Diagnosa Diabetes Mellitus TINJAUAN PUSTAKA

dan deteksi dini, yaitu rasa sakit. Karena itu, kadang-kadang penderita tidak menyadari timbulnya luka Irianto, 2014. Hal lain yang menyebabkan infeksi dan luka sulit sembuh dikarenakan penurunan fungsi leukosit. Kerentanan semakin meningkat karena kadar glukosa darah penderita DM dapat naik turun Guntur, 2008.

2.4 Diagnosa Diabetes Mellitus

Diagnosis DM harus didasarkan atas pemeriksaan konsentrasi glukosa darah. Untuk memastikan diagnosa DM, pemeriksaan glukosa darah dilakukan di laboratorium klinik yang terpercaya Purnamasari, 2007. Guna penentuan diagnosis DM, pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan darah plasma vena. Penggunaan bahan darah utuh wholeblood, vena, ataupun angka kriteria diagnostik yang berbeda sesuai pembakuan oleh WHO. Sedangkan untuk tujuan pemantauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan menggunakan pemeriksaan glukosa darah kapiler dengan glukometer Perkeni, 2011. Diagnosis dapat ditegakkan melalui tiga cara . Pertama, jika keluhan klasik ditemukan, maka pemeriksaan glukosa plasma sewaktu 200 mgdL sudah cukup untuk menegakkan diagnosis DM. Kedua dengan pemeriksaan glukosa plasma puasa yang lebih mudah dilakukan, mudah diterima oleh pasien serta murah, sehingga pemeriksaan ini dianjurkan untuk diagnosis DM. Ketiga dengan TTGO Test Toleransi Glukosa Oral. Meskipun TTGO dengan beban 75 gr glukosa lebih sensitif dan spesifik dibanding dengan Universitas Sumatera Utara pemeriksaan glukosa plasma puasa, namun memiliki keterbatasan tersendiri. TTGO sulit untuk dilakukan berulang-ulang dan dalam praktik sangat jarang dilakukan. Apabila hasil pemeriksaan tidak memenuhi kriteria normal atau DM, maka dapat digolongkan ke dalam kelompok TGT Toleransi Glukosa Terganggu atau GDPT Gula Darah Puasa Terganggu tergantung dari hasil yang diperoleh. Diagnosis TGT ditegakkan bila setelah pemeriksaan TTGO didapatkan glukosa plasma setelah diberikan beban glukosa 75 gr adalah antara 140-199 mgdL. Diagnosis GDPT ditegakkan bila setelah pemeriksaan glukosa plasma puasa didapatkan antara 100-125 mgdL Perkeni, 2011. TTGO dilakukan untuk mendiagnosis diabetes mellitus pada seseorang yang memiliki kadar gula darah dalam batas normal-tinggi atau sedikit meningkat. Uji ini dapat diindikasikan jika terdapat riwayat diabetes dalam keluarga dan memiliki masalah kegemukan Kee, 2008. Seseorang dapat dikatakan DM bila didiagnosis dengan kriteria diagnostik DM dan gangguan toleransi glukosa yaitu kadar glukosa darah sewaktu plasma vena ≥ 200 mgdl, kadar glukosa darah puasa plasma vena ≥ 126 mgdl, kadar glukosa plasma ≥ 200 mgdl pada 2 jam sesudah beban glukosa 75 gram pada Test Toleransi Glukosa Oral TTGO Perkeni, 2011. Universitas Sumatera Utara

2.5 Epidemiologi Diabetes Mellitus