepassive
, dan tensis yang sederhana.
Contoh : Besar : ___: ___ : ___ : ___ : ___ : ___: ___: kecil
1 2 3 4 5 6 7 Dari contoh diatas, responden memberikan tanda silang x atau V
terhadap nilai yang sesuai dengan persepsinya. Teknik ini banyak digunakan oleh suatu perusahaan untuk mengetahui merk dagang. Maksud dari semua ini adalah
dapat membedakan antara sikap yang metode lain tidak lakukan dan harus memberikan hubungan antara sikap dan perilakunya.
Langkah -langkah
Semantic Defferential
: a.
Pilihlah konsep, obyek atau rangsangan lain yang akan dinilai dengan tujuan bipolar berkutub 2.
b. Seleksilah skala yang sesuai atau sepasang kata sifat.
Seleksi ini ditentukan oleh pendukung-pendukung faktor dan relevansi konsep. Subyek-subyek diberi sebuah kata dan diminta untuk menilai kata dengan
beragam kata sifat yang saling berlawanan disepanjang skala poin 7. Memberikan nilai disepanjang skala poin 7 antara kata sifat
evaluatif
yang saling berlawanan, digunakan untuk mendefinisikan arti sebuah konsep pembagiannya pada poin
dalam ruang semantik multidimensi.
Semantic Differential
digunakan secara luas dibidang periklanan dan penelitian pasar, dari kuesioner sampai wawancara dan
kelompok-kelompok fokus. Kepandaian dalam banyak hal di dalam penggunaan dengan kata sifat berkutub dan kesederhanaan dalam memahaminya, membuatnya
ideal sebagai ”kuesioner dan interview konsumen”. Daya tarik yang besar pada teknik
Semantic Differential
adalah kemampuannya SD dalam menjelaskan ”Dimensi yang mendasari” yang digunakan oleh peserta penelitian dan dalam
mengidentifikasi hubungan antara obyek yang sedang dievaluasi.
commit to user
II-20 Manfaat teknik
Semantic Differential
dibandingkan dengan metode ”pengskalaan” lain adalah:
a. SD merupakan kombinasi tipe-tipe skala-skala penilaian yang biasa dengan
analisis faktor. b.
Tekniknya sangat fleksibel dan simpel untuk dikonstruksi, dikelola dan dinilai.
c.
Semantic Differential
SD adalah subyek dari semua pembatasan skala- skala penilaian, kemungkinan memalsukan respon, menyetujui tendensi
untuk menempatkan nilai-nilai diposisi tengah penandaan sebuah konsep diatas skala yang tak berarti.
d. Kevalidan dan reliabilitas dari skala
Semantic Differential
umumnya memuaskan studi kevalidan menunjukkan
koefisien hubungan sebesar 0, 80 antara penilaian
Semantic Differential
dengan skala Thurstone, likert dan butman.
Pengetesan kembali reliabilitas
Sementic Differential
dilaporkan hasilnya mencapai 0, 90.
e.
Semantic Diffferensial
adalah teknik-teknik yang berguna dalam mengukur sikap orang terhadap obyek.
2.5.1.3 Validitas