Pelaksanaan Penelitian PENGUKURAN LAJU DOSIS SERAP MAKSIMUM PESAWAT TELETERAPI Co 60 DI RSUD DR MOEWARDI SURAKARTA

commit to user 13

D. Pelaksanaan Penelitian

a. Penyiapan benih Benih kedelai dipilih yang mempunyai karakterstik baik, yaitu bernas, permukaan mengkilap, tidak keriput, tidak terkontaminasi hama, penyakit dan tidak tercampur dengan biji varietas lain ataupun kotoran. Melakukan pengujian daya kecambah dan kecepatan kecambah untuk kedelai varietas Kaba Grobogan. Perlakuan benih sebelum melakukan penanaman yaitu dengan merendam benih kedalam air hangat. Rumus Kecepatan Kecambah KK: KK = Rumus Daya Kecambah DK: DK = b. Persiapan lahan dan pengolahan tanah Lahan penanaman kedelai disiapkan dalam bentuk petakan- petakan. Ukuran petak 200 cm x 100 cm dengan jarak tanam 20 cm x 20 cm. Jarak antar blok 40 cm dan jarak tanaman tepi dari pinggiran petak yaitu 10 cm. Pengolahan lahan kedalaman 20-30 cm dengan cangkul agar tanah gembur sehingga dapat menciptakan kondisi tanah yang memiliki aerase dan drainase yang baik. c. Pemupukan Untuk pupuk dasar dilakukan dengan menggunakan pupuk kandang unsur makro Urea , SP 36 dan KCl yang disebar di seluruh petak. Pemberian pupuk menyesuaikan dengan perlakuan yaitu upuk urea 0 kgha Pupuk SP 36 0 kgha, Pupuk urea 25 kgha Pupuk SP 36 50 kgha, Pupuk urea 50 kgha Pupuk SP 36 100 kgha dan Pupuk commit to user 14 urea 75 kgha Pupuk SP 36 150 kgha. Keempat taraf pupuk tersebut disebar ke seluruh petak menyesuaikan rancangan percobaan. Untuk pemupukan selanjutnya, menggunakan unsur mikro unsur Mn dan Mo dilaksanakan setiap pekan sekali dengan tehnik semprot dengan dosis 10 gramliter untuk satu lahan. d. Penanaman Penanaman dilakukan setelah lahan selesai diolah serta telah terbentuk petak-petak penelitian. Penanaman dengan cara direct seeding, kemudian dimasukkan sekitar 2-3 butir benih per lubang tanam sedalam 3-5 cm. Hal ini dikarenakan dalam penelitian dibutuhkan tanaman yang seragam dan untuk cadangan apabila ada benih yang tidak tumbuh. Penanaman dilakukan pada saat tanah dalam kondisi cukup basah. Jarak tanam yang digunakan adalah 20 cm x 20 cm. e. Pengairan Pengairan tanaman kedelai di lahan agroforestri mengandalkan air hujan tadah hujan. Kedelai merupakan tanaman musim kering yang tidak tarlalu banyak memerlukan air. f. Penyulaman dan Penjarangan Penyulaman dilakukan dengan mengganti tanaman yang tidak tumbuh dengan menanam benih baru, jumlah tanaman yang disulam tiap petak berbeda- beda. Penyulaman dilakukan saat tanaman berumur 1 MST, karena menghindari perbedaan umur yang mencolok dan ketidakseragaman tanaman. Penyulaman dapat dilakukan bersamaan dengan penjarangan tanaman. Penjarangan dilakukan dengan memilih tanaman yang terbaik dan seragam, disisakan satu tanaman per lubang tanam. g. Penyiangan Penyiangan bertujuan untuk membebaskan tanaman dari tanaman penggangu gulma. Penyiangan dapat dilakukan dua kali, yaitu pada saat tanaman berumur 2-3 MST atau tergantung pada keadaan gulma. commit to user 15 h. Pengendalian hama dan penyakit Hama yang menyerang kedelai yaitu wereng kedelai atau kumbang daun. Hama ini bisa ditanggulangi dengan disemprot dengan insektisida pada tanaman setelah berumur di atas 20 hari. Hama lain yaitu kepik coklat dan ulat penggerek polong. Hama tersebut juga bisa ditanggulangi dengan penyemprotan insektisida setelah tanam berumur 50 hari. i. Pemanenan Pemanenan atau pemungutan hasil dilakukan ketika polong sudah tua, dengan tanda-tanda warna polong berwarna coklat tua dan kondisi hampir merata pada semua polong dalam satu tanaman. Tanda-tanda lain yaitu daun-daunnya sudah menguning atau gugur. Panen sebaiknya dilakukan secara serempak pada pagi hari dalam kondisi cuaca cerah. Caranya adalah dengan memotong atau mencabut batang tanaman, termasuk daunnya Istimewa, 2008. Hal tersebut guna memastikan polong kedelai sudah cukup tua atau berisi sehingga dihasilkan biji kedelai yang berkualitas serta mengurangi kehilangan hasil saat panen. j. Pengamatan Pada penelitian ini pengamatan menggunakan metode destruktif. Tanaman per petak diambil sau tanaman sebagai sampel dibongkar pada umur 20, 35, 50 HST dan pada saat panen. Tanaman dikeringkan sehingga diperoleh biomassa akar, batang, dan daun. Saat panen diambil 1 tanaman sampel dari 24 tanaman tiap petak komponen produksi .

E. Variabel Pengamatan