Pendefeinisian Masalah Line Balancing

LINTASAN PRODUKSI Waktu pengerjaan tugas Kebutuhan precedence Output rate Pengelompokan tugas-tugas dalam stasiun dengan kapasitas ataupun output rate yang sama INPUT OUTPUT Tujuan : Memaksimalkan penggunaan kapasitas keseluruhan Gambar 3.5. Gambar Elemen-elemen Utama dari Masalah Lintasan Produksi

3.4.2.1. Pendefeinisian Masalah Line Balancing

Dalam lintasan perakitan produksi sebuah produk biasanya ada sejumlah k elemen kerja. Untuk masing-masing elemen kerja dibutuhkan waktu proses selama t k k = 1,2,3,…..,k dan total waktu yang dibutuhkan untuk merakit sebuah produk adalah : = k elemen juga dibatasi oleh hubungan precedence yang biasa diberikan oleh diagram precedence. Gambar berikut menunjukkan salah satu betuk diagram precedence. Simbol di dalam lingkaran menyatakan waktu pengerjaan elemen. Elemen kerja i merupakan predecessor dari elemen kerja j jika proses perakitan menghendaki elemen kerja i dikerjakan lebih dulu sebelum elemen j. Contoh penggambaran precedence diagram dapat dilihat pada Gambar 3.6 Universitas Sumatera Utara U1 U11 U10 U8 U6 U9 U7 U5 U4 U3 U2 Gambar 3.6. Gambar Precedence Diagram Apabila ada sejumlah elemen Q unit yang akan disassembly selama periode waktu t, maka waktu siklus C secara matematis diurutkan sebagai C = t Q. Dan juga seandainya n menyatakan jumlah stasiun kerja di lintas perakitan dan Pi i=1,2,3,..n menyatakan waktu stasiun yaitu jumlah dari waktu yang ditugaskan pada stasiun i untuk masing-masing unit, maka : = Tujuan dasar daripada penyeimbangan lintasan perakitan adalah untuk menugaskan elemen-elemen kerja pada stasiun kerja dalam berbagai cara dimana batasan precedence tidak dilanggar dan waktu menganggur minimal, yaitu : Min dimana c ≥ p i i = 1,2,3,….,n Maka minimisasi permasamaan di atas sana dengan minimisasi jumlah stasiun untuk waktu siklus atau keduanya, tergantung mana yang akan memberikan hasil yang lebih baik. Penyeimbangan lintasan perakitan mempunyai kombinasi yang Universitas Sumatera Utara sangat kompleks dengan sejumlah penyelesaian, baik yang eksak maupun yang heuristic. Diantaranya adalah metode Helgeson dan Birnie, Killbridge dan Wester region approach, metode 0-1 zero one, metode Burgess dan metode TOA sistem.

3.4.3. Rangked Positional Weight