Menurut Tempat Umur Manusia umumnya mengalami penurunan fisiologis yang menurun sangat

2.5 Epidemiologi Diabetes Mellitus

2.5.1 Distribusi dan Frekuensi a.

Menurut Orang Saat ini diperkirakan lebih dari 9 penduduk dunia umur dewasa diatas 18 tahun memiliki penyakit DM WHO, 2015. Lebih dari 44,9 kematian akibat DM terjadi pada usia dibawah usia 60 tahun. Sebanyak 320,5 juta jiwa penduduk umur produktif 20-64 tahun menderita diabetes dan 94, 2 juta jiwa berusia 65-79 tahun. Penderita DM berdasarkan jenis kelamin pada tahun 2015 lebih tinggi paada laki- laki. Sebanyak 215, 2 juta jiwa laki-laki menderita DM dan 199, 5 juta jiwa pada perempuan. Pada tahun 2040 diproyeksikan 313, 3 juta jiwa penderita DM berjenis kelamin perempuan dan 328,3 juta jiwa penderita DM laki-laki IDF, 2015. Angka kematian akibat DM di Indonesia pada tahun 2012 adalah 61,7 pada perempuan dan pada laki-laki 71,9 WHO, 2014. Proporsi penderita DM berdasarkan Riskesdas 2013 meningkat seiring meningkatnya umur. Proporsi tertinggi pada kelompok usia 65-74 tahun 13,30, jenis kelamin perempuan 7,7 dan laki-laki 5,6 Kemenkes, 2014. Hasil penelitian Riris 2015 di Rumah Sakit Martha Friska menunjukkan proporsi penderita DM dengan komplikasi tertinggi pada kelompok umur 61-70 tahun 35,7, jenis kelamin perempuan 57,4.

b. Menurut Tempat

Peningkatan angka kejadian diabetes di dunia merupakan trend pada populasi seiring perpindahan urbanisasi populasi dari pedesaan ke perkotaan. Universitas Sumatera Utara Penderita DM berdasarkan tempat tinggal menurut data Diabetes Atlas menunjukkan angka lebih tinggi di daerah perkotaan 269, 7 jiwa dibandingkan di daerah pedesaan 145, 1 jiwa. Negara- negara dengan pendapatan menengah kebawah menggambarkan angka kejadian penyakit diabetes di daerah pedesaan adalah 126,7 juta jiwa sedangkan di daerah perkotaan adalah 186,2 juta jiwa. Peningkatan jumlah penderita DM akan diproyeksikan menjadi 477,9 juta di daerah perkotaan dan 163, 9 juta di daerah pedesaan tahun 2040 IDF, 2015.

c. Menurut Waktu

Menurut WHO 2014 lebih dari 350 juta penduduk dunia menderita DM pada tahun 2012. Penyakit ini menjadi penyebab langsung kematian 1,5 juta penduduk, dengan lebih dari 80 diantaranya terjadi di negara berkembang. Berdasarkan hasil penelitian Diabetes Atlas 2015 perkiraan jumlah penduduk dewasa diseluruh dunia yang menderita diabetes tahun 2015 terdata 415 juta penduduk di seluruh dunia yang menderita penyakit diabetes mellitus. Jumlah ini akan mengalami peningkatan pada tahun 2040 menjadi 642 juta penduduk IDF, 2015.

2.5.2 Determinan Penyakit Diabetes Mellitus Tipe 2 a. Genetik

Hasil penelitian menunjukkan penderita DM yang diketahui saat remaja memiliki setidaknya ada satu orang tua yang menderita DM atau riwayat penyakit DM dalam keluaga yang diturunkan 45-80 kepada anaknya. Penyakit DM yang diturunkan pada anak penderita DM 74-100 merupakan DM tipe 2 Ali, 2015. Universitas Sumatera Utara

b. Umur Manusia umumnya mengalami penurunan fisiologis yang menurun sangat

cepat setelah umur 40 tahun. Penurunan ini yang akan berisiko untuk penurunan fungsi endokrin pankreas untuk memproduksi hormon insulin. Diabetes sering muncul setelah seseorang memasuki umur 45 tahun terlebih pada orang dengan kelebihan berat badan Riyadi dan Sukarmin, 2008. c. Gaya Hidup dan Pola Makan Pola makan di kota-kota telah bergeser dari pola makan tradisional yang mengandung banyak karbohidrat dan serat dari sayuran, ke pola makan ke barat- baratan, dengan protein, lemak, gula, garam, dan mengandung sedikit serat. Komposisi makanan seperti terutama terdapat pada makanan siap santa yang akhir-akhir ini sangat digemari terutama oleh anak-anak muda Suyono ,2009. Pola makan yang tidak teratur dan cenderung terlambat juga akan berperan pada ketidakstabilan kerja pankreas. Pola makan yang menyebabkan kurang gizi atau kelebihan berat badan sama-sama meningkatkan risiko terkena diabetes. Malnutrisi dapat merusak pankreas, sedangkan obesitas meningkatkan gangguan kerja atau resistensi insulin Riyadi dan Sukarmin, 2008. Disamping itu cara hidup yang sangat sibuk dengan pekerjaan dari pagi sampai sore hari bahkan kadang-kadang sampai malam hari duduk di belakang meja menyebabkan tidak adanya kesempatan untuk berekreasi dan olahraga . pola hidup berisiko seperti inilah yang menyebabkan tingginya kejadian penyakit diabetes Suyono, 2009. Universitas Sumatera Utara

d. Obesitas