2.6 Komplikasi Diabetes Mellitus
Tujuh puluh lima persen penderita diabetes akhirnya meninggal karena penyakit vaskular. Serangan jantung, gagal ginjal, stroke dan gangren adalah komplikasi
yang paling utama Price dan Wilson, 2015. 2.6.1 Komplikasi Akut
Komplikasi akut timbul mendadak dan bersifat darurat dan fatal apabila tidak segera ditangani Tandra, 2014.
a. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah keadaan penurunan kadar glukosa darah dengan gejala berupa gelisah, tekanan darah menurun, lapar, mual, lemah, lesu, keringat
dingin, gangguan menghitung sederhana, bibir dan tangan gemetar, sampai terjadi koma Irianto, 2014.
Pada hipoglikemia sering kali berupa komplikasi akibat kelebihan dosis penyuntikan insulin Tamher dan Heryati, 2008. Hampir setiap pasien yang
mendapat terapi insulin, dan sebagian besar pasien yang mendapat sulfoniluera, pernah mengalami keadaan dimana kadar insulin di sirkulasi darah tetap tinggi
sementara kadar glukosa darah sudah dibawah normal. Kejadian hipoglikemia berat juga meningkat dengan penggunaan insulin yang makin lama. Banyak faktor
predisposisi yang memperberat hipoglikemia seperti kadar insulin berlebihan, peningkatan sensivitas insulin, asupan karbohidrat berkurang dan lain-lain
Soemadji, 2009.
Universitas Sumatera Utara
b. Hiperglikemia
Keadaan ini berlawanan dengan hipoglikemia. Keadaan kelebihan gula darah yang biasanya disebabkan oleh makan secara berlebihan, stress emosional,
dan penghentian obat DM secara mendadak. Gejalanya berupa penurunan kesadran serta kekurangan cairan Irianto, 2014.
Hiperglikemia terjadi tidak hanya disebabkan oleh gangguan sekresi insulin, tetapi pada saat bersamaan juga oleh rendahnya respons jaringan tubuh
terhadap insulin yang menyebabkan resisten insulin Manaf, 2009.
c. Ketoasidosis Diabetik KAD
Komplikasi ini adalah peningkatan senyawa keton yang bersifat asam dalam darah yang berasal dari asam lemak bebas hasil pemecahan sel-sel lemak
jaringan. Gejala dan tandanya dapat berupa nafsu makan turun, merasa haus, banyak minum, banyak kencing, mual dan muntah, nyeri perut, pernapasan cepat
dan dalam, napas berbau khas keton, hipotensi, penurunan kesadaran sampai koma Irianto, 2014. KAD adalah komplikasi akut DM yang serius dan
membutuhkan pengelolaan gawat darurat , karena dapat mengalami dehidrasi berat sampai menyebabkan syok Soewondo, 2009.
Kematian usia muda akibat KAD dapat dihindari dengan diagnosis cepat, pengobatan yang tepat dan rasional, serta memadai sesuai dengan dasar
patofisiologisnya. Pada pasien kelompok usia lanjut, penyebab kematian lebih sering dipicu oleh faktor penyakit dasarnya. Sekitar 80 pasien KAD adalah
pasien DM dan dijumpai pernapasan cepat dan dalam, berbagai derajat dehidrasi,
Universitas Sumatera Utara
kadang-kadang sampai syok. Infeksi adalah faktor pencetus yang paling sering ditemukan pada pasien DM dan KAD Soewondo , 2009.
Karena infeksi berulang dapat meningkatkan kebutuhan insulin pada penderita DM, maka tidak mengherankan kalau infeksi dapat mempercepat
terjadinya dekompensasi KAD. Dengan demikian pasien dalam keadaan ini mungkin perlu diberi pengobatan antibiotika Price dan Wilson, 2015.
d. Koma Hipersmolar Hiperglikemik Nonketotik HHNK