Pengujian Kecukupan Data TINJAUAN PUSTAKA

Dalam penggunaan peta kontrol, data yang diharapkan dari hasil pengamatan akan ditetapkan dalam sebuah peta kontrol yang memiliki batasan kendali sebagai berikut : 1. Batas Kendali Atas BKA = + k.S 2. Batas Kendali Bawah BKB = - k.S Keterangan : k = harga indeks yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan S = Simpangan Baku Simpangan baku dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut : S = Keterangan : = Rata-rata data Xn = Data ke-n n = Banyak data

3.6. Pengujian Kecukupan Data

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari pengamatan mencukupi untuk dilakukan perhitungan selanjutnya. N’ = Keterangan : z : Tingkat Ketelitian s : Tingkat Kepercayaan N : Jumlah Data Awal N’ : Jumlah Data Minimal yang Diperlukan t : Waktu Pengukuran Jika N’ N, maka data dikatakan cukup Universitas Sumatera Utara Setelah uji keseragaman data dan uji kecukupan data dipenuhi, maka dilakukan perhitungan waktu siklus, waktu normal dan waktu standar. Waktu siklus dihitung dengan merata-ratakan waktu yang diperoleh dalam pengukuran. Waktu normal diperoleh dengan mempertimbangkan rating factor operator. Rumus : WN = Wt x Rf Waktu standar diperoleh dengan mempertimbangkan allowance yang diberikan kepada operator. WS = WN x Keterangan : WN : Waktu Normal WS : Waktu Standar Wt : Waktu Siklus rata-rata All : Allowance 3.7. Rating Factor dan Allowance Setelah diperoleh waktu siklus kerja dari hasil pengamatan, untuk mendapatkan waktu yang diperlukan operator normal untuk menyelesaikan 1 siklus kerja maka dilakukan penyesuaian yaitu dengan mengalikan waktu siklus rata-rata dengan suatu harga p yang disebut faktor penyesuaian rating factor 8 Besarnya harga p sedemikian rupa sehingga hasil perkalian yang diperoleh mencerminkan waktu yang sewajarnya atau normal. Bila pengukur berpendapat 8 Benyamin Niebel. Method Standards and Work Design. New York : MC Graw Hill Universitas Sumatera Utara bahwa operator bekerja diatas normal maka harga p akan lebih besar dari 1 p1 dan sebaliknya jika operator bekerja dibawah normal maka harga p akan lebih kecil dari 1 p1, dan andaikan pengukur berpendapat bahwa operator bekerja secara wajar maka harga p akan sama dengan 1 p=1. Beberapa sistem untuk memberikan rating yang umumnya diaplikasikan dalam aktivitas pengukuran kerja, antara lain : 1. Skill dan Effort Rating Skill didefenisikan sebagai kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Latihan dapat meningkatkan keterampilan, tetapi hanya sampai ke tingkat tertentu saja, tingkat yang merupakan kemampuan maksimal yang dapat diberikan pekerja yang bersangkutan. Keterampilan juga dapat menurun, yaitu jika terlampau lama tidak menangani pekerjaan tersebut atau karena sebab-sebab lain seperti karena kesehatan yang terganggu, rasa lelah yang berlebihan, pengaruh lingkungan sosial dan sebagainya. 2. Westinghouse Sistem ’s Rating Cara Westinghouse mengarahkan penilaian pada 4 faktor yang dianggap menentukan kewajaran atau ketidakwajaran dalam bekerja. Adapun 4 faktor tersebut antara lain : a. Keterampilan atau skill, didefinisikan sebagai kemampuan mengikuti cara kerja yang ditetapkan. Latihan dapat meningkatkan keterampilan, tetapi hanya sampai ke tingkat tertentu saja. Universitas Sumatera Utara b. Usaha, adalah kesungguhan yang ditunjukkan atau yang diberikan operator ketika melakukan pekerjaannya. Usaha atau effort ini dibagi atas 6 kelas usaha dengan ciri-cirinya, yaitu : Excessive, Excellent, Good, Average, Fair dan Poor. c. Kondisi kerja atau Condition, adalah kondisi fisik lingkungannya seperti keadaan pencahayaan, suhu dan kebisingan ruangan. Kondisi kerja merupakan sesuatu di luar operator yang diterima apa adanya oleh operator tanpa banyak kemampuan mengubahnya. d. Konsistensi, adalah keseragaman hasil pengukuran yang diperoleh selama operator bekerja. Selama ini masih dalam batas-batas kewajaran masalah tidak timbul, tetapi jika variabilitasnya tinggi maka hal tersebut harus diperhatikan. Kelonggaran Allowance diberikan berkenaan dengan adanya sejumlah kebutuhan di luar kerja, yang terjadi selama pekerjaan berlangsung. Dalam menghitung besarnya allowance, bagi keadaan yang dianggap wajar diambil harga allowance = 100. Sedangkan bila terjadi penyimpangan dari keadaan ini, harga p harus ditambah dengan faktor-faktor yagn sesuai dengan waktu siklus yang diperoleh dan waktu ini dicapai berdasarkan setiap departemen. Kelonggaran diberikan untuk 3 hal, yaitu : 1. Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi personal Yang termasuk didalam kebutuhan pribadi adalah hal-hal seperti minum sekedarnya untuk menghilangkan rasa haus, ke kamar kecil, bercakap-cakap Universitas Sumatera Utara dengan teman sekedarnya untuk menghilangkan ketegangan ataupun kejenuhan dalam sewaktu bekerja 2. Kelonggaran untuk menghilangkan rasa fatique Fatique merupakan hal yang akan terjadi pada diri sesorang sebagai akibat dari melakukan suatu pekerjaan. 3. Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tidak terhindarkan delay Hambatan-hambatan tidak terhindarkan terjadi karena berada diluar kekuasaankendali pekerja.

3.8. Peramalan