commit to user
III-6 c.
MSA 0,5, variabel tidak dapat diprediksi tanpa kesalahan dari variabel lain dan tidak dapat dianalisa lebih jauh, atau harus
dipindahkan keluar dari variabel-variabel lain. Jika ada lebih dari satu variabel yang memiliki MSA 0,5, maka
kemudian variabel yang dipindahkan tadi merupakan nilai yang terkecil.
3.4 Mengumpulkan sampel produk
Menyiapkan sampel kursi roda yang akan diteliti dan dikembangkan.
Sampel produk yang didapatkan sebanyak 16 kursi roda dengan spesifikasi yang bermacam-macam.
3.5 Mendaftar Item dan Kategori
Pemilihan desain elemen berdasarkan pada item-item dan kategori pada sampel produk yang telah disiapkan. Pengumpulan data dengan mengadakan
pengamatan langsung pada objek penelitian. Dalam langkah ini peneliti mengadakan pengamatan awal tentang komponen – komponen penyusun 16
sampel produk kursi roda yang diproduksi oleh “Toko Medical Teknik”. Elemen desain sebuah produk dapat dibagi menjadi beberapa komponen-komponen untuk
menyiapkan sampel. Masing-masing komponen didefinisikan sebagai item dan sifat masing-masing item didefinisikan sebagai kategori. Dengan kata lain, sebuah
produk disusun dari beberapa item dan masing-masing item memiliki satu kategori. Sampel-sampel harus disiapkan agar supaya tidak ada sampel yang
memiliki kategori yang sama pada seluruh item untuk analisa matematis dengan model Analisa. Dalam penelitian ini, sebuah kursi roda
dibagi menjadi 5 elemen faktor, yaitu Bahan kerangka, Sistem penggerak, Sarana pendukung Aksesoris,
Bahan sandaran, Warna.
3.6 Evaluasi Eksperimen
Pada kuesioner yang kedua, responden diminta kembali untuk mengevaluasi masing-masing sampel yang ada dihadapan mereka untuk masing-
commit to user
III-7 masing
kansei word
dari hasil analisis faktor. Kuesioner kedua juga menggunakan skala
Semantic Differential
dengan skala 7 dan intruksinya sama dengan kuesioner pertama. Perbedaan antara kuesioner pertama dengan kuisioner yang
kedua adalah pada kuesioner pertama, responden mengevaluasi 16 sampel produk bersama-sama untuk menyeleksi
kansei word
yang sesuai dengan keinginannya. Sedangkan pada kuesioner yang kedua, responden harus mengevaluasi masing-
masing stimuli sampel produk terhadap masing-masing
kansei word
. Tujuan dari evaluasi kedua
Semantic Defferential
yang kedua adalah menganalisa hubungan antara masing-masing
kansei word
dengan
image
subyek tentang masing-masing stimuli sampel produk. Nilai rata-rata masing-masing stimuli sampel produk
terhadap masing-masing
kansei word
dari evaluasi responden kemudian dihitung. Nilai rata-rata masing – masing sampel dari hasil data kuesioner II SDII akan
digunakan sebagai data input dalam proses
Analisis Conjoint
. Stimuli sampel produk merupakan suatu kartu konsep eksperimen yang berasal dari daftar item
dan kategori dari 16 sampel produk awal. Untuk mengetahui jumlah minimum stimuli sampel produk yang harus dievaluasi oleh seorang responden jika analisa
yang dilakukan pada kategori individual adalah: Jumlah stimuli sampel produk minimum=
Total jumlah kategori – jumlah item +1 ..........................................3.3
3.7
Analisis
Conjoint
Analisis
Kansei
sebenarnya menggunakan teori Kuantifikasi Hayashi Tipe 1 untuk analisa statistik. Akan tetapi karena referensi dan pengetahuan yang
terbatas mengenai software yang digunakan, maka penulis peneliti menerapkan modul
Conjoint
dalam SPSS untuk memproses data. Maka dari itu, dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Analisis
Conjoint
.
commit to user
III-8 Langkah-langkah Analisis
Conjoint
tidak menggunakan menu umum atau kotak dialog tetapi menggunakan Editor
Syntax
. Maka dari itu, peneliti harus menulis perintah melalui Editor
Syntax
SPSS. Penerapan
Analisis Conjoint
: a
Menghitung Deviasi Penghitungan umum untuk menentukan deviasi adalah
Deviasi= Rangking kategori rata-rata – rangking rata-rata keseluruhan …………………………………………................................…….… 3.4
b Menghitung pentingnya item
Untuk menghitung pentingnya item, pertama-tama peneliti harus menghitung nilai bagian pada setiap masing-masing kategori. Nilai
bagian pada masing-masing kategori dihitung dalam empat langkah: Langkah 1 = Kuadratkan deviasi masing-masing sampel dan
jumlahkan semua deviasi kuadrat. Langkah 2 = Menghitung nilai kestandaran yang sama dengan
total jumlah kategori-kategori yang dibagi dengan jumlah deviasi kuadrat.
Langkah 3 = Menstandarkan masing-masing deviasi yang kudarat
yang dikalikan
dengan nilai
kestandaran. Langkah 4 = Mengestimasi bagian yang penting dengan
mengakarkan standar deviasi .
Pentingnya item dihitung sebagai:
nūȖ̜Ϝ Ǵ ū ƯtϜm xĖm Ǵ tϜ nūȖ̜Ϝ ūynxx ū ƯtϜm
100 ……………………… 3.5
c Menghitung Nilai
Bentuk umum model
conjoint
dapat diperlihatkan seperti berikut ini: Nilai produk
ij
...n= Deviasi kategori
i
untuk item 1 + deviasi kategori
j
untuk item 2 + ........... + deviasi kategori n untuk item m...........…..3.6
commit to user
III-9 Dimana produk atau servis memiliki atribut m, yang masing-masing
memiliki kategori n. Produk terdiri dari kategori
i
untuk item 2, dan seterusnya sampai kategori n untuk item m.
3.8 Pengembangan produk