sangat kompleks dengan sejumlah penyelesaian, baik yang eksak maupun yang heuristic. Diantaranya adalah metode Helgeson dan Birnie, Killbridge dan Wester
region approach, metode 0-1 zero one, metode Burgess dan metode TOA sistem.
3.4.3. Rangked Positional Weight
Untuk menyeimbangkan lintasan perakitan ada beberapa teori yang dikemukakan oleh para ahli yang meneliti bidang ini. Salah satu metode tersebut
adalah dengan pendekatan analitis metode Rangked Positional Weight. Metode ini biasanya disebut juga dengan metode Helgeson and Birnie.
Langkah pertama adalah membuat diagram precedence dan matriks precedence. Kemudian dihitung bobot positional untuk setiap elemen yang diperoleh dari
penjumlahan waktu pengerjaan elemen tersebut dengan waktu pengerjaan elemen lain yang mengikuti elemen tersebut. Penggunaan precedence diagram dalam metode
RPW dapat dilihat pada Gambar 3.7.
a e
c
d b
6 3
4
2 9
Gambar 3.7. Diagram Precedence untuk menerangkan metode RPW
Dari diagram precedence di atas, bobot setiap elemen dapat dihitung :
Universitas Sumatera Utara
Untuk elemen a = a + b + c + d + e = 24 Untuk elemen b = b + c + e
= 16 Untuk elemen c = c + e
= 13 Untuk elemen d = d + e
= 11 Untuk elemen e = e
= 9 Hubungan precedence juga dapat dibuat dalam bentuk matriks dimana setiap
hubungan bernilai -1,0,1. Hubungan precedence yang bernilai +1 jika elemen yang hendak dihubungkan tersebut dikerjakan sebelum elemen yang mau dihubungkan
dengannya, bernilai -1 jika sebaliknya dan 0 jika tidak ada hubungan. Matriks precedence Gambar 3.7. dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1. Matriks Precedence dari Gambar 3.7. Elemen
Kerja a
b c
d e
a 1
1 1
1
b -1
1 1
c -1
-1 1
d -1
1
e
-1 -1
-1 -1
Dari matriks precedence, bobot setiap elemen diperoleh dari penjumlahan waktu pengerjaan untuk elemen tersebut dengan elemen yang bernilai +1 pada
masing-masing baris. Sebagai contoh diambil perhitungan bobot elemen B pada Tabel 3.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.2. Perhitungan Bobot Elemen B Elemen Kerja
a b
c d
e b
-1 1
1
Personal Weight 3 + 4 + 9 = 16
Terlihat bahwa masing-masing elemen mempunyai bobot dan elemen yang mempunyai bobot yang paling besar menempati rank 1, bobot yang terbesar
berikutnya menempati rank 2, dan begitu seterusnya sampai semua elemen didaftar. Apabila ada elemen yang bobotnya sama bisa diurut sesuai dengan urutannya di
dalam daftar. Penugasan elemen-elemen terhadap stasiun kerja mengikuti langkah-langkah
berikut: a.
Elemen yang mempunyai bobot tertinggi rank 1 ditempatkan pada stasiun 1. b.
Dihitung selisih antara waktu siklus dengan waktu elemen a yang telah ditetapkan T = C
– a
1
. c.
Kemudian pilih elemen dengan bobot terbesar berikutnya dan dilakukan pemeriksaan terhadap:
i. Precedence, hanya elemen yang semua pendahulunya sudah ditempatkan
boleh bergabung. ii. Waktu pengerjaan di elemen tersebut harus lebih kecil atau sama dengan
stasiun yang masih tersedia.
Universitas Sumatera Utara
iii. Langkah 2 dan 3 diulang sampai T = 0 atau tidak ada kemungkinan untuk menugaskan elemen lagi pada stasiun kerja karena waktu T lebih kecil dari
waktu masing-masing elemen yang belum ditugaskan. iv. Stasiun kerja yang kedua kemudian dimulai dari elemen yang belum
ditugaskan yang bobotnya paling besar. v. Langkah 2, 3, 4, dan 5 dilanjutkan sampai semua elemen telah
dikelompokkan dalam satu stasiun kerja.
3.5. Stopwatch Time Study
Pekerjaan dengan menggunakan pengukuran jam henti merupakan pengukuran secara objektif karena ditetapkan berdasarkan fakta yang terjadi dan
bukan sekedar estimasi secara subjektif.
7
Metode ini baik diaplikasikan untuk pekerjaan-pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang. Dari hasil teori
statistik tentang peta kendali yang biasanya digunakan dalam melakukan pengendalian kualitas di pabrik atau tempat lain.
Batas-batas kendali yang dibentuk dari data merupakan batas seragam tidaknya data. Sekelompok data dikatakan seragam bila berada diantara kedua batas
kendali yaitu in control dan out of control. Data in control adalah data yang berada pada batas kendali atas dan batas kendali bawah. Sedangkan data out of control
adalah data yang berada di luar batas kendali atas dan batas kendali bawah.
7
Ralph M.Barnes. Motion and Time Study Design and Measurement of Work. Seventh Edition. New York : John Wiley Sons, 1980
Universitas Sumatera Utara