Kode Etik Pembahasan Perbedaan Skor Apgar Bayi yang Lahir melalui Persalinan Normal dan Sesar Teknik Spinal Tahun 2014 di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan

30

4.5. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dikumpul dan digunakan adalah data sekunder. Data diperoleh dengan melihat rekam medis ibu yang melakukan persalinan secara pervaginam dan dengan sesar teknik spinal di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan mulai dari 1 Januari 2014 sampai 31 Desember 2014.

4.6. Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dilakukan dengan beberapa proses, yaitu mengedit data editing, pemberian kode coding, memasukan data entry, dan pemeriksaan semua data cleaning. Data rekam medis dimasukan ke dalam program SPSS untuk dilakukannya analisis data. Hasil penelitian akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi berdasarkan: jenis persalinan yang dilakukan ibu skor apgar umur ibu saat melahirkan: - 20-25 tahun - 31-35 tahun - 26-30 tahun - 36-40 tahun Kemudian, untuk uji hipotesis digunakan metode uji-t independen. Namun, karena pada uji normalitas didapati distribusi data tidak normal p0.05 maka uji hipotesis dengan uji t-independen tidak dapat dijalankan dan diganti dengan uji nonparametrik yaitu dengan menggunakan Mann Whitney U test.

4.7. Kode Etik

Penelitian ini dapat dilakukan oleh peneliti setelah mendapat persetujuan dari Komisi Etik Penelitian Bidang Kesehatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara dan mendapat persetujuan izin penelitian di RSUP Haji Adam Malik Medan. Universitas Sumatera Utara 31 BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Penelitian 5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di RSUP Haji Adam Malik Medan yang terletak di jalan Bunga Lau No. 17 Medan, Sumatera Utara. Rumah Sakit Umum Pusat ini berdiri pada tanggal 21 Juli 1993 dan terakreditasi A, yang merupakan salah satu rumah sakit rujukan di Provinsi Sumatera Utara dan rumah sakit pendidikan. Data penelitian ini diambil dari bagian instalasi rekam medis yang terletak di lantai 1.

5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang berasal dari rekam medis ibu yang melahirkan secara pervaginam ataupun sesar teknik spinal di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tahun 2014. Jumlah seluruh data yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian untuk menjadi sampel penelitian adalah 168 rekam medis, di mana 84 orang ibu yang menjalani persalinan pervaginam dan 84 orang ibu yang menjalani persalinan sesar teknik spinal serta berisi data umur ibu, skor APGAR pada menit 1 dan 5 serta jenis tindakan persalinan yang dilakukan oleh ibu. Dari keseluruhan sampel yang ada, diperoleh gambaran mengenai usia ibu melahirkan yang ditampilkan pada gambar 5.1. dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 32 Gambar 5.1. Diagram Batang Distribusi Jenis Persalinan Berdasarkan Usia Dalam Gambar 5.1, dapat dilihat bahwa hasil ini memperoleh responden terbanyak untuk persalinan pervaginam terdapat pada umur 26–30 tahun yaitu sebanyak 36 orang dari 84 orang ibu yang menjalani persalinan pervaginam 42,9. Sedangkan responden terbanyak untuk persalinan sesar teknik spinal terdapat pada umur 20-25 tahun yaitu sebanyak 31 orang dari 84 orang ibu yang menjalani persalinan pervaginam 31. Universitas Sumatera Utara 33

5.1.3. Gambaran Skor Apgar

Gambar 5.2. Diagram Batang Distribusi Skor APGAR pada Menit Pertama Berdasarkan gambar 5.2. di atas, didapati skor APGAR 7-10 sebanyak 84 orang 100 pada persalinan pervaginam. Pada persalinan sesar teknik spinal, skor APGAR 4-6 sebanyak 2 orang 2,4, sedangkan skor APGAR 7-10 sebanyak 82 orang 97,6. Universitas Sumatera Utara 34 Gambar 5.3. Diagram Batang Distribusi Skor APGAR pada Menit Kelima Berdasarkan gambar 5.3., didapati skor APGAR 7-10 sebanyak 84 orang 100 pada persalinan pervaginam dan sebanyak 84 orang 100 juga pada persalinan sesar teknik spinal.

5.1.4. Hasil Analisa Data Tabel 5.1. Uji Normalitas Skor APGAR Menit Ke-1 dan Ke-5 Terhadap

Persalinan Pervaginam dan Persalinan Sesar Teknik Spinal Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov a Statistic df Sig. Skor APGAR Menit 1 .344 166 .000 Skor APGAR Menit 5 .341 168 .000 Universitas Sumatera Utara 35 Setelah dilakukan uji normalitas, didapati bahwa data tidak berdistribusi normal. Karena data tidak berdistribusi normal p0.05 maka dilanjutkan dengan analisis nonparametrik yaitu uji Mann-Whitney U. Uji Mann-Whitney U merupakan suatu uji statistik yang analog dengan uji t independen pada uji parametrik. Tabel 5.2. Analisis Skor APGAR Menit Ke-1 dan Ke-5 Terhadap Persalinan Pervaginam dan Persalinan Sesar Teknik Spinal Skor APGAR Menit 1 Skor APGAR menit 5 Mann-Whitney U 2522.000 2888.000 Asymp. Sig. 2-tailed 0.156 1.000 Analisis skor APGAR terhadap pada persalinan pervaginam dan sesar teknik spinal memperlihatkan perbedaan yang tidak signifikan p0.05 pada menit pertama dan menit kelima p1=0.156; p2=1.000.

5.2. Pembahasan

Skor APGAR digunakan untuk menilai atau menentukan neonatus mengalami asfiksia atau tidak. Jika skor APGAR neonatus 0-3 maka dianggap asfiksia berat, sementara skor APGAR 4-6 dianggap asfiksia ringan-sedang. Skor APGAR neonatus dipengaruhi oleh banyak faktor, baik secara intrapartum dan antepartum. Pada penelitian ini, diteliti mengenai salah satu faktor yang dapat mempengaruhi skor APGAR neonatus yaitu jenis persalinan. Dari hasil penelitian, dari seluruh sampel yaitu 186 orang ibu yang melahirkan secara pervaginam dan sesar teknik spinal, pada menit pertama didapatkan skor APGAR 7-10 sebanyak 84 orang 100 pada persalinan pervaginam dan sebanyak 82 orang 97,6 pada persalinan sesar teknik spinal. Sedangkan skor APGAR 4-6 didapatkan sebanyak 2 orang 2,4 pada persalinan sesar teknik spinal dan tidak ditemukan pada kelompok bayi yang dilahirkan Universitas Sumatera Utara 36 secara pervaginam. Hal ini mungkin dipengaruhi oleh lama terpaparnya bayi oleh obat anestesi yang diinjeksikan pada ibu selama dilakukannya persalinan dan dipengaruhi juga oleh karena status ASA. Menurut Kosim dkk 2010, beberapa faktor risiko bayi mengalami asfiksia adalah karena keadaan fisik ibu dan ibu yang menggunakan obat bius. Sedangkan pada menit kelima, skor APGAR 7-10 didapati sebanyak 86 sampel 100 dari masing-masing kelompok yaitu yang dilahirkan secara pervaginam dan sesar teknik spinal. Dari hasil tersebut dapat dilihat bahwa skor APGAR pada menit pertama pada persalinan pervaginam lebih baik daripada sesar teknik spinal. Hal ini mungkin disebabkan oleh karena pemberian obat anestesi lokal kepada ibu dan membuat tekanan darah ibu menurun, induction delivery time serta incicion delivery time yang berkepanjangan. Sedangkan pada menit kelima, tidak didapati skor APGAR 7. Hal ini mungkin disebabkan karena keberhasilan petugas kesehatan dalam melakukan resusitasi terhadap neonatus dan peralatan yang lengkap yang tersedia diruang persalinan. Pada penelitian ini, terdapat perbaikan skor APGAR neonatus yang lahir secara sesar teknik spinal pada menit kelima dibandingkan menit pertama. Hal ini mungkin dikarenkan penatalaksanaan asfiksia ataupun resusitasi yang dilakukan terus menerus secara berkesinambungan menurut siklus menilai, menentukan tindakan, melakukan tindakan, kemudian menilai kembali Kosim, et al., 2010. Setelah dilakukan perhitungan statistik, didapatkan nilai p adalah 0.156 pada menit pertama dan 1.000 pada menit kelima. Dimana nilai p 0.05 yang berarti tidak terdapat perbedaan bermakna skor APGAR pada bayi yang lahir pervaginam dan sesar teknik spinal. Hal ini mungkin disebabkan karena kriteria inklusi penelitian adalah status fisik ibu yang baik dan tanpa ada penyakit penyerta selama masa kehamilan hingga proses persalinan. Dari hasil penelitian ini disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan skor APGAR pada bayi yang lahir pervaginam dan sesar teknik spinal yang serupa dengan penelitian Zuhri 2010 yang dilakukan di RSUP dr.Kariadi Semarang, Universitas Sumatera Utara 37 bahwa tidak terdapat perbedaan skor APGAR yang signifikan pada bayi yang lahir melalui bedah sesar dengan pemberian anestesi umum dan analgesi spinal. Hal ini juga serupa dengan penelitan Yuniati 2010 yang dilakukan juga di RSUP dr.Kariadi Semarang, bahwa tidak terdapat perbedaan skor APGAR yang signifikan pada bayi yang lahir melalui bedah sesar dengan pemberian analgesi spinal dan analgesi epidural pada menit pertama dan menit kelima. Universitas Sumatera Utara 38 BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan