Definisi Diabetes Mellitus Gejala Diabetes Mellitus

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Diabetes Mellitus

Menurut American Diabetes Association ADA tahun 2010 Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya Perkeni, 2011. Diabetes adalah sekelompok penyakit yang ditandai dengan kadar gula darah tinggi. Pada penderita DM, tubuh tidak mampu memproduksi insulin dalam jumlah cukup atau insulin dalam tubuh tidak bekerja dengan baik . Jika gula darah menumpuk dalam tubuh dan tingkat yang tidak terkontrol, dapat menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius, seperti penyakit jantung, stroke, penyakit ginjal, kebutaan, amputas, dan kematian CDC, 2015. Diabetes mellitus DM merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau kedua-duanya Purnamasari, 2009. Hiperglikemia didefinisikan sebagai kadar glukosa puasa yang lebih tinggi dari 110 mgdL. Riyadi dan Sukarmin 2008 menyebutkan rentang glukosa darah non puasa sekitar 140-160 dL darah. Insulin merupakan hormon yang terdiri dari rangkaian asam amino, dihasilkan oleh sel beta kalenjar pankreas. Secara fisiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur bersana dengan hormon glukagon yang disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas Manaf, 2009. Universitas Sumatera Utara Insulin yang dikeluarkan oleh sel beta pankreas dapat diibaratkan sebagai anak kunci yang dapat membuka pintu masuknya glukosa ke dalam sel, untuk kemudian di dalam sel glukosa di metabolisasikan menjadi tenaga. Bila insulin tidak ada, maka glukosa tidak dapat masuk ke sel beta dengan akibat glukosa akan tetap berada dalam pembuluh darah yang artinya kadarnya di dalam darah akan meningkat Suyono, 2007.

2.2 Klasifikasi Diabetes Mellitus

2.2.1 Diabetes Mellitus Tipe 1

Diabetes mellitus tipe 1 terjadi akibat penghancuran autoimun dari sel β penghasil insulin di pulau Langerhans pada pankreas Bilous dan Donelly, 2014. Diabetes mellitus tipe 1 adalah penyakit autoimun yang ditentukan secara genetik dengan gejala- gejala yang pada akhirnya menuju proses bertahap perusakan imunologik sel-sel yang memproduksi insulin Price dan Wilson, 2015. Kondisi ini biasanya timbul pada anak atau remaja, pria maupun wanita. Gejalanya timbul mendadak dan bisa langsung berat, bahkan sampai koma apabila tidak segera dapat suntikan insulin. Penderita DM tipe 1 perlu suntikan insulin secara teratur Tandra, 2014. 2.2.2 Diabetes Mellitus Tipe 2 Diabetes mellitus tipe 2 adalah penyakit dengan keadaan bervariasi , mulai dari dominan resistensi insulin disertai defisiensi insulin relatif sampai yang dominan sekresi insulin disertai resistensi insulin Perkeni, 2011. Pada DM tipe 2 keparahan penyakit disebabkan multifaktor. Banyak hal yang menjadi faktor Universitas Sumatera Utara risiko penderita diantaranya adalah interaksi antara gaya hidup, lingkungan, genetik, dan imunitas tubuh terkait insulin Hillson, 2015. Diabetes tipe 2 merupakan bentuk tersering dan biasanya berkaitan dengan obesitas Barrett et.all, 2015.

2.3 Gejala Diabetes Mellitus

Penderita DM biasanya tidak menyadari sudah menderita DM karena gejala – gejala berbeda setiap individu IDF, 2014. Namun ada tanda-tanda umum untuk acuan diagnosa penyakit DM, diantaranya adalah: 1. Sering buang air kecil poliuria Karena sifatnya, kadar glukosa darah yang tinggi akan menyebabkan banyak kencing. Kencing yang sering dalam jumlah banyak akan sangat mengganggu penderita, terutama pada malam hari Subekti, 2009 2. Sering merasa haus polidipsi 3. Sering merasa lapar polipaghia 4. Penurunan berat badan secara cepat 5. Mudah lelah 6. Kesemutan pada ujung syaraf di telapak tangan dan kaki 7. Penglihatan kabur 8. Luka sulit sembuh Keluhan ini merupakan penyulit yang disebabkan menurunnya pertahanan tubuh. Apabila penderita terserang infeksi, kuman-kuman akan berkembang pesat. Penderita juga mengalami gangguan saraf tepi sehingga lebih mudah menderita luka. Hal ini terjadi karena berkurangnya mekanisme pertahanan tubuh Universitas Sumatera Utara dan deteksi dini, yaitu rasa sakit. Karena itu, kadang-kadang penderita tidak menyadari timbulnya luka Irianto, 2014. Hal lain yang menyebabkan infeksi dan luka sulit sembuh dikarenakan penurunan fungsi leukosit. Kerentanan semakin meningkat karena kadar glukosa darah penderita DM dapat naik turun Guntur, 2008.

2.4 Diagnosa Diabetes Mellitus