Tabel 5.3. Nilai Allowance Operator No
Allowance Allowance
Pria Allowance
Wanita
1 Tenaga yang dikeluarkan
3,0 2,0
2 Sikap Kerja
1,0 3
Gerakan Kerja 4
Kelelahan Mata 0,5
2,0 5
Keadaan Temperatur tempat kerja
1,0 1,0
6 Keadaan Atmosfer
7 Keadaan Lingkungan
1,0 1,0
8 Kebutuhan Pribadi
1,0 2,5
TOTAL 7,5
8,5
Sumber : Pengumpulan Data
5.1.4. Tingkat Kepercayaan dan Tingkat Ketelitian
Penelitian dilakukan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 dan tingkat ketelitian 10, artinya bahwa selama pengamatan, ditolerir adanya penyimpangan
data maksimum sebesar 10. Alat ukur yang digunakan adalah stopwatch dengan ketelitian 110 sekon.
5.1.5. Precedence Constraint dan Zoning Constraint
Pada perakitan ada kondisi dimana elemen perakitan satu komponen berpengaruh terhadap perakitan komponen yang lain. Pada precedence constraint,
disusun alokasi elemen kerja dengan syarat tidak boleh melanggar predesesornya. Precedence Constraint masing-masing elemen kerja dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.4. Precedence Constraint
Elemen Kerja Simbol
Nomor Elemen
Sebelum Sesudah
Dirakit Per
dengan Kawat
Ulir menggunakan mesin spring colling
O-1 1
- 3
Rakitan per dirakit dengan lilitan kawat sehingga membentuk bingkai
O-2 2
1 3
Rakitan per dan lilitan kawat disatukan dengan menggunakan gun CL-73
O-3 3
1,2 10
Kain dipotong sesuai ukuran springbed 200cm x 180cm
OI-1 4
- 6
Busa dipotong sesuai ukuran springbed 200cm x 180cm
OI-2
5 -
6 Kain
disatukan dengan
busa menggunakan mesin jahit
O-4 6
4,5 7
Dibuat pola di kain dengan menggunakan mesin quilting
O-5 7
6 11
Dipotong hard pad sesuai dengan ukuran spring bed
OI-3
8 -
10 Dipotong busa sesuai dengan ukuran
spring bed OI-4
9 -
11 Balok rakitan direkatkan dengan hard pad
yang telah dipotong menggunakan gun HR-22 pada bagian atas matras
O-6 10
3,8 11
Busa dan kain quilting direkatkan di atas hard pad menggunakan lateks pada
bagian atas matras O-7
11 7,9,10
12 Balok rakitan direkatkan dengan hard pad
yang telah dipotong menggunakan gun HR-22 pada bagian bawah matras
O-8
12 11
13 Busa dan kain quilting direkatkan di atas
hard pad menggunakan lateks pada bagian bawah matras
O-9 13
12 14
Diletakkan gulungan busa pada masing masing sudut matras
O-10
14 13
15 Dijahit seluruh bagian sisi
matras menggunakan mesin jahit
O-11 15
14 16
Penjahitan bingkai menggunakan mesin corner
O-12 16
15 17
Penjahitan label Maxi Coil
O-13
17 16
18 Meletakkan karton di semua sudut matras
O-14 18
17 19
Dibungkus matras menggunakan plastik PE
O-15 19
18 -
Sumber : Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
Diagram Precedence pembuatan springbed ukuran 180cm x 200cm dapat dilihat pada Gambar 5.1.
7 8
13 14
4 9
10 15
16
5 6
11 12
17 18
19 1
2 3
WC I WC II
WC III WC IV
WC V WC VI
WC VII WC VIII
WC IX
Gambar 5.1. Precedence Diagram
Zoning Constraint menjadi pertimbangan elemen-elemen kerja yang boleh didekatkan dan elemen-elemen kerja mana yang tidak boleh berdekatan. Sesuai
dengan aliran operasi, dapat dibuat tabel zoning constraint pada Tabel 5.5.
Tabel 5.5. Zoning Constraint Elemen Kerja Sebagai 1 Kelompok
Keterangan
Elemen Kerja 1,2,3
Pembuatan Balok Per Elemen Kerja
4,5,6,7 Pembuatan Matras Kain Quilting
Elemen Kerja 8,9,10,11,12,13,14,15,16,17,18,19
Pembuatan Matras Springbed 180cm x 200cm
Sumber : Pengumpulan Data
Universitas Sumatera Utara
5.1.6. Jumlah Permintaan dan Hari Kerja