Kontraindikasi Klasifikasi menurut Jenis Anestesi yang Digunakan

15 2. Indikasi relatif i. Riwayat sesar sebelumnya ii. Presentasi bokong iii. Distosia iv. Distress janin v. Preeklamsia berat, penyakit kardiovaskuler dan diabetes vi. Ibu dengan HIV positif sebelum inpartu vii. Gemeli, menurut Eastman, sesar dianjurkan: a. Bila janin pertama letak lintang atau presentasi bahu b. Bila terjadi posisi bayi yang saling mengunci atau interlock c. Kematian janin dalam rahim 3. Indikasi sosial i. Wanita yang takut melahirkan berdasarkan pengalaman sebelumnya ii. Wanita yang ingin sesar elektif karena takut bayinya mengalami cedera atau asfiksia selama persalinan atau mengurangi risiko kerusakan dasar pelvis iii. Wanita yang takut terjadinya perubahan pada tubuhnya atau sexuality image setelah melahirkan

2.4.4. Kontraindikasi

Menurut Rasjidi 2009, kontraindikasi dilakukannya sesar adalah sebagai berikut ini: 1. Infeksi piogenik pada dinding abdomen 2. Janin mati 3. Syok 4. Anemia berat 5. Kelainan kongenital berat 6. Minimnya fasilitas operasi sesar Universitas Sumatera Utara 16

2.4.5. Klasifikasi menurut Jenis Anestesi yang Digunakan

Pemilihan anestesi untuk melakukan sesar dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: indikasi dilakukannya bedah sesar, kegawatdaruratan, preferensi pasien atau dokter, dan skil yang dimiliki oleh ahli anestesi Morgan dan Mikhail, 2006. Pilihan anestesi yang tersedia untuk dilakukannya sesar dibagi atas 2, yaitu: a. Anestesi regional Anestesi regional yang dipakai saat dilakukannya sesar dibagi atas 3 teknik, yaitu: 1. Anestesi spinal. Anestesi spinal adalah pilihan utama untuk kebanyakan pasien sesar berencana dan emergensi. Dengan cara memasukan anestesi lokal ke dalam ruang subaraknoid untuk memberikan efek analgesia yang telah lama digunakan untuk pelahiran. Keuntungan digunakannya anestesi spinal untuk sesar adalah mudah, blok yang mantap, dan kinerja yang cepat. 2. Anestesi epidural. Pemasukan atau injeksi agen anestetik lokal ke dalam ruang epidural atau peridural dan biasanya dilakukan melalui ruang intravertebral lumbal. 3. Anestesi kombinasi spinal-epidural. Setelah meletakan jarum epidural dengan tepat, jarum spinal ukuran kecil dimasukan melalui jarum epidural ke dalam ruang subaraknoid dan menginjeksi agen anestetik lokal. b. Anestesi umum Beberapa pasien kontraindikasi untuk dilakukan anestesi regional seperti koagulapati, perdarahan dengan kardiovaskular yang masih labil atau prolaps tali pusat dengan bradikardia janin hebat. Anestesi umum endotrakeal menjadi pilihan. Untuk mengurangi risiko aspirasi, berikan Universitas Sumatera Utara 17 antasida non partikel natrium sitrat dan lakukan sekuen induksi secara cepat rapid-sequence induction. Biasanya anestesi umum digunakan untuk sectio caesarea dalam keadaan gawat darurat karena dapat meningkat risiko kematian. Jenis anestesi ini tidak dianjurkan untuk dilakukan tanpa adanya indikasi yang jelas yang mengharuskan melakukan dengan teknik ini Morgan dan Mikhail, 2006; Prawirohardjo, 2012; Cunningham, et al., 2013.

2.4.6. Kelebihan menurut Jenis Anestesi yang Digunakan