Kategori Komplikasi Berdasarkan Pengobatan

Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 33,3 expected count yang besarnya kurang dari 5, sehingga dilakukan penggabungan sel berikut: Tabel 4.14 Distribusi Proporsi Umur Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi yang di Rawat Inap Berdasarkan Kategori Komplikasi di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2015 Setelah Penggabungan Sel p= 1,000 Berdasarkan tabel 4.14 dapat dilihat proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi akut pada kelompok umur ≤ 40 tahun adalah 4,3 sedangkan pada kelompok umur 40 tahun adalah 95,7 . Proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi kronik + lanjutan pada kelompok umur ≤ 40 tahun adalah 7,2 sedangkan pada kelompok umur 40 tahun adalah 92,8 . Analisis statistik dengan Fisher Exact Test diperoleh p =1,000 p 0,05 berarti secara statistik tidak ada perbedaan proporsi umur penderita DM tipe 2 dengan komplikasi berdasarkan3 kategori komplikasi.

4.10.3 Kategori Komplikasi Berdasarkan Pengobatan

Distribusi proporsi kategori komplikasi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan pengobatan di RSU Kabanjahe tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Kategori Komplikasi Umur Total ≤ 40 tahun 40 tahun f F f Komplikasi Akut 1 4,3 22 95,7 23 100 Komplikasi Kronik +Lanjutan 7 7,2 90 92,8 97 100 Total 8 6,7 112 93,3 120 100 Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 Distribusi Proporsi Kategori Komplikasi Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi yang di Rawat Inap Berdasarkan Pengobatan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2015 Pengobatan Kategori Komplikasi Total Akut Kronik Lanjutan f f f f OHO 9 14,8 46 75,4 6 9,8 61 100 Suntik Insulin 9 28,1 22 68,8 1 3,1 32 100 Kombinasi 5 18,5 19 70,4 3 11,1 27 100 Total 23 19,2 87 72,5 10 8,3 120 100 Berdasarkan tabel 4.15 dapat dilihat proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang diberi pengobatan Obat Hipoglikemik Oral OHO terdapat 9 orang 14,8 dengan komplikasi akut, 46 orang 75,4 dengan komplikasi kronik, sedangkan 6 orang 9,8 dengan komplikasi lanjutan dari total 61 penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang menerima pengobatan OHO. Proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang diberi pengobatan dengan suntikan insulin terdapat 9 orang 28,1 dengan komplikasi akut, 22 orang 68,8 dengan komplikasi kronik, sedangkan 1 orang 3,1 dengan komplikasi akut+kronik dari total 32 penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang menerima pengobatan suntikan insulin. Proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang diberi pengobatan kombinasi terdapat 5 orang 18,5 dengan komplikasi akut, 19 orang 70,4 dengan komplikasi kronik, sedangkan 3 orang 11,1 dengan komplikasi lanjutan dari total 27 penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang menerima pengobatan kombinasi OHO dan insulin. Analisis statistik dengan uji chi-square tidak memenuhi syarat untuk dilakukan karena terdapat 2 sel 22,2 expected count yang besarnya kurang dari 5, sehingga alternatif yang dilakukan adalah penggabungan sel. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.16 Distribusi Proporsi Kategori Komplikasi Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi yang di Rawat Inap Berdasarkan Pengobatan di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2015 Setelah Penggabungan Sel Pengobatan Kategori Komplikasi Total Akut Kronik Lanjutan f f f f OHO 9 14,8 46 75,4 6 9,8 61 100 Suntik Insulin+ Kombinasi 14 23,7 41 69,5 4 6,8 59 100 Total 23 19,2 87 72,5 10 8,3 120 100 p= 0,419 Berdasarkan tabel 4.16 dapat dilihat proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang diberi pengobatan Obat Hipoglikemik Oral OHO terdapat 9 orang 14,8 dengan komplikasi akut, 46 orang 75,4 dengan komplikasi kronik, sedangkan 6 orang 9,8 dengan komplikasi lanjutan dari total 61 penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang menerima pengobatan OHO. Proporsi penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang diberi pengobatan dengan suntikan insulin + kombinasi terdapat 14 orang 23,7 dengan komplikasi akut, 41 orang 69,5 dengan komplikasi kronik, sedangkan 4 orang 6,8 dengan komplikasi lanjutan dari total 59 penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang menerima pengobatan suntikan insulin + kombinasi. Hasil uji statistik dengan uji chi-square diperoleh nilai p = 0,419 p0,05 berarti secara statistik tidak ada perbedaan bermakna antara proporsi pengobatan dengan kategori komplikasi pada penderita DM tipe 2. Universitas Sumatera Utara 4.10.3 Lama Rawatan Rata-Rata Berdasarkan Kategori Komplikasi Lama rawatan rata-rata penderita DM tipe 2 dengan komplikasi yang dirawat inap berdasarkan kategori komplikasi di RSU Kabanjahe tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.17 Distribusi Lama Rawatan Rata –Rata Penderita DM Tipe 2 dengan Komplikasi yang di Rawat Inap Berdasarkan Kategori Komplikasi di Rumah Sakit Umum Kabanjahe Tahun 2015 Kategori Komplikasi Lama Rawatan Rata- Rata f Mean SD Komplikasi Akut 23 6,78 0.765 Komplikasi Kronis 87 5,09 0,341 Komplikasi Lanjutan 10 4,80 0,841 Berdasarkan tabel 4.17 diatas dapat dilihat dari 120 penderita DM tipe 2 dengan komplikasi terdapat 23 penderita DM yang mengalami komplikasi akut dengan lama rawatan rata-rata 6,78 hari, 87 penderita DM tipe 2 dengan komplikasi kronik dengan lama rawatan rata-rata 5,09 hari dan 10 orang penderita DM tipe 2 dengan komplikasi lanjutan dengan lama rawatan rata-rata 4, 80 hari.

4.10.5 Lama Rawatan Rata –Rata Berdasarkan Sumber Biaya