Laju Pertumbuhan Analisis Data

commit to user Meningkatnya bintil akar aktif dan inaktif menandakan pupuk memberikan pengaruh yang nyata terhadap pembentukan bintil akar. Adanya pemupukan N melalui tanah pada tanaman kedelai dalam jumlah banyak mengakibatkan berkurangnya aktivitas fiksasi N oleh nodula akar Sarien, 1995. Menurut Yutomo 1985, fiksasi N 2 akan berkurang jika kadar nitrogen tersedia sudah tinggi. Kadar nitrogen tertentu meningkatkan pertumbuhan tanaman dan merangsang fiksasi N 2 , tetapi pada kadar yang lebih tinggi akan mengurangi fiksasi N 2 .

6. Laju Pertumbuhan

Laju pertumbuhan tanaman adalah ukuran kemampuan tanaman menghasilkan biomassa tanaman setiap harinya, yaitu ukuran tanaman yang dapat tumbuh dan berkembang dalam kondisi lingkungan tertentu. a. Laju Pertumbuhan Absolut Laju pertumbuhan absolut LPA adalah produksi biomassa per satuan waktu yang dianggap konstan. Laju pertumbuhan absolut untuk mengetahui perbedaan dalam produksi biomassa kedelai yang dibentuk per satuan waktu Sitompul dan Guritno, 1995. Penghitungan laju pertumbuhan absolut dilakukan pada saat 0-50 HST dengan interval waktu pengukuran lima belas hari. Pada penelitian ini laju pertumbuhan absolut tidak berbeda nyata antar varietas maupun antar dosis pemupukan anova terlampir. Laju pertumbuhan absolut yang tidak berbeda nyata antar varietas dan pemupukan menjelaskan bahwa biomassa yang dihasilkan per lima belas hari antara kedua varietas kedelai hampir sama. Laju pertumbuhan daun yang sama menghasilkan laju fotosintesis tanaman kedelai hampir sama. Berarti tidak ada perbedaan produksi biomassa antara varietas Grobogan dengan Kaba meskipun diberi pemupukan yang berbeda dosis. Rerata laju pertumbuhan absolut umur 0 hst-20 hst, 20 hst-35 hst, 35 hst-50 hst sebesar 0,03 ghari, 0,08 ghari, dan 0,05 ghari. Laju pertumbuhan absolut oleh tanaman kedelai meningkat pada saat 0-35 hst kemudian mengalami penurunan saat 35-50 HST Gambar 9. commit to user Gambar 9. Laju pertumbuhan absolut pada umur tanaman 20, 35 dan 50 HST Meskipun laju pertumbuhan absolut tidak berbeda nyata namun terdapat kecenderungan bahwa pupuk IV Urea 75 KgHa dan SP 36 150 KgHa, memberikan nilai laju pertumbuhan absolut tertinggi yaitu 71,36 mghari. Pemupukan banyak mengakibatkan laju pertumbuhan optimum, sehingga laju fotosintesis meningkat. Laju fotosintesis yang meningkat mengakibatkan akumulasi biomassa di seluruh tubuh tanaman. Sehingga berat kering awal tanaman dan laju pertumbuhan absolut yang tinggi dapat meningkatkan pembentukan biomassa Sitompul Guritno, 1995. b. Laju Pertumbuhan Relatif Laju pertumbuhan relatif merupakan peningkatan berat kering dalam suatu interval waktu dalam hubungannya dengan berat asal. Pengukuran laju pertumbuhan relatif berfungsi untuk mengetahui seberapa besar kemampuan tanaman dalam menghasilkan biomassa dari biomassa yang sudah ada. Penghitungan LPR dilakukan pada saat 20-50 HST dengan interval waktu pengukuran lima belas hari. Rerata laju pertumbuhan relatif umur 20 hst-35 hst, 35 hst-50 hst, sebesar 0,06 gghari dan 0,03 gghari. Pada penelitian ini laju pertumbuhan relatif tidak berbeda nyata antar varietas maupun antar commit to user dosis pemupukan anova terlampir. Laju pertumbuhan relatif yang tidak berbeda nyata antar varietas dan pemupukan menjelaskan bahwa proses fotosintesis dan hasil fotosintat dari kedua varietas kedelai hampir sama. Berarti laju pertumbuhan dari varietas Grobogan dan Kaba tidak berbeda nyata meskipun diberi pemupukan yang berbeda dosis. Besarnya laju pertumbuhan relatif tanaman kedelai mengalami penurunan seiring meningkatnya umur tanaman Gambar 10. Laju pertumbuhan relatif pada umur mengalami penurunan seiring dengan peningkatan umur tanaman. Penurunan laju pertumbuhan relatif ini disebabkan oleh penurunan biomassa tanaman yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Semakin meningkatnya umur tanaman, selisih antara biomassa semakin rendah sehingga laju pertumbuhan relatif juga berkurang. Semakin besar nilai laju pertumbuhan relatif menunjukan bahwa tanaman tersebut lebih efisien dalam pembentukanproduktifitas biomasa awal tanaman, yang berfungsi sebagai modal dalam menghasilkan bahan baru tanaman Sitompul dan Guritno, 1995. Gambar 10. Laju pertumbuhan relatif pada umur tanaman 20, 35 dan 50 HST Meskipun laju pertumbuhan relatif tidak berbeda nyata namun terdapat kecenderungan bahwa pupuk IV Urea 75 KgHa dan SP 36 150 KgHa, memberikan nilai laju pertumbuhan relatif tertinggi yaitu 0,05 commit to user gghari. Pada saat tanaman mengalami pertumbuhan vegetatif, semakin besar dosis pupuk yang diberikan, maka nilai laju pertumbuhan relatifnya cenderung meningkat dibandingkan tanpa pemupukan.

7. Komponen Produksi